Dua hari setelah Arkana dan Maryam menikah, Arkana memutuskan membawa istrinya pulang ke rumah nya. "Nak, titip anak bapak yah, jaga dia di sana, jangan pernah lupa ingatkan dia kalau dia sudah bersuami" ucap pak Mahmud menasehati menantunya.
"Iye pa', aku akan selalu ingatkan dia" ucap Arkana menyalim tangan kedua mertuanya.
"Ingatkan dia melakukan solat lima waktu, marahi dia jika tidak melayani mu semau mu" ucap Salma ibunda tercinta Maryam.
"Pasti ma' kalau gitu aku berangkat dulu ma' pa' jaga kesehatan di sini ya" ucap Arkana.
"Saya sama keluarga pamit dulu yah pak Mahmud Bu Salmia, saya akan jaga menantu saya" ucap Ustad Farel saling salam-salaman dengan besannya.
•••
Setelah hampir tiga jam di dalam pesawat akhirnya mereka semua sudah sampai di rumah dengan selamat. "Akhirnya kita sampai sayang" ucap Arkana merangkul pundak istrinya.
"Mau bermalam di rumah Oma atau langsung ke rumah baru?" Tanya Amel kepada cucunya.
"Arka langsung ke rumah baru aja Oma, Arka malas di sini di ganggu sama empat bersaudara itu" jawab Arkana.
"Kalau gitu Umi sama Abi nya di kasih ikut sayang" ucap Amel.
"Engga usah, Umi sama Abi ikut sama ayah kamu aja, kamu berdua sama istri kamu aja" tutur Andini.
Arkana pun mengajak istri nya untuk masuk ke dalam mobil dan pergi ke rumah baru mereka berdua. Rumah itu hadiah dari ayahnya. Di dalam mobil Arkana memegang tangan istrinya dan tidak mau melepaskannya. "Sayang aku engga lari kemana-mana kok! Aku akan selalu di sini, sama kamu" ucap Maryam.
"Engga boleh, sampai di rumah baru aku lepaskan" ucap Arkana yang keras kepala.
Maryam hanya diam melihat sifat posesif sekaligus sifat manja suaminya itu. Sesampainya di rumah Maryam tidak lagi membereskan rumah, karena rumah itu sudah bersih dan sudah di lengkapi perabot rumah. Rumahnya tidak seberapa luas, tetapi rumah itu memiliki dua lantai.
"Sayang aku lapar nih, coba masakin aku sesuatu yang buat perut aku bengkak" teriakan Arkana yang meneriaki istrinya yang berada di dapur.
"Sepuluh menit makanannya sudah jadi" teriakan Maryam dari dalam dapur.
Sepuluh menit berlalu, makanan yang di buat Maryam sudah jadi, Maryam pun membawakan suaminya satu mangkuk mie instan yang bertoping sayur-sayuran.
"Sudah jadi, silahkan di makan suamiku yang tersayang dan tercinta" ucap Maryam yang baru saja duduk di samping suaminya.
"Kamu engga makan?" Tanya Arkana.
"Makan aja nanti aku makan, lagi pula aku masih kenyang" jawab Maryam memeriksa handphone suaminya.
"Kenyang kenyang, kenyang dari mana coba? Kamu tuh engga pernah makan yang aku lihat" ucap Arkana.
"Hmmm! Yaudah aku masak mie dulu yah" ucap Maryam baru saja berdiri dari duduknya.
"Engga usah, kita makan berdua aja, biar aku yang suapin kamu" ucap Arkana memegang pergelangan tangan istrinya.
Mereka berdua pun makan bersama, Arkana menyuapi istrinya dengan sendok yang sama. Selesai makan Maryam membawa mangkuk itu ke tempat cuci piring. Setelah makan mereka berdua santai-santai di ruang tengah sambil menonton televisi.
"Aku mau ke pasar dulu yah, di dalam kulkas tidak ada bahan untuk masak nanti malam" ucap Maryam.
"Sini aku antar" tawaran Arkana di tolak mentah-mentah oleh Maryam, Maryam hanya menyuruh suaminya untuk beristirahat itu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA ELANG PUTRA (Ending)
Teen FictionSedang masa revisi Saquel dari cerita "SELAMANYA" Bagaimana jadinya kalau kita menikah dengan anak tunggal, kaya raya + ganteng dan pintar? Arkana Elang Putra anak satu-satunya dari sepasang suami istri bernama Farel David Akbar dan Aqilla Arabella...