|1|

2K 73 13
                                    

Assalamualaikum

.
.
.

Sebelum membaca alangkah baiknya kalian follow dulu ya, setelah membaca jangan lupa tinggalkan vote dan komen.

Sebelum membaca alangkah baiknya kalian follow dulu ya, setelah membaca jangan lupa tinggalkan vote dan komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arkana Elang Putra anak satu satunya dari sepasang suami istri bernama Farel David Akbar dan Aqilla Arabella. Arkana atau yang biasa di panggil arka atau lebih singkat nya 'ka' Mempunyai ayah dan sahabat yang sayang sekali sama dia. Tetapi sayang itu kurang bagi Arkana, karena ibu (Aqilla) Arkana sudah tiada.

Hari ini tepat 18 tahun Aqilla sudah tiada, dan bertepatan hari ulang tahun Arkana. Saat Arkana di lahirkan di situ juga Aqilla menghembuskan nafas terakhirnya.

"Ka! Lo mau ngomong apa? buat ibu Lo" ucap Rafael selaku anak dari Kenzo dan Dinda.

"Satu kata yang tak bisa terwujud kan" tutur Arkana sambil memeluk batu nisan yang bertuliskan nama Aqilla Arabella.

"Sabar ya!" Ucap Agung sambil mengelus pundak Arkana. Agung itu anak dari Kevin dan juga Dilla, Masih ingat kan? Sih bendahara galak dan sih tukang jail.

Setelah dari pemakaman Aqilla, mereka semua pergi ke warung Mak Juti. Masih ingat kan? Warung yang selalu Aqilla tempati untuk makan nasi kuning. Sesampainya di sana Arkana langsung memesan makanan "Mak, mie ayam 4 porsi" ucap Arkana.

"Bang! Fatimah mana?" Ucap Ervan yang mencari sepupu Arkan. Fatimah itu anak dari om nya Arkana yang bernama Alvaro adik kandung Aqilla.

"Ngapain Lo cari adek gua?" Ucap Arkana menatap Ervan dengan tatapan seram. Ervan itu anak dari Fatur (bencong kembang).

Sadia Fatimah Rabiya dari kecil Fatimah sangat di sayang oleh Arkana, sebab wajah Fatimah sangat mirip dengan wajah ibu nya, jadi jika ada seseorang yang mengganggu Fatimah, Arkana langsung marah.

"Engga usah ngegas kali bang, kan gua cuman nanya" ucap Ervan langsung mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

"Kapan-kapan Lo godain adek gua, gua engga segan-segan hukum Lo, dan hukuman itu sangat berat" ucap Arkana menunjuk muka Ervan.

"Hukumannya apa bang?" Ucap Ervan menatap serius Arkana.

"Lo engga boleh keluar rumah kalau dari sekolah, dan engga boleh gabung sama kita-kita kalau Lo engga belajar" ucap Arkana yang sedang memakan mie ayam.

"Apa engga ada hukuman lain bang? Itu terlalu berat" ucap Ervan yang mengeluarkan nafas lemah.

Arkana itu baik dan penyayang, tetapi kadang-kadang dia tidak mau memperlihatkan kebaikannya dan kasih sayang kepada orang.

•••


Sepulang dari warung Mak Juti, Arkana tidak pernah lagi keluar dari kamarnya, hingga membuat sang ayah takut terjadi sesuatu kepada dirinya. Ustad Farel pun memberanikan dirinya untuk mengecek keadaan anaknya, Saat sampai di depan pintu Ustad Farel tidak sengaja mendengar tangisan Arkana sambil menyebut nama "ibu"

ARKANA ELANG PUTRA (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang