HELLO PEMBACA ELZARA!🦋
AKU KEMBALII!
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN BIAR AKU MAKIN SEMANGAT!!
TOMBOL BINTANG ADA DI POJOK KIRI🦋.
Sebenernya aku insecure sama cerita ini, tapi ternyata ada yang baca.
Masih setia kan? Nungguin sampai end?🥰
"Ternyata bukan cuma cinta yang menyakitkan, tapi omongan teman juga."
- Akila Arabella -••🦋••
~ chapter 21 ~
Atensi Laras teralihkan tatkala ponsel Zara yang tergeletak di sofa itu berdering. Di ruang keluarga terdapat Laras dan Reza yang sedang menonton televisi, tadinya Zara juga berada di ruangan bercat putih itu. Namun, ia sedang pergi ke dapur saat ini untuk menghilangkan rasa hausnya.
Reza menoleh ke arah Laras yang duduk di sampingnya. "Siapa, Ma?" tanya laki-laki berkaos hitam itu.
Wanita itu mengambil ponsel Zara kemudian membaca nama yang tertera di layar ponsel tersebut, 'Reyyy👶' tulisan di layar benda pipih itu.
"Rey," kata Laras.
"Raaa, ada video call dari Rey!" ujar Laras sedikit kencang.
"ANGKAT AJA MAAA!" sahut Zara dari dapur.
Laras menatap ke arah Reza hingga kemudian laki-laki yang ditatap itu mengangguk pelan. "Angkat aja," ucap Reza.
Wanita yang berstatus sebagai ibu Zara itu menekan tombol berwarna hijau, kemudian menghadapkan ponsel tersebut ke wajahnya.
"Haalo pacar!" seru Rey sembari tersenyum lebar.
"Eh, Tante!" Terlihat Rey sempat membulatkan matanya saat mengetahui bahwa bukan wajah Zara yang muncul di layar ponsel yang ia genggam, melainkan Laras.
"Maaf Tante, kirain Zara yang ngangkat telfonnya." Rey tersenyum sungkan kemudian tertawa kecil.
Terdengar kekehan ringan keluar dari mulut Reza, laki-laki itu menggeleng pelan, kemudian disusul oleh Laras yang juga tertawa pelan. "Zara lagi di dapur, tungguin ya," ucap Laras diakhiri dengan senyuman simpul.
"Oke Tante!"
Dari arah dapur muncul seorang gadis dengan setelan piyama polos berwarna navy, rambutnya tergerai menambah kesan cantik di wajahnya. Ia duduk di samping Laras, lalu bersandar di pundak ibunya untuk ikut melihat wajah Rey di layar benda pipih itu.
"Ada apa Rey?" tanya Zara.
"Nggak ada apa-apa, cuma mau VC aja," balas laki-laki di seberang sana.
Laras mengembalikan ponsel yang ia genggam kepada pemiliknya. "Kamu ke atas aja, siapa tau Rey mau ngomong penting sama kamu," kata Laras sembari tersenyum ke arah putrinya.
"Ya udah deh Ma, Pa, Zara ke kamar dulu." Zara berdiri dari duduknya kemudian melenggang pergi menuju kamarnya setelah mendapat anggukan dari kedua orangtuanya.
....
"Lagi ngapain, kayaknya rame di sana?" tanya Zara kepada Rey. Ia duduk di lantai balkon kamarnya, di bawah sinar rembulan sembari menikmati angin malam yang menerpa wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZARA
Novela Juvenil- Follow dulu sebelum membaca. - Ada beberapa kesalahan kepenulisan pada beberapa bab awal. REVISI SETELAH END🦋. •••• "Takdir mempertemukan kita, tapi semesta mempunyai realita." •••• Ini bukan tentang kisah cinta remaja yang awalnya benci berujung...