BITTERSWEET 15 : A Warm Hug

887 133 12
                                    

{[LOVE SIGHT]}

○○○

"Eohh kau datang datang langsung memeluk istrimu seperti itu." Joohyun protes akan hal itu.

Mengingat bagaimana Yeonjun yang masih dengan balutan pakaian kerjanya dan langsung menuju ke dapur lalu memeluk istrinya itu.

Sedangkan bagi Yeji sendiri, ia masih diam membeku diposisinya. Yeonjun masih memeluknya sekarang. Jangan tanyakan seberapa berdetak jantung Yeji sekarang. Nyatanya, detakan jantungnya itu sangat cepat hingga mungkin disadari oleh si pemeluk juga.

Walau bagaimana pun, Yeji harus menguatkan dirinya. Ia benar benar risih sebenarnya diperlakukan seperti ini oleh Yeonjun. Tapi, demi melancarkan acting-nya itu ia mencoba menetralkan mimik wajahnya untuk tidak terlalu terkejut.

"I miss her, eomma..."

Ucap Yeonjun lirih, ia kemudian mengecup pipi si gadis Hwang yang masih terdiam ditempat. Beruntungnya, Yeji tidak sampai melemparkan pisau yang tengah dipegangnya itu kewajah si pria Choi.

Pipi Yeji sudah semerah tomat, benar benar malu campur kesal dan marah. Tapi, bagaimana pun juga, Yeonjun memang berhak dan pantas untuk sekedar menciumnya, ukan?

"Kau merindukan istrimu padahal setiap hari bertemu, kau tidak rindu dengan eomma?" Tanya Joohyun mencoba menggoda anaknya itu.

Yeonjun malah semakin mengeratkan pelukannya pada Yeji dan tersenyum kearah sang ibu.

"Aku merindukan eomma juga. Tapi, Yeji sekarang jadi istriku. Jadi, aku akan memeluknya seperti ini setiap saat." Ucap Yeonjun terdengar jelas ditelinga Yeji.

Joohyun hanya geleng geleng kepala melihat tingkah laku anaknya itu.

Bagi Yeji sendiri, Yeonjun yang seperti ini terlihat sangat manja. Ia jadi berpikir kembali kepribadian ganda keberapa yang sekarang muncul pada diri pria itu.

Yeji tersadar akan keterdiamannya, ia kemudian memegang tangan kekar yang memeluknya itu dan berbalik badan menghadap kearah Yeonjun.

Tangan yang tadinya memeluk Yeji kini dilepaskannya perlahan.

"Sebaiknya kau mandi terlebih dahulu, aku sedang memasak." Ucap Yeji tanpa menatap kearah Yeonjun.

Ia dilanda rasa gugup karena apa yang baru saja terjadi diantara dirinya dan Yeonjun.

"Ckk ... padahal aku ingin memelukmu lebih lama lagi. Tapi, baiklah ... aku akan membersihkan diri terlebih dahulu."

Setelah mengucapkan hal itu, Yeonjun kemudian beranjak pergi dari dapur menuju kekamarnya. Yeji menghela nafas lega diam diam. Dia benar benar masih mengontrol jantungnya yang masih berdetak kencang ini.

"Eomma tidak menyangka Yeonjun akan menjadi semanja itu padamu." Celetuk Joohyun kemudian.

Yeji tersadar dan menoleh pada ibu mertuanya itu. Ia tersenyum kaku saja dan tidak menanggapi apapun.

"Ckk ... actingnya-kan memang tidak bisa diragukan lagi. Dia cocok menjadi seorang actor." Yeji hanya bisa membatin.

"Eomma sempat khawatir sebenarnya, kalian menikah karena perjodohan. Eomma takut kalian belum bisa menyesuaikan diri kalian." Joohyun kembali bertutur kata.

Yeji menatap ibu mertuanya itu seraya tersenyum.

"Awalnya memang sulit, tapi semakin kemari kami berinteraksi dengan baik, eomma. Eomma tidak perlu mengkhawatirkan kami berdua." Ucap Yeji kemudian.

BITTERSWEET [2YJ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang