Tak terasa Maryam di pesantren sudah satu Minggu, berada di pesantren hati dan pikiran Maryam terasa sangat hangat, apalagi Maryam mendengar santri dan santriwati membaca Alqur'an aduh hangat banget deh.
"Fatimah! Kakak bisa pinjam handphone kamu? Sebentar aja" ucap Maryam yang sedang duduk santai bersama Fatimah di kamar.
"Handphone aku di sita sama bang Arka, besok baru di kasih" ucap Fatimah yang sedang menulis.
"Aduh!" Ucap Maryam memonyongkan bibirnya.
"Emang nya mau apa kak?" Ucap Fatimah balik menatap Maryam yang kebingungan.
"Cerita nya, kakak mau telfon orang tua yang ada di rumah, pasti mereka khawatir karena aku tidak pernah telfon" ucap Maryam menjelaskan.
"Kalau gitu bentar aku pinjam handphone ayah, tunggu sebentar ya" ucap Fatimah langsung meninggalkan Maryam sendiri di kamar.
10 menit ia menunggu Fatimah tak kunjung datang membuat ia harus keluar mencari keberadaan Fatimah.
"Fatimah mana sih?" Ucap Maryam melirik kanan kiri mencari keberadaan Fatimah ia melirik kanan kiri untuk mencari Fatimah eh yang muncul malah Arkana.
"Maya! Lo cari apa sih? Kok kayak cari semut gitu" ucap Arkana menghampiri Maryam.
"Aku cari Fatimah, dari tadi aku tunggu engga muncul muncul" ucap Maryam kewalahan.
"Tu bocah kaga bakalan muncul" ucap Arkana tertawa membuat Maryam memanas.
"Fatimah kemana?" Ucap Maryam yang menatap sinis ke arah Arkana.
"Tadi dia keluar, di suruh sama ayah gua untuk berbelanja" ucap Arkana yang mendudukkan bokong nya di salah satu kursi di halaman pesantren.
"Belanja apa dia?" Ucap Maryam sama sama mendudukkan bokong di kursi yang sama dengan Arkana.
"Jalan yuk!" Ucap Arkana menatap ke arah Maryam yang sibuk mencari Fatimah.
"Ha! Jalan? Mau jalan kemana?" Ucap Maryam yang kaget atas ajakan Arkana yang baru pertamakali mengajaknya untuk jalan-jalan.
"Keliling aja, bosan tau di sini terus" ucap Arkana menaik turunkan alisnya.
"Sekalian juga aku mau beli baju" ucap Maryam berdiri dari duduknya.
"Kalau gitu gua tunggu Lo di parkiran depa ya! Jangan buat gua tunggu lama" ucap Arkana langsung meninggalkan Maryam sendirian.
Maryam pun langsung masuk kedalam kamar Fatimah untuk mengambil sisa uang yang copet sisakan untuk dirinya.
"Yuk jalan" ucap Maryam yang tiba-tiba muncul tidak ada angin dan hujan.
"Ni anak kalau muncul bikin kaget aja" ucap Arkana menampol lengan Maryam.
"Yaudah kita jalan, tapi kita jalan jalannya pakai motor ini" ucap Arkana memperlihatkan motor yang paling ia sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA ELANG PUTRA (Ending)
Teen FictionSedang masa revisi Saquel dari cerita "SELAMANYA" Bagaimana jadinya kalau kita menikah dengan anak tunggal, kaya raya + ganteng dan pintar? Arkana Elang Putra anak satu-satunya dari sepasang suami istri bernama Farel David Akbar dan Aqilla Arabella...