"astagaaaaa Ra! Cowok lu mulutnya tutup dong nih pake lakban!" Omel Zara karena dirinya pusing dengan Raka yang sedari tadi bicara terus dengan dia dan Lulu. Baru Dateng bukannya di sambut malah langsung di kasih ocehan, disuruh ingetin kara makan siang, makan malam, ngemil buah, minum obat dan masih banyak lagi. Zara dan Lulu merasa seperti anak TK yang sedang dinasehati oleh guru.
"Ka udah ih, kasian mereka dengerin kamu ngomong terus" kara menarik tangan kanan Raka.
"Takut nya mereka lupa terus kamu jadi telat makan, atau bahkan gak minum obat"ujar Raka yang sudah menghadap ke arah kara.
"Kita inget banget malah sekarang, gara-gara Lo ngomong Mulu dari tadi"ujar Lulu.
"Oke bagus kalo kalian inget, awas ya kalo kara sampe telat makan trus buahnya gak dimakan juga, nanti kalian gw hukum bersihin toilet rumah sakit"Zara dan Lulu membulatkan matanya ke arah Raka.
"Dih ogah! Udah deh mending Lo sana keluar, gw mau gibah nih sama sahabat-sahabat gw!"Zara mendorong tubuh Raka agar segera keluar.
"Jaga cewek gw, bikin dia happy hari ini" Raka berpesan sekali lagi kepada Zara dan Lulu.
Tentunya Zara dan Lulu sangat bosan mendengarnya, sudah ribuan kali mungkin Raka berucap seperti itu.
"Aku bakalan sibuk banget hari ini karena pasien ku banyak yang ku urus, nanti malem aku kesini lagi tapi kamu udah selesai makan malam ya! Nanti kita ke taman liat bintang"ujar Raka dengan kedua tangannya menyentuh kedua bahu kara.
Cupp
Raka mencium kening kara lalu pergi meninggalkan kara dan kedua sahabat kara. Kara tersenyum dengan semua sikap Raka hari ini. Cowok itu menyiapkan semua makanan sehat, buah dan juga obat-obatan nya. Bahkan Raka memotong-motong buah nya dan menyimpannya di kotak makan yang ia bawa dari rumah.
"Hadehhhh susah ya punya cowok seorang dokter, makanannya sayur semua. Dikira kambing kali yak"Zara menengok ke arah meja dekat tiang infus kara, isinya salad sayur, buah-buahan, vitamin, obat-obatan kara.
Kara hanya terkekeh melihat kedua sahabatnya sedang mencari cemilan yang sekiranya mereka mau makan dan mereka hanya mengambil biskuit gandum yang Raka beli tadi.
"Guys sorry ya, gw nutupin ini dari kalian" kara menunduk dengan tangannya sibuk memainkan baju RS berwarna biru.
zara dan lulu yang sedang sibuk memakan biskuit gandum pun langsung menatap ke arah kara, zara menaruh bungkusan biskuit itu di pangkuan lulu, kemudian ia beranjak lebih dekat ke kara.
"ra kita ngerti ko sama semua keputusan lo, emang gak gampang ngejalanin ini semua, makanya gw sama lulu gak marah sama lo. kita mau selalu ada di samping lo, support lu, selalu ada buat lo. jangan ngerasa bersalah lagi ya, disini gak perlu ada yang disalahin, kita berdua gak marah dan gak akan marah sama lo"zara memeluk tubuh kara, mengelus punggung kuat itu.
"gimana kalo kita jalan-jalan ke pantai tapi tunggu lo pulh dulu ra"ujar lulu.
zara melepaskan pelukannya dan menatap ke kara yang nampak bahagia setelah mendapat ide berlibur ke pantai, kara mengangguk dengan sangat antusias.
"oke kalo gitu gw bagian cari tempat penginapannya dan zara bagian beli bahan-bahan buat kita bakar-bakar di pinggir pantai"ucap lulu yang langsung membuka handphonenya dan menuju ke aplikasi yang menyediakan daftar beberapa hotel yang bisa disewakan.
"trus gw bagiannya apa?"tanya kara kepada lulu.
"lo cukup istirahat yang cukup biar cepet pulih dan kita juga bisa segera liburan"jawab zara dengan menggenggam kedua tangan kara.
"oke deh kalo itu mau kalian, eh tapi kita bertiga aja nih?" Tanya kara.
"Eh tapi Ra, emang Lo boleh sama Raka" ujar Lulu.
Raut wajah kara langsung berubah, Raka pasti melarangnya untuk bepergian apalagi kondisinya baru pulih.
"Pasti boleh ko asalkan sama kalian" jawab kara berusaha meyakinkan kedua sahabatnya.
***
"Tadi ngapain aja?" Tanya Raka yang kini sedang mengelap tubuh kara dengan handuk kecil yang sudah ia basahi dengan air.
Setelah para sahabat kara pulang, Raka berinisiatif untuk membantu kara membersihkan tubuhnya walaupun hanya di lap saja tapi setidaknya kara tidak kesulitan melakukan nya sendirian. Tenang kalo ganti baju itu dibantu suster ko.
"Ngobrol-ngobrol aja sama sekalian rencanain liburan" jawab kara dengan tangannya yang tidak bisa diam memainkan rambut Raka.
"Liburan kemana?" Raka membasuh wajah kara dengan lembut agar tak melukai kekasihnya itu.
"Pantai, aku boleh ikut gak?" Tanya kara.
"Siapa aja yang ikut?" Raka menatap wajah kara yang sudah terlihat segar.
"Aku,Lulu sama Zara tapi kalo kamu ikut boleh aja ko" jawab kara yang kini juga sama menatap wajah Raka dan tangannya berada di pundak Raka.
"Kapan liburannya?"
"Minggu depan"
"Kamu mau ikut?"
Kara mengangguk "tapi kalo sama kamu gak boleh juga gpp"
"Iya boleh, tapi inget jangan lupa makan sama minum obatnya" tangan Raka mengelus pipi kara.
"Makasih pacar" kara memeluk tubuh Raka, ia senang Raka mengizinkannya.
"Tapi kamu ikut gak?"kara mendongakkan kepalanya sambil bertanya.
"Aku gak bisa ikut, ada jadwal kesehatan rutin di puskesmas dan aku harus ikut sama dokter lainnya" kara melepaskan pelukannya, ada rasa sedih saat Raka tidak bisa ikut tapi kara harus mengerti, Raka itu dokter dan jasanya sangat dibutuhkan jadi ia tidak boleh egois.
"Jangan sedih ya, nanti kita liburan berdua" Raka menciumi seluruh wajah kara hingga kara tersenyum karena rasa geli.
"Iyaaa aku paham juga ko sama posisi kamu sebagai dokter" Raka lega karena kara tidak marah kepadanya.
"Yaudah sekarang bobo ya, udah jam 9 malem" kara nurut kepada Raka, ia langsung merebahkan tubuhnya dan Raka memakaikan selimut sampai sebatas dada.
"Good night sayang" Raka mencium kening kara.
"Good night juga sayang" balas kara.
***
"Raka aku satu mobil sama kamu ya, mobil aku lagi dibengkel soalnya"
"Iya masuk aja" Raka mengiyakan nya lalu ia ikut masuk ke dalam mobil.
***
Halooooo guys 💚🤍DBG UPDATE LAGIIIII 🤗🤍
Semoga kalian suka yaaaa
Next update kapan nih???

KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor vs Bad girl
Teen Fictionseorang dokter tampan nan cool ini harus berhadapan dengan gadis SMA dengan sifat tengil,songong, cerewet, dan dengan sifat lainnya yang membuat nya frustasi.