ELZARA || 09

237 23 1
                                    

Haii pren!
Ketemu lagi sama aku,
gimana kabarnya?
Stay safe and healthy yaa
.
.

~~~~

••🦋••
~ chapter 09 ~

Dua gadis remaja itu kini sedang berada di mobil milik Mira, mereka berangkat ke sekolah lebih pagi kali ini, sebenarnya mereka berdua berencana memesan taksi online, namun karena supir Mira menjemput mereka, akhirnya mereka memilih untuk di antar oleh supir Mira.

"Nggak bosen?" tanya Mira karena melihat Zara yang masih sibuk dengan buku-bukunya.

Zara menoleh, "Enggak." balasnya lalu kembali fokus ke buku-bukunya.

"Lo tuh udah pinter Ra, nggak usah belajar," ucap Mira.

"Yaudah sih, mending lo belajar lagi kayak gue," ucap Zara, sudut bibirnya melengkung ke atas.

"Nggak ah, gue laper," balas Mira.

....

"Hai pacar!" cowok itu tersenyum sembari melambaikan tangannya ke arah beberapa siswi yang sedang duduk berjajar di taman sekolah.

"Hai Ron," balas salah satu siswi dengan senyuman.

"Aaa gue di panggil pacar sama Roni," ucap siswi yang lain dengan girang.

"Bukan lo, tapi gue," sahut siswi berambut sebahu.

"Apasi ribut-ribut, Roni tuh manggil gue," ujar siswi yang satunya.

"Iiiiih kok pada ribut sih, Roni itu cuma manggil gue, tadi aja gue dilirik sama dia," ucap siswi satu ini, sudut bibirnya melengkung ke atas serta matanya menyipit.

Rio serta Aldi masih terdiam di tempatnya, mereka merasa heran dengan sikap siswi-siswi tadi, sedangkan Roni, ia tersenyum sombong karena menjadi rebutan siswi di Sekolahnya.

"Ron!" tegur Mira sambil menepuk bahu Roni.

"Apa sih, ngagetin mulu kerjaan lo," ujar Roni dengan kesal, sedangkan dua gadis yang ada di depannya itu hanya terkekeh pelan.

"Ngapain? bentar lagi bel, masuk yuk." ajak Zara, gadis itu menggandeng tangan Mira lalu melenggang pergi menuju ke kelas dan diikuti oleh Aldi CS.

Suasana kelas kali ini nampak berbeda, yang biasanya ramai, kini berubah menjadi sunyi lantaran para siswa siswi sedang fokus dengan buku-buku mereka.

"Beli vacuum di Cibubur, Assalamualaikum ahli kubur," teriak Roni  di ambang pintu, suaranya menggelegar memenuhi ruang kelas hingga mengalihkan atensi para siswa yang sedang belajar.

"Asem lo Ron!" teriak Bima, ketua kelas IPA 2.

"Orang manis gini dibilang asem," balas Roni dengan percaya diri.

"Aelah, Manis doang pas ujian cari contekan," sindir Bima diikuti dengan tawa para siswa lainnya.

Roni terdiam, wajahnya yang mulanya tampak gembira kini berubah menjadi datar.

"Apa ketawa-ketawa?" celetuk Roni saat melihat kedua temannya menertawakannya.

Cowok itu berjalan ke arah tempat duduknya, sorot matanya melirik ke arah Bima.

"Huhhh kena mental boskuuu," timpal Rio.

"Apa lo monyet!" ujar Roni.

"Dih, apaan, ngerasa ya lo?"

ELZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang