Kara menepati janjinya untuk mulai ikut kemoterapi,gadis cantik itu sekarang sedang terbaring diruangan kemoterapi nya.kara mencoba untuk memejamkan matanya namun rasa mual yang sangat amat menyiksa membuat nya susah untuk memejamkan matanya.tangan kara menutup mulutnya saat rasa mual itu datang,ia berusaha tahan untuk tidak muntah namun rasanya sangat susah sekali.
Raka yang baru masuk kedalam ruangan darapun langsung buru-buru mengambil tempat berbentuk gelas besar yang ada di meja samping ranjang kara.
"Kara muntahin aja sayang,jangan ditahan ya"Raka mengelus leher Belakang dara dan dara pun langsung memuntahkan cairan yang sedari tadi ia tahan.
Tubuh dara yang tadinya terduduk kini rasanya sudah tidak sanggup lagi untuk duduk,Raka yang sigap langsung memapah kara untuk berbaring.
"Badan aku....lemes...banget ka..."lirih kara.
"Iya sayang,ini efek dari kemoterapi nya.gapapa ya sayang,ini cuma efek aja nanti tubuh kamu bisa pulih lagi"Raka mengelus kepala kara dan menciumi wajah pucat kara.
Tangan Raka merapikan rambut kara agar tidak terkena wajah kara,saat tangannya menjauh dari rambut kara,ia merasakan beberapa helai rambut itu terbawa di tangannya,tidak ini tidak 1 atau 2 helai namun banyak.
Tangan Raka mengepal memegang rambut kara yang rontok akibat kanker itu,ia melirik ke arah wajah pucat kara yang sedang tertidur.
"Janji sama aku kar,kamu sembuh,kamu kuat,kamu bisa lawan kanker itu,kamu bisa hidup sama aku lebih panjang lagi,janji sama aku....kara"lirih Raka dengan wajahnya yang tertunduk melihat beberapa rambut kara yang ada ditangan kanannya.
"Aku mau kamu hidup lebih lama lagi kar,aku mau menikah sama kamu,aku mau punya anak yang lucu sama kamu,aku mau bahagia sama kamu lebih lama lagi kar"ujar Raka dengan air mata yang sudah tumpah.kalau boleh minta ke tuhan,Raka ingin menukar saja rasa sakit kara ke tubuhnya,hatinya sakit sekali melihat gadis cantik yang selalu bawel dan banyak tingkah ini sekarang terbaring lemah.
Tidak mau berlama-lama menangis didekat kekasihnya itu,Raka memasukkan rambut dara ke kantong jas dokter nya,lalu ia keluar dari ruangan itu baru saja ia menutup pintu dan berbalik badan,ia melihat adiknya yang berdiri tidak jauh dari ruangan kemoterapi kara.
"Banyu"ujar Raka sedikit terkejut dengan kehadiran banyu.
Banyu maju sedikit lebih dekat dan ia berdiri tepat didepan Raka,matanya juga melirik ke dalam ruangan itu yang dibatasi oleh jendela.
"Ruangan kemoterapi?kara?kara kenapa disana?"tanya banyu dengan wajah yang menahan emosi dan mata yang memerah karena menahan air matanya.
"Jawab gw anjing!"bentak banyu kepada Raka karena laki-laki dihadapan nya itu hanya diam saja tanpa mau menjawab.
"Ini rumah sakit jadi Lo jangan teriak-teriak disini!"omel Raka kepada adiknya itu.
"Ya Lo jawab bang,kenapa kara didalam sana?ini ruang kemo"lirih banyu lalu ia menundukkan wajahnya karena air matanya rasanya ingin jatuh membasahi pipinya.
"Kara kanker"jawab Raka dengan singkat.
Jawaban itu membuat hati banyu sangat amat sakit,air matanya pun akhirnya jatuh.bahunya bergetar,tangisnya meluruh,banyu merasa bodoh dan sangat bersalah kepada dirinya sendiri karena ia tidak tau tentang ini semua.kara sahabatnya tapi ia tidak tau hal tentang kara sedalam ini bahkan saat sahabatnya itu sedang berjuang untuk hidup ia malah tidak tau menahu tentang itu.
Raka yang melihat adiknya menangis dan mulai memukuli dadanya sendiri pun langsung menarik tubuh banyu kedalam pelukannya.banyu menangis di pelukan abangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor vs Bad girl
Novela Juvenilseorang dokter tampan nan cool ini harus berhadapan dengan gadis SMA dengan sifat tengil,songong, cerewet, dan dengan sifat lainnya yang membuat nya frustasi.