ELZARA || 18

125 14 2
                                    

HAII PEMBACA ELZARA!

APA KABAR?? BAIK KAN?

OH IYA, JANGAN LUPA DENGERIN LAGU DI ATAS YA! BIAR KALIAN TAHU LAGU APA YANG AKU TULIS.

HAPPY READING, SEMOGA SUKA <3.

VOTE DULU YUK🦋.

••🦋••

"Cinta itu bukan tentang mencintai seseorang yang sempurna, tapi tentang cara kita mencintai seseorang dengan cara yang paling sempurna."
- dream prince -

~ chapter 18 ~

Di bawah sinar rembulan, terdapat dua remaja yang sedang terduduk manis di rerumputan, tepatnya di halaman belakang rumah Zara.

Di samping Zara terdapat seorang laki-laki yang duduk bersila sambil memainkan sebuah gitar berwarna cokelat di tangannya, kaos putih serta celana hitam melekat di tubuh laki-laki itu.

"Katanya mau nyanyi?" tanya Zara, ia menekuk kedua lututnya yang terbalut celana pendek dan menjadikannya sebagai tumpuan tangannya.

Senyuman khas milik Zara mengembang begitu sempurna di wajahnya, menandakan ia tengah bahagia malam ini.

Laki-laki di sampingnya itu tersenyum simpul sambil mengangguk kecil. "Iya, aku nyanyi." katanya.

"Pertama ini aku merasa cinta sekuat ini." Laki-laki itu mulai memetik senar gitar yang berada di pangkuannya sambil sesekali menatap Zara.

"Aku tak berdaya menekan gejolak rasa ... Oooo."

"Hari hari waktuku sayang,
Selalu teringat kamu sayang,
Engkaulah belahan jiwa."

Zara tersenyum sembari memandangi wajah laki-laki yang ada di sampingnya, akhirnya satu keinginannya terwujud, angin malam dan rembulan menjadi saksi bisu kebahagiannya malam ini.

"Sejuta kata pun tak akan mampu,
Katakan katakan kekagumanku,
Dirimu benar-benar sempurna,
Kau luar biasa."

"Dalam nafasku hati bilang sayang,
Detak-detak jantungku bilang sayang,
Kau sesuatu yang sempurna,
Aku teramat cinta."

Laki-laki itu menghentikan petikan gitarnya, ia menatap netra hitam milik Zara hingga membuat Zara memalingkan wajahnya lantaran malu.

Kekehan ringan keluar dari mulut remaja laki-laki itu. "Kamu suka lagunya?"

Zara menoleh, suara laki-laki itu terdengar begitu lembut di telinganya. "Suka, itu cuma lagu atau--"

"Sekaligus isi hati aku," potong laki-laki berkaos putih itu.

Gadis berbaju biru itu tertawa kecil, baginya lagu itu kurang cocok untuknya karena merasa dirinya tak sesempurna itu.

"Emang secinta apa sih kamu sama aku? Sesempurna apa aku di mata kamu?" tanya Zara menyelidik, ia menopang dagunya sembari menatap wajah laki-laki yang terpahat sempurna di sampingnya.

Bukannya mendapat jawaban, laki-laki itu malah meletakkan gitarnya kemudian mendekatkan wajahnya menjadi lebih dekat dengan wajah Zara.

"Cinta itu bukan tentang mencintai seseorang yang sempurna, tapi tentang cara kita mencintai seseorang dengan cara yang paling sempurna," lirih laki-laki itu diakhiri dengan senyuman manis diakhir kalimatnya.

ELZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang