Malam pun tiba keluarga besar Aqilla datang menghadiri acara tahlilan di pesantren yang bernama pondok pesantren Al mukmin pesantren yang pemilik nya Farel David Akbar, suami Aqilla Arabella sendiri.
"Ayah Falel, Ayah Falel, Pijji mau do'akan ibu Illa cupaya cehat cehat, habis Pijji engga pelnah liat di mana ibu Illa belada" ucap Fajri yang Masih tidak bisa menyebut hurus 'S' dan 'R'
"Ibu kamu sudah tenang nak!" Ucap Ustad Farel menyamaratakan tinggi badannya dengan Fajri dan memeluknya.
"Ibu Illa di mana ayah? Fajal mau ketemu" ucap Fajar mencari keberadaan Aqilla.
"Dek! Ibu sudah tenang di sana" ucap Fatimah menunjuk langit yang begitu banyak di penuhi bintang bintang.
"Yaudah kita masuk yuk, di dalam sudah banyak orang-orang" ucap Arkana langsung mengalihkan pembicaraan.
Mereka semua pun masuk di dalam pesantren berombongan, sesampainya di sana mereka di sambut hangat oleh umi Andini.
"Dek! Abang mau telfon teman Abang dulu ya, kalian semua masuk aja, ayah, bunda, sama papah ada di dalam" ucap Arkana kepada adek adeknya.
"Yaudah! Fajri, Fajar, Fahmi yuk masuk kedalam" ucap Fatimah yang tidak di perhatikan oleh adeknya.
"Dek kalau kakak bilang masuk ya masuk" ucap Fatimah masih tidak di perhatikan.
"Fajar! Fajri! Fahmi! Masuk" ucap Fatimah menjewersatu persatu telinga adek adeknya dengan keras.
"Ih! Kakak Fatim jahat, aku aduhai sama ayah Falel balu tau lasa kamu" ucap Fajar dan Fajri lari masuk kedalam memanggil ayahnya.
Selesai menelfon sahabat nya Arkana langsung mendekati Fatimah dan berkata "kamu apain lagi dia? Kok nangis?" Ucap Arkana menatap Fatimah dengan sinis.
"Aku suruh masuk engga mau mendengar jadi aku jewer aja tuh telinga nya, eh malah nangis" ucap Fatimah mendoerkan bibirnya.
"Bang! Gendong Fahmi dong" ucap Fahmi sambil membuat tangannya seperti huruf 'U'
"Yaudah!" Arkana pun mengiyakan apa permintaan adek nya yang satu ini.
Sesampainya di dalam mesjid semua keluar Aqilla dan keluar Farel berkumpul bersama di pondok pesantren Al mukmin, milik Ustad Farel sendiri."Bang! Sepupu dari bapak Lo mana? Kok engga ada" ucap Agung mencari sepupu sepupu Arkana.
"Ayah gua anak tunggal, umi dan abi gua juga anak tunggal jadi gua engga punya sepupu, punya sih tapi dari nenek gua" ucap Arkana menjelaskan panjang lebar.
"Jadi sepupu Lo itu cuman, sih Fajar, Fajri, Fahmi, sama Fatimah dong?" Ucap Agung tidak percaya.
"Ya--- Gitu deh" ucap Arkana pasrah dengan keadaan saat ini.
"Dan nanti kalau Lo sudah punya anak, anak Lo bakalan jadi anak tunggal" ucap Ervan nambah-nambah percakapan makin panjang.
"Siapa bilang anak gua bakalan jadi anak tunggal, noh om gua sih varo anaknya empat, atau engga dari keluarga istri gua nanti banyak bersaudara" ucap Arkana tidak mau mengalah
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA ELANG PUTRA (Ending)
Teen FictionSedang masa revisi Saquel dari cerita "SELAMANYA" Bagaimana jadinya kalau kita menikah dengan anak tunggal, kaya raya + ganteng dan pintar? Arkana Elang Putra anak satu-satunya dari sepasang suami istri bernama Farel David Akbar dan Aqilla Arabella...