Haloo vren!
Gimana kabarnya hari ini?
Semoga sehat selalu.Akhir-akhir ini aku lagi banyak urusan di rl aku, jadi yang biasanya up 2× dalam seminggu jadi 1× dalam seminggu :(
Selamat membaca cerita ini ya!
Jangan lupa voment!
.
••🦋••
~ chapter 13 ~Suasana ruang kelas pagi ini sangat berisik, bel masuk sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, namun belum ada guru yang datang untuk mengajar, hal ini membuat para siswi masih asyik dengan kesibukannya, ghibah contohnya.
Bukan hanya para siswi, para siswa juga masih sibuk dengan setan pipih yang ada di genggaman tangan mereka, mereka masih bermain game online sedari pagi tadi, sama halnya dengan Roni dan Rio.
Di depan Zara terdapat Mira yang sedang mengerjakan PR yang belum ia selesaikan. Sedangkan Zara, ia tampak memikirkan sesuatu, tempat duduk milik Aldi masih kosong, Zara belum melihat Aldi sejak pagi tadi.
"Ra, lo tau jawaban nomer ini nggak?" tanya Mira sembari menyodorkan sebuah buku.
Zara membaca soal yang Mira tanyakan, "Ooh, nomer ini, jawabannya ada di buku paket halaman 45 kalo nggak salah," balas Zara diakhiri dengan senyuman.
"Oke deh, gue cari dulu." ujar Mira dan dibalas senyuman oleh Zara.
"Ra, Aldi kemana, ya? Kok belum dateng?" Zara menolehkan kepalanya ke arah Akila.
"Gue nggak tau ... Coba lo tanya sama Roni, mungkin aja dia tau."
Akila mengangguk, ia hendak beranjak dari tempat duduknya, namun perhatiannya teralihkan ke luar kelas, terlihat para siswa sedang berlarian.
Bukan hanya Akila, seluruh siswa yang ada di kelas itu juga teralihkan perhatiannya, seluruh siswa itu segera berlari ke luar kelas untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Zara dan kedua temannya serta Roni dan Rio menerobos kerumunan para siswa siswi agar bisa berdiri di barisan paling depan.
Zara, Mira, Rio, serta Roni nampak kaget melihat kejadian di depan mereka, mereka saling tatap satu sama lain, terkecuali Akila yang masih belum faham tentang apa yang membuat teman-temannya merasa kaget.
Terlihat Rey dan Aldi berjalan berdampingan dengan senyuman yang mengembang sempurna di wajah mereka. Rey berjalan sembari sesekali menyugar rambutnya, sedangkan Aldi? Cowok itu memasukkan kedua tangannya di saku celananya.
"Seneng banget lihat suami-suami gue pada akur."
"Ini beneran mereka nggak sih?!"
"Ya ampun cakep banget sih pacar gue!"
"Ih Aldi cool banget tolong!!"
"Kalo lihat mereka bawaannya pengen nikah."
"Cowok kaya mereka ada nggak sih di Shopee."
"Bukannya mereka musuhan, ya?"
"Dimana ada cogan, di situlah ada saya."
"Mirip banget nggak sii sama jodoh gue."
Seperti itulah kalimat-kalimat yang terlontar dari mulut para siswi saat melihat dua cowok itu.
Rey berhenti tepat di hadapan Zara, cowok itu mendekatkan wajahnya ke telinga kiri Zara berniat membisikkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZARA
Teen Fiction- Follow dulu sebelum membaca. - Ada beberapa kesalahan kepenulisan pada beberapa bab awal. REVISI SETELAH END🦋. •••• "Takdir mempertemukan kita, tapi semesta mempunyai realita." •••• Ini bukan tentang kisah cinta remaja yang awalnya benci berujung...