ELZARA || 22

107 9 3
                                    

ALLO BESTIEE!!

KALIAN APA KABAR?? KELAMAAN YA NUNGGU UPDATE-NYA? MAAF YAA😁.

JAGA KESEHATAN🤍.

MAU TANYA DONG.
APA HARAPAN KALIAN TAHUN INI? SEMOGA BISA TERWUJUD YAA.

JAM BERAPA KALIAN BACA PART INI?

JANGAN LUPA VOMENT <3.

HAPPY READING🦋.

••🦋••
~ chapter 22 ~

Siswi berseragam putih abu-abu itu nampak sedang mengembuskan napas panjang. Pasalnya, orang yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang menghampirinya. Sudah sekitar 20 menit ia menunggu di parkiran sekolah. Untung saja sinar matahari tidak terlalu terik sore ini.

Ia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan Rey. Saat jam istirahat tadi, ia sempat meminta  Zara agar menunggunya di parkiran sepulang sekolah.

"Rey ke mana sih? Apa dia ada urusan ya?" kata Zara. Detik demi detik berlalu, akhirnya ia memutuskan untuk kembali memasuki gedung sekolah bermaksud mencari keberadaan Rey.

Belum sempat ia berpindah dari tempat di mana ia berdiri, datang laki-laki berpenampilan sedikit berantakan ke arahnya. "Ngapain lo di sini, Ra? Jaga parkiran?" tanya teman sekelas Rey yang kebetulan motornya terparkir di samping motor milik Rey.

Gadis yang merasa diajak bicara itu menatap laki-laki yang tengah memakai helm berwarna putih. "Bukan, gue nunggu Rey ... lo tahu nggak dia di mana?" tanyanya kembali.

"Rey? ... Kalo nggak salah dia lagi latihan basket di lapangan indoor," jawab laki-laki itu sambil memundurkan motornya.

Latihan? Seketika Zara merasa sia-sia ia menunggu sedari tadi di parkiran ini. Gadis itu mengangguk pertanda mengerti lalu tersenyum simpul. "Ya udah kalo gitu, makasih ya!" kata Zara, setelah itu kaki jenjangnya melangkah menuju tempat di mana Rey berada.

....

Zara memasuki lapangan indoor, nampak Rey tengah mendribble bola dengan semangat. Sepertinya laki-laki itu belum menyadari kedatangan Zara.

Ia mencetak poin, lalu mendapat acungan jempol dari teman setimnya. Hingga kemudian diberi aba-aba untuk istirahat sebentar.

Rey mengusap keringat yang mengalir di dahinya menggunakan baju yang ia kenakan. Akibatnya, perut sixpack miliknya itu terekspos dengan jelas. Beruntung tidak ada gerombolan siswi di ruangan ini. Bisa-bisa seketika suasana menjadi ricuh lantaran jeritan heboh dari mereka.

Ia berjalan mendekati Zara, mengambil sebotol air mineral lalu duduk di samping gadis itu.

"Belum pulang?" tanya Rey kemudian meneguk air mineral yang berada di genggaman tangannya.

Sudut bibir Zara melengkung ke bawah, pertanyaan itu terdengar menyebalkan bukan?

"Kenapa belum pulang, hm?" tanya Rey sambil mengangkat satu alisnya.

Sial! Wajahnya benar-benar terlihat semakin tampan saat ini, ditambah lagi dengan senyuman tipis yang ia tampilkan. Terkadang Zara merasa cemburu setiap Rey mendapatkan tatapan suka dari para siswi di sekolah.

"Kenapa nggak bilang sih kalo mau latihan basket? Gue nungguin lo di parkiran dari tadi!" kata Zara sedikit kesal. Bagaimana tidak? Laki-laki itu merubah ekspresi wajahnya seolah tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

ELZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang