|proses|

260 16 0
                                    

Pagi ini, Arkana bagun begitu cepat di bandingkan dengan Maryam. Sebab Maryam kecapean gara-gara acara kemarin yang mereka buat.

"Dari pada nunggu dia bangun nya kelamaan, mending gua langsung mandi aja deh. Selesai baru gua bangunin" ucap Arkana baru saja berdiri. Tak lupa Arkana mengecup kening istrinya.

Saat Arkana mau membuka pintu kamar untuk keluar, Maryam tiba-tiba bangun dan mengucapkan kata. "Engga mau kanan kiri gitu?!" Ledek Maryam.

"Ih kamu apaan sih?" Ucap Arkana malu-malu tetapi ia tetap mendekati istrinya dan mengecup kedua pipi istrinya.

"Kan enak kalau gitu. Pagi-pagi dapat kecupan hangat dari suami tercinta" ledek Maryam membuat suaminya makin gemes.

"Yuk!" Ajakan Arkana membuat Maryam bingung.

"Yuk apa?" Tanya Maryam.

"Buat anak!" Lanjut Arkana.

"Engga ada ajakan lain selain itu?" Tanya Maryam sedikit malu-malu.

"Engga ada! Aku cuma mau itu engga ada yang lain. Titik!" Ucap Arkana sedikit keras.

"Yaudah!" Ucap Maryam pasrah.

Mereka berdua pun melakukan hubungan yang sepantasnya mereka lakukan. Sepagi itu mereka melakukannya. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12:07 siang, hampir enam jam mereka berdua melakukannya.

Selesai itu Arkana dan Maryam mandi, selepas mandi mereka berdua seperti orang yang tidak kenal. Apakah karena mereka berdua malu? Atau apa gitu!

"Aku mau gabung sama anak-anak dulu, yah. Kamu di rumah aja, jangan jalan sebelum izin ke aku" ucap Arkana mengulurkan tangannya ke depan, Maryam pun mencium tangan suaminya.

Sesampainya Arkana di tempat yang biasa Arkana dan sahabatnya Singgah selepas pulang sekolah, Arkana selalu saja mengukir senyum yang tak pernah pudar.

"Tu anak kenapa tuh? Datang-datang ketawa sendiri" ucap Rafael yang meminum minuman seribuan yang bermerek panther.

"Gua juga engga tau bang! Datang-datang kek gitu" sambung Ervan sama sama meminum minuman seribuan.

"Bang! Lo punya masalah hidup? Dari tadi gua lihat Lo senyam-senyum sendiri" tutur Agung menyenggol lengan Arkana.

"Gua engga punya masalah hidup, gua sudah dapat" ucap Arkana masih membayangkan kemesraannya sama istrinya tadi.

"Lo menstruasi bang?" Ucap Ervan membulatkan matanya, kaget mendengar ucapan Arkana.

"Astaghfirullah! Lo ada ada aja. Gua tadi pagi dapat jatah" ucap Arkana membuat semua sahabat bengong.

Sedetik setelah Arkana mengucapkan kata itu, semua langsung sadar dan masih tidak percaya dengan apa yang di ucapan Arkana.

"Beneran? Lo udah dapat?" Tanya Rafael masih tidak percaya.

"Gua engga bohong El!" Jawab Arkana.

"Jadi, sebentar lagi gua bakalan jadi om mudah dong" ucap Ervan membuat sahabatnya tertawa terbahak-bahak.

"Mikirnya kejauhan Van! Maya belum hamil, dia masih proses" ucap Rafael.

Sedangkan di rumah, Maryam hanya bangun tidur di atas sofa. Karena badan nya semua nya sakit. Dari kemarin sampai sekarang ia selalu beraktivitas, apalagi pagi ini. "Aduh kok badan ku semuanya pada sakit?" Ucap Maryam memijit lengan dan betis nya.

"Arka pulangnya pasti malam-malam, aku juga engga punya stok makanan apa lagi uang, stok uang di rumah habis kalau mau ambil ke ATM dulu" ucap Maryam.

ARKANA ELANG PUTRA (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang