DBG 10

2.9K 204 2
                                    

Kara berjalan di lorong sekolah dengan telinga yang tersumpal headset putih dan mulutnya yang mengunyah permen karet yang di berikan Lulu tadi waktu dikantin.

Bug

Kara tersungkur kedepan karena ada murid yang menabraknya dari belakang dan membuat hp kara jatuh terbanting.kara memutar bola matanya dengan malas dan mengibaskan rambutnya,ia berdiri melihat siapa yang menabraknya.

"Apa?!"Suara Sarah yang membentak kara saat melihat mata kara menatap nya dengan tatapan tidak suka.

"Punya mata kan Lo?dipake yang bener jangan dipake buat liatin om-om berduit doang!"ujar kara membuat Sarah membulatkan matanya tak terima dengan ucapan kara.

Sarah menarik rambut panjang kara dan mendorong kara ke tiang tembok dan membuat kepala kara terbentur cukup keras.

"SAKIT HAH?!"teriak Sarah dan mengulangi perbuatannya membenturkan kepala kara ke tiang.

"SAKIT ANJING!"teriak mendorong tubuh Sarah hingga jatuh,kara memegang kepala bagian belakang nya yang berdarah.

"BANGSAT LO!DASAR CEWEK PENYAKITAN!"Sarah manarik rambut kara dan membawa kara ke tengah lapangan yang sepi karena memang sedang ada kegiata di aula yaitu kegiatan konseling tentang kesehatan.

"Woy ada yang berantem di lapangan"teriak salah satu murid yang melihat kejadian itu dari lantai atas aula dan membuat murid lainnya berkumpul kepinggir jendela untuk melihatnya.

"Ya ampun itu kara!"teriak Lulu saat melihat kara ditarik rambut nya oleh Sarah.

"Woy ayo turun!"murid-murid turun untuk kebawah melihat kejadian itu.

Beberapa dokter yang menjadi narasumber di acara itu hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat ada keributan.

"Loh pada kemana ini?"tanya Raka yang baru muncul,ia melihat tidak ada murid bahkan guru di aula tersebut.

"Ada yang berantem dilapangan,anak perempuan pula yang berantem"jawab salah satu kerabat Raka.

Raka segera berjalan ke arah jendela dan sangat terkejut melihat kara bertengkar dengan temannya dan menjadi bahan tontonan murid lain,mata Raka melihat ke arah kara dengan baju belakang nya ada darah.

Raka segera melepaskan jas dokternya dan berlari menuju ke arah laoanag.

***

Kara dan Sarah melirik ke arah pinggir lapangan yang sudah banyak murid lainnya,dan membuat Sarah tersenyum licik.

"Dasar cewek penyakitan,Lo anak koruptor,dan bokap Lo tuh mata keranjang!"teriak Sarah kepada kara yang memegangi bagian belakang kepalanya.

Emosi kara tersulut saat mendengar ucapan Sarah,kara melirik ke arah samping bawahnya.ia mengambil patahan kaki kursi dan langsung memukul kepala Sarah hingga Sarah jatuh dan dikeningnya mengeluarkan darah.

"JANGAN PERNAH HINA ORANG TUA GW BANGSAT!"teriak kara dan ia mengangkat tangannya bersiap untuk memukul wajah Sarah lagi.

Namun belum sempat ia melakukannya,kayu itu sudah terpental jauh dari tangan kara.

"Sudah kara!"ucap Raka dengan tegas

"Gak usah ikut campur Lo!"teriak kara

"Dia sudah pingsan,apa kamu gak lihat!"ujar Raka kepada kara.

"Jan,bawa dia ke UKS dan periksa"Raka menyuruh temannya yang sesama dokter.

"Kara!kamu ini bikin malu saja.ikut keruangan saya sekarang!"kara dipanggil oleh guru BK.

"Saya obati dulu luka kamu"Raka menahan tangan kara.

"Lepas!gw muak sama Lo!"kara mendorong tubuh Raka dan pergi menyusul guru BK yang tadi memanggilnya.

Raka langsung mengeluarkan gadget nya dan menelfon mamihnya kara,karena ia tau masalah seperti ini pasti ujung-ujungnya guru BK akan menyuruh kara untuk memanggil orang tua.

***
"Permisi Bu saya mamihnya kara"Evelin masuk kedalam ruangan guru BK itu dan melihat anak nya yang duduk dengan wajah sembab dan ada noda darah disekitar kerah seragamnya.

"Baik Bu,saya memanggil ibu kesini karena kara baru saja melakukan tindakan yang tidak terpuji.dia memukul temannya dengan kayu hingga pingsan dan melontarkan kata-kata kasar"ujar guru BK tersebut kepada Evelin

"Bukan saya aja,tapi jalang itu juga bahkan lebih parah!"ucap kara dengan tegas.

"Kara,diam dulu ya nak.biar mamih yang bicara"ujar Evelin dengan mengelus lengan kara.

"Saya semakin yakin untuk memberikan skors kepada kara selama 7 hari"ujar guru BK itu.

Kara langsung pergi dari ruangan itu tanpa menghiraukan panggilan dari mamihnya dan guru BK.

"Kamu gapapa?"tanya Raka yang menahan tangan kara

"Kepala kamu harus diobati dulu"Raka melirik ke arah Belakang kepala kara

"Maaf saya telat tolong kamu"ujar Raka

"Buat apa?mau ada Lo atau enggak,guru BK itu juga bakalan gak berpihak sama gw.kapan sih sekolah ini berpihak sama gw?gak pernah,kalo bukan karena bokap gw yang donatur terbesar disini mungkin tuh guru gak bisa makan"ujar kara

"Tenang kara"Raka berusaha menenangkan kara yang sepertinya sedang berapi-api.

"Citra keluarga gw semakin buruk ditambah bokap gw harus nikah sama koruptor itu!"ujar kara

"Maaf kara..."Raka dan kara menoleh ke sumber suara itu,evelin keluar dengan air matanya.

"APA DENGAN MAAF LO,BAKALAN BIKIN NYOKAP GW HIDUP LAGI?BOKAP GW BAIK LAGI KE GW? PENYAKIT GW HILANG DAN GAK GANGGU HIDUP GW?ENGGAK AKAN BISA!DAN ITU LO PENYEBAB NYA.lo dalang dibalik semua ini,Evelin."lepas sudah emosi kara.

Evelin hanya bisa menangis saat anaknya melontarkan kata-kata yang membuat nya semakin sesak, sedangkan Raka berusah memeluk kara yang sedang kalut.

"Gw harus berusaha kuat sendirian ditengah-tengah semua masalah yang Lo buat,gw sakit kanker,nyokap gw pergi,bokap gw baru-baru ini tersandung rumor perselingkuhan.gw harus apa?!gw gak kuat!gw capek!gw gak bisa!"ujar kara dengan suara yang sedikit tinggi.

"Ma-maaf....maaf..nak hiks hiks"Evelin semakin menangis bahkan tubuhnya sudah tidak kuat menopang lagi,ia terduduk dikursi yang ada didepan ruangan itu.

"Maafkan mamih nak... ma-maaf nak..mamih mohon maafin mamih nak"ujar Evelin dengan tangannya yang berusaha menggapai tangan kara namun kara menepisnya.

Raka masih berusaha menenangkan kara dengan cara memeluknya,ia tau kara sedang menopang luka yang orang lain tidak tau.

"Pergi"suara dingin itu menyuruh Evelin untuk pergi menjauh

"Mamih harus apa agar kamu bisa maafin mamih"ujar Evelin

"Pergi,gw bilang pergi ya pergi!"ujar kara

"Tante,Tante sebaiknya pergi dulu.biar kara yang jadi urusan Raka Tan"ujar Raka dengan lembut kepada kara.

"Tante titip kara ya nak Raka"ujar Evelin dengan tangannya mengelus rambut anaknya dan lagi-lagi kara menghindari nya.

Saat Evelin sudah pergi, tiba-tiba tubuh kara jatuh dengan posisi masih didekapan Raka.

"Kara sadar,hey kara sadar Ra"Raka mengelus kepala kara dan ia merasakan masih ada darah yang keluar dari bagian belakang kepala kara.

Kara pingsan,Raka langsung mengangkat tubuh kara ala bridal style dan membawanya kerumah sakit tempat ia bekerja.

***
Hi guys 🤍🤍

DBG up lagi nihh

Next kapan lagi ya?

Doctor vs Bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang