Senin pagi kara sudah masuk sekolah setelah membujuk Raka agar mengizinkan nya sekolah,karena kara sempat di paksa istirahat total dengan laki-laki tersebut.
Kini ia berjalan naik ke lantai dua menuju kelasnya,hampir sampai lantai dua ia bertemu laki-laki yang membawa beberapa karton warna-warni yang berada di dalam kardus.
"Sini gw bantuin"tangan kara hendak mengambil beberapa karton tersebut namun banyu langsung jalan menuruni anak tangga tanpa mengatakan sepatah kata pun pada kara.
"Dih Napa tuh anak,mau dibantuin juga,malah kabur"gumam kara lalu berlanjut berjalan ke kelasnya.
***
Jam 09.30 murid-murid sedang beristirahat,ada yang bermain bola di lapangan,makan dikantin,atau hanya sekedar mengobrol diteras depan kelas.
Termasuk banyu yang sedang duduk depan ruangan lab komputer, tempat itu terasa sangat adem karena dibawah pohon mangga yang sangat rimbun dan besar.
Dengan pakaian seragam yang berantakan dan dasi yang tidak terpasang hanya bertengger saja dilehernya dan kedua tangan yang menggenggam minuman kaleng bersoda yang sudah habis ia tenggak.
Matanya menatap lurus, bayang-bayang kejadian yang kemarin ia lihat kemarin terus memenuhi isi kepalanya,rasanya sakit sekali hatinya harus melihat seperti itu.
"Gak seharusnya Lo liat brengsek!!"ujar banyu dengan suara penuh tekanan.kaleng soda yang berada di genggaman nya pun kini sudah gak terbentuk lagi,wajah yang memerah dan urat-urat leher yang nampak.
"Kenapa harus Lo si bang... kenapa"lirih banyu
"Lo sama papah sama aja!"banyu melempar kaleng itu ke tanah dengan kencang, kemudian ia berbalik badan hendak ingin pergi dari sana,namun belum sempat ia berdiri,ada perempuan cantik yang berdiri dihadapannya sekarang dengan membawa paper bag coklat.
"Nah akhirnya ketemu,Lo gw cari-cari dari tadi ternyata disini"ujar kara dengan tangannya menepuk-nepuk pundak banyu.
"Milok sama gw yuk pas pulang sekolah,Deket ko di gedung sebrang sekolah yang kosong itu"ujar kara mengajak banyu untuk menemani nya milok.namun tak ada balasan apapun dari banyu, laki-laki itu hanya menatap kara dengan datar dan tak minat.
"Tenang kali ini gw bawa Pilok sendiri jadi gak minta dibeliin sama Lo"ujar kara dengan membuka paper bag nya didepan wajah banyu.
Lagi-lagi banyu hanya mengabaikan nya, laki-laki itu berdiri membuat kara mundur karena jarak mereka sangat dekat.
"Basi bangsat!"sentak banyu kemudian pergi entah kemana.
Kara menatap kepergian banyu dengan wajah bingung nya dan wajah kesalnya karena banyu mengumpat didepan wajahnya, apa-apaan anak itu tiba-tiba mengumpat padanya.
"Kenapa si tuh anak!gak jelas banget!kalo gak mau yaudah kali gw bisa sendiri!"ujar kara dengan suara yang meninggi.
***
Benar saja kara benar-benar sendirian digedung yang bersebrangan dengan sekolah,tangannya mulai menari-nari mewarnai tembok gedung yang sudah pudar warnanya dengan kaleng-kaleng Pilok yang ia bawa tak lupa masker kain hitam yang menutupi bibir dan hidungnya.***
Disisi lain Raka kebingungan mencari kara di sekolah perempuan itu, dihubungi juga tidak bisa,dan sekarang ia ingin menjemput perempuan itu tapi kara malah menghilang.
Raka berjalan ke arah lapangan dan melihat adiknya sedang bermain basket sendirian dengan celana abu-abu dan kaos hitam tak lupa dasi yang terikat dikepalanya.
"Santai aja kali mainnya"suara berat itu membuat banyu menoleh ke Belakang,ia melihat abangnya yaitu Raka dengan setelan celana jeans hitam dan kemeja merah maroon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor vs Bad girl
Fiksyen Remajaseorang dokter tampan nan cool ini harus berhadapan dengan gadis SMA dengan sifat tengil,songong, cerewet, dan dengan sifat lainnya yang membuat nya frustasi.