DBG 5

3.4K 234 4
                                    

Srekkk

Darah segar mengalir dari pinggang Raka,pisau itu menggores kulit pinggang raka.raka memegangi pinggang yang mengeluarkan darah.kemudia ia menendang tangan preman itu hingga pisau itu terhempas jauh dan kedua preman itu ketakutan karena senjatanya sudah hilang dan orang didepan nya menatap mereka seperti ingin membunuh.

Raka kemudian buru-buru menggendong tubuh kara masuk kedalam mobil kara dan Raka mulai mengendarai mobil itu sambil menahan rasa perih di pinggangnya.

Raka menatap ke arah kara yang masih pingsan dengan dahinya yang berdarah.raka kembali meringis kesakitan di pinggangnya,dia menyentuh nya dan kaget karena darah terus keluar.

Tangan Raka lemas,darah teru mengalir di pinggangnya.ia menepi kan mobilnya dan membuka jaketnya,terlihat luka menganga dipinggang nya.raka memejamkan matanya.

"Akhh"Raka meringis kesakitan sembari matanya melihat ke arah kara.

Raka menyenderkan tubuhnya di kursi dan lama kelamaan matanya terpejam,Raka pingsan akibat rasa perih dan darah banyak yang keluar.

Kara menggeliat kan tubuhnya,rasa pusing terasa dikepalanya,ia menatap dan tersadar ia sudah dimobil.

"Astaga Raka"kara kaget melihat Raka yang pingsan dengan darah ditangannya dan pinggangnya.

"Ya ampun,Raka bangun woy"kara berusaha membangunkan Raka namun nihil.

Kara berusaha memindahkan tubuh Raka untuk duduk ditempat kara dan kara pindah ke tempat Raka untuk menyetir mobil.

Kara buru-buru menjalankan mobilnya menuju rumah sakit,matanya terus melihat ke arah Raka yang masih pingsan.

"Sa-sakit kara"gumam Raka dengan mata yang masih terpejam.

"Ta-tahan ya,i-ini gw otw kerumah sakit"balas kara dengan suara yang terbata-bata karena panik.

tangan Raka mengambil satu tangan kara yang menggenggam stir mobil dan memeluknya dengan erat.kara kaget mendapat perlakuan seperti itu.tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa selain fokus menyetir.

10 menit kara menyetir akhirnya ia tiba dirumah sakit.kara turun dan memanggil suster untuk membantunya membawa raka.
2 suster itu membawa tubuh Raka ke brankar tempat tidur dan membawanya keruangan UGD.

Kara memilih untuk duduk dikursi depan UGD dengan tangannya yang saling bertautan,ia panik terjadi apa-apa dengan Raka.

***
Malam ini kara sudah tertidur di kursi samping brankar tempat tidur raka.raka sudah dipindahkan ke ruang rawat,lukanya tidak memerlukan operasi hanya beberapa jahitan saja.

Raka yang sudah sadar dan terbangun itu melihat ke samping,kara sedang tertidur pulas dengan dahinya diperban.raka mengelus kepala kara dengan lembut.

"Cantik"gumam Raka dengan senyum tipisnya.

Kara menggeliat merasakan ada seseorang yang mengelus kepalanya,ia membuka matanya dan hal yang pertama kali ia lihat adalah senyum tulus dari Raka dengan tangan nya yang masih setia mengelus kepala kara.

Kara menegakkan badannya agar Raka berhenti mengelus kepala nya,Raka yang melihat gerak-gerik kara yang bisa dibilang sedikit salting itu tersenyum geli.

"Lo udah gapapa kan?"tanya kara yang berusaha memecahkan keheningan.

"Saya gapapa,makasih ya udah anterin saya kerumah sakit"ujar Raka

"I-iya,gw makasih juga udah ditolongin dan maaf gara-gara gw Lo luka"ujar kara

"Saya gapapa,lukanya gak seberapa ko"balas Raka

Doctor vs Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang