Sedang masa revisi
Saquel dari cerita "SELAMANYA"
Bagaimana jadinya kalau kita menikah dengan anak tunggal, kaya raya + ganteng dan pintar?
Arkana Elang Putra anak satu-satunya dari sepasang suami istri bernama Farel David Akbar dan Aqilla Arabella...
Usia kandungan Maryam saat ini sudah sembilan bulan, tinggal menghitung hari ia akan segera melahirkan.
Maryam duduk di teras rumahnya sambil mengelus lembut perutnya yang sudah sangat besar. Ia selalu saja mengelus dan mengelus perutnya, sampai-sampai suaminya datang yang baru saja pulang kerja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pelan-pelan, nanti bayi kita keluar belum waktunya" ucap Arkana mengulurkan tangannya ke depan untuk di cium.
"Engga kok!" Jawab Maryam sambil mencium tangan suami tercintanya.
"Yuk kita masuk ke dalam, nanti kamu masuk angin kalau di sini terus" ucap Arkana membantu istrinya untuk berdiri.
Setelah mereka berdua solat isya secara berjamaah, Arkana pun mendekati istrinya dan mencium keningnya. Cara solat Maryam membuat nya risi sendiri, karena ia solat sambil duduk. Perutnya yang besar membuatnya tidak bisa rukuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi anak yang soleh, nak. Jadi anak baik, penurut, jangan membantah yah, nak. Papah selalu menunggumu" ucap Arkana mencium perut istrinya.
"Bantu aku berdiri dong, aku mau istirahat" ucap Maryam. Arkana pun membatu istrinya untuk berdiri.
Mereka berdua pun istirahat, saat hendak Arkana menurut matanya, handphone yang ada di sampingnya tiba-tiba berdering, ia pun langsung meraih benda pipi itu dan mengangkat nya.
"Assalamualaikum. Ada apa, pak?" Tanya Arkana.
"Waalaikumsalam. Begini, sebagian karyawan kantor akan di suruh keluar malam ini juga" ucap teman kantor Arkana.
"Kenapa bukan besok aja?" Tanya Arkana.
"Besok kita tidak sempat karena waktu kita tidak banyak" ucap rekan kantor. Arkana kerja di kantor kakeknya, meski ia pewaris kantor, tetapi ia tak seperti yang lain.
"Yaudah, tunggu saya, saya siap-siap dulu" ucap Arkana mengakhiri telefon dengan mengucapkan salam.
"Kenapa sayang?" Tanya Maryam.
"Besok ada meeting mendadak di luar kota, jadi kita harus jalan malam ini juga" ucap Arkana mengambil koper dan memasukkan baju-baju nya di dalam koper tersebut.
