DBG 25

1.5K 92 7
                                    

Pagi hari didapur dewi sedang sibuk dengan hidangannya yang ia siapkan untuk suami dan anak-anak nya sarapan.kemudian pandangannya tertuju pada Raka yang sudah siap dengan pakaian kerjanya.

"Pagi mah"ujar Raka menuju meja makan dan menyapa mamanya.

"Pagi sayang,banyu belom turun bang?"tanya sang mamah

"Abang gak tau mah"jawab Raka dengan tangannya sibuk pada gadgetnya.

"Tolong panggil adiknya bang,semalem dia pulang larut jadi belom makan malam,mamah takut dia sakit"ujar Dewi

"Nanti juga turun ko mah,dia bukan anak kecil lagi"jawab Raka, tentunya jawaban Raka membuat Dewi bingung,tak biasanya Raka begini, biasanya Raka akan menuruti nya namun kali ini tidak.

Tak lama kemudian banyu turun dan langsung berpamitan dengan mamahnya yang hendak memanggil banyu.

"Banyu langsung berangkat mah"ujar banyu yang mendapat tatapan dari Raka.

"Kamu gak sarapan dulu sayang?"tanya Dewi

"Gak mah,banyu sarapan di kantin aja"jawab banyu

"Lo bisa gak hargai mamah yang masak pagi-pagi buat anaknya"ujar Raka dengan suara tegas nya.

"Dan Lo bisa gak jangan kasar sama cewek"timpal banyu kepada Raka.

"Maksud Lo apa?"tanya Raka yang sudah bangkit dari duduknya karena tersulut emosi dengan kata-kata banyu.

Dewi yang melihat kedua anaknya sedang tidak akur pun segera menahan tubuh Raka agar tidak maju untuk bertengkar dengan banyu.

"Abang adek sudah ya nak,ini masih pagi Lo gak baik berantem apalagi dimeja makan gini"ujar Dewi berusaha menenangkan kedua anaknya.

"Banyu berangkat mah"ujar banyu kemudian keluar dari rumah.

"Bang ada apa sebenernya kamu sama banyu, pagi-pagi udah bertengkar kalo diliat ayah,dia bisa marah bang"ujar Dewi mencoba bertanya kepada Raka.

"Gak ada apa-apa Bun"jawab Raka dengan dingin dan melanjutkan kembali makannya.

Dewi yang mendapat jawaban dari Raka pun tidak langsung percaya,ia tahu sekali sifat anak-anaknya,Raka yang tidak mau berbagi masalah nya kepada siapapun dan lebih suka memendam nya sendiri sedangkan banyu yang sangat keliatan jika sedang mempunyai masalah dan lebih suka melampiaskan dengan kekerasan.

"Yasudah,mamah mau antar teh dulu ke ayah"ujar Dewi yang membawa secangkir teh hangat untuk ayahnya yang masih di kamar.

Raka mengambil handphone nya dan mulai mengetik sesuatu di room chatnya bersama kara.

Kara🤍

Aku otw kerumah kamu
Tungguin aku

.
.
.
Kara melihat siapa yang mengirim kan pesan pagi-pagi ini.

Saat tau siapa pengirimnya ia menghela nafasnya, sebenarnya ia sangat malas bertemu Raka sekarang namun laki-laki itu sangat keras kepala,pasti laki-laki itu sudah dijalan sekarang.padahal jarak ke sekolah dan rumah sakit tempat Raka bekerja sangat lumayan memakan waktu itu sebabnya kara tidak pernah mau diantar oleh Raka karena ia takut laki-laki itu telat bekerja.

Tok tok tok

"Kakakkkkkk"kara menoleh ke arah pintu kamarnya yang diketuk sangat keras dan suara panggilan yang sangat cempreng.

"Apa sih"omel kara kepada Dio yang membawa tas bekal berwarna pink.

"Ada pacar kakak dibawah,ini bekal dari mamih kata mamih kakak pasti buru-buru makanya dijemput pacar kakak"ujar Dio sambil tangan mungilnya menyerahkan tas bekal itu.

Doctor vs Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang