ELZARA || 14

126 18 1
                                    

Haii pembaca Elzara🦋

Makasih karena udah baca sampe sinii💕

Bosen nggak sii baca cerita ini?

Aku harap enggak deh🙈.

Ya meskipun ceritanya masih banyak kekurangannya :)

.
Happy Reading

••🦋••

"Om, Tante ... Aku siap kok dijodohin sama Zara," lontar Rey tanpa ragu.

"Hah?!" ucap Zara.

Mata Zara mendelik kaget, bukan hanya Zara, kedua orang tuanya juga terkejut mendengar ucapan Rey.

Rey terdiam sembari menatap orang-orang yang ada di depannya secara bergantian. 'Kenapa kaget?' batin Rey.

"Kok semuanya diem?" ucap Rey.

Cowok itu menatap wajah Ayahnya dengan tatapan bertanya-tanya. "Kita makan malam buat bahas perjodohan kita berdua kan, Pa?" ujar Rey.

Seulas senyuman mengembang di wajah Angga, "Kata siapa?" ucap Angga.

Rey menautkan kedua alisnya. "Berarti kita nggak dijodohin dong, Pa?" tanya Rey. Angga menggeleng sebagai jawaban.

Seketika rasa malu dirasakan oleh remaja laki-laki itu, meskipun hanya sedikit. Ternyata realita yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang ia bayangkan.

"Emm ... maaf  ya Om, Tante, ternyata ekspektasi aku yang ketinggian," kata Rey sembari tersenyum sungkan.

Orang tua Zara mengangguk seraya tersenyum. "Nggak papa, kita cuma kaget kok tadi," ucap Laras.

Rey melirik ke arah Zara, terlihat  ada raut kesal di wajah gadis itu. Dengan cepat Rey mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"Kalian masih kecil, perjalanan kalian masih panjang, nggak mungkin kita jodohin kalian, apalagi sampai nikahin kalian," tutur Angga sembari menatap wajah putranya.

"Meskipun Om Reza deket sama Papa, kita nggak pernah punya pikiran sampai ke situ."

"Benar apa yang diomongin sama Papa kamu Rey, kalaupun seandainya kita punya niat buat jodohin kalian, bukan sekarang saatnya, kalian masih remaja labil, kalian nikmati aja dulu masa remaja kalian," imbuh Reza.

Dua laki-laki yang berstatus sebagai seorang ayah itu memiliki sifat yang sama, selain sebagai atasan dan bawahan, mereka juga sudah seperti layaknya seorang saudara, yang tentunya melebihi seorang sahabat.

"Iya Om, sekali lagi aku minta maaf, janji deh nggak ngomong gini lagi, tapi kalau kalian berubah pikiran, aku mau kok dijodohin sama Zara," kata Rey diakhiri dengan tawa kecil. Orang tua Zara serta Angga tertawa mendengar kalimat yang diucapkan oleh Rey.

Rey mengarahkan tatapannya ke arah Zara lantaran kaki gadis itu menyenggol kakinya. Terlihat Zara seperti sedang memberi isyarat untuk mengajak Rey pergi dari meja makan yang sedang mereka tempati.

"Selamat malam Om, Tante." Aldi, cowok itu datang lalu duduk di samping Angga. Angga mengajaknya makan malam hari ini, sebenarnya ini hanya makan malam biasa, tidak ada alasan tertentu.

"Emmm ... Ma, Pa, aku mau ke luar bentar, ya?" ucap Zara. Laras mengangguk sebagai jawaban. Zara beranjak dari duduknya dan diikuti oleh Rey yang berjalan disampingnya.

Sedangkan Aldi, ia menatap heran kepergian Zara dan Rey lantaran pergi saat ia datang.

....

ELZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang