BITTERSWEET 29 : The Past of The Five Youths

791 140 19
                                    

Special part yang pengen tauu masalalu Yeonjun.

Enjoy reading.

{[BITTERSWEET]}

Pagi di hari senin ini biasanya Yeji akan berangkat sendiri dan berjalan menuju halte bis sendiri. Tapi kali ini, sepertinya tidak akan biasa.

Mengingat Yeonjun menyuruhnya untuk berangkat bersama dengannya. Padahal jaraknya cukup jauh dari waktu Yeonjun yang mengharuskan keperusahaan dan Yeji yang harus kecaffe nya.

Yeonjun selalu berangkat di pukul 7 pagi sedangkan Yeji berangkat dipukul 9 pagi. Tentu saja, itu menjadi hal yang tidak bisa diterima begitu saja olehnya.

Tapi, pria itu bahkan rela mengundur sedikit waktunya itu dan memutuskan untuk keperusahaan setiap jam 8 pagi. Sudah diputuskan bahwa jam 8 adalah penengah bagi mereka.

"Yeonjun-ssi, kau benar benar memikirkan hal ini? Kenapa kau memaksaku untuk berangkat bersama?" Tanya Yeji saat Yeonjun malah menarik paksa tangannya hingga sampai ke teras depan rumah.

"Mulai sekarang, aku yang akan mengantar dan menjemputmu pulang! Jadi tidak ada penolakan sama sekali!" Tekan Yeonjun.

"Tapi kenapa? Aku bisa menaiki bis saja! Kau tenang saja untuk itu."

Yeonjun menolehkan kepalanya dengan tatapannya yang tajam. "Kau pikir setelah kejadian diacara itu, pria itu tidak akan mengganggumu lagi meskipun aku mengatakan kau adalah istriku, begitu?"

Yeji terdiam saat mendengar pertanyaan yang terlontar dari Yeonjun. Bukan karena pria itu yang kembali memaksanya, tapi karena alasan pria itu yang membuatnya terdiam tidak percaya.

"Kau ... masih memikirkan tentang Jeno?" Tanya Yeji pelan.

Yeonjun tersenyum sinis, "bukankah sudah jelas?! Aku yakin kau orang yang mudah mengerti, Yeji." Ucap Yeonjun penuh penekanan.

Yeji menatap pria itu, "tapi kenapa kau sampai semarah itu? Aku bahkan tidak pernah bermacam macam dengannya meskipun aku dan Jeno pernah bertemu beberapa kali! Kalau kau memang mengirimkan mata mata untuk mengawasiku, lalu kenapa kau tidak tahu bahwa aku bahkan tidak berintraksi lebih, selain hanya bertemu..."

"Kau diantarkan olehnya dan setelah itu kau berbohong padaku! Itu yang menjadi masalahku!"

Yeji kembali terdiam, ia masih tidak mengerti dengan kemauan Yeonjun yang nampaknya merasa tidak masuk akal baginya. Tapi, disisi lain ia juga merasa bersalah atas kebohongannya itu.

"Kau seperti cemburu saja?" Celetuk Yeji kemudian.

Membuat pria itu menoleh cepat.

"Apaa...??!!"

Yeji memutar bola matanya malas, "tidak ada!"

Pria itu berdecih pelan. "Cihh ... aku juga mendengarnya. Cemburu atau tidak bukan urusanmu! Aku hanya ingin kau tidak dekat dekat lagi dengannya. Aku tidak suka kau berbohong lagi padaku!"

Yeji menghela nafas, "alasanmu tidak masuk akal sama sekali."

"Cepat naik!"

Yeji menatap sejenak pria itu dengan raut kesalnya. Namun ia pasrah saja dan masuk kemobil dibantu pria itu yang membukakan pintu untuknya.

"Terima kasih Tuan Choi." Ucap Yeji tidak ikhlas.

Yeonjun tidak membalas apapun. Pria itu kemudian berjalan kearah kanan mobil yang sudah dibukakan oleh Murray. Mereka berangkat bersama dengan Murray yang menjadi supirnya. Tentu saja pria satu anak itu mendengar jelas perdebatan antara kedua majikannya itu.

BITTERSWEET [2YJ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang