Tiga hari lagi ujian kelulusan sudah di mulai, siswa dan siswi sekarang sangat sibuk untuk belajar dan mendapatkan nilai yang tinggi. "Kamu berdua harus dapat nilai yang tinggi yah" ucap Maryam kepada Arkana dan juga Rafael.
"Sejak kapan sih nilai gua rendah?" Ucap Arkana yang sedang minum es teh di warung Mak Juti.
"Kalau kalian semua nilainya di atas 80, Mak Juti bakalan teraktir kalian makan di sini selama 3 hari. Mau engga?" Ucap Mak Juti duduk di samping Maryam.
"Beneran nih? Engga bohong kan?" Tanya Arkana memasang wajah serius.
"Iya Mak Juti engga bohong, tapi di atas 80 yah, kalau di bawah 80 Mak Juti tarik apa yang keluar dari mulut Mak Juti barusan" ucap Mak Juti.
"Oke deh! Mulai sekarang gua mau belajar di, biar setiap mapel gua dapat 80 ke atas" ucap Arkana yang begitu serius.
Ini semua ide dari Maryam, Maryam yang menyuruh Mak Juti buat katakan itu, Maryam yang akan membayar semuanya ketika Arkana dan Rafael mendapatkan nilai 80 ke atas.
"Kok Ervan sama Agung engga muncul-muncul?" Ucap Rafael mencari sahabat nya.
"Mungkin engga di izinkan untuk jalan, ini kan panas banget" ucap Maryam meminum es teh nya.
"Kalau gitu kita pulang aja yuk" ucap Arkana berdiri dari duduknya.
"Mak semuanya jadi berapa?" Ucap Rafael.
"Biar aku yang bayar" ucap Maryam mengeluarkan uang 20rb dan menyerahkan nya ke Mak Juti.
"Mak kembalikan uangnya, biar aku yang bayar" tutur Arkana mengambil uang di dompet nya.
"Bisa engga sih---?" Ucapnya terpotong karena Arkana langsung menarik tangan nya untuk keluar dari warung Mak Juti.
Saat berjalan menuju rumah Amel, Arkana tidak pernah melepaskan genggaman tangannya di tangan Maryam membuat Maryam kesakitan.
"Ka! Lepas dong! Sakit nih" ucap Maryam berusaha tetapi tidak mendapatkan hasil.
Sedetik setelah mengucapkan itu Arkana langsung berkata. "Tinggal 3 langkah kita sudah sampai di rumah Oma" ucap nya langsung sampai di depan pagar rumah Amel.
"Aku mau kembali ke kosan, kangen sama anak kosan di sana" ucap Maryam menatap Arkana seperti menatap pesawat yang ada di atas, karena Arkana tinggalnya engga main.
"Engga usah! Lo tinggal di sini aja, ambil barang Lo bawa ke sini" ucap Arkana menatap Maryam seperti semut, karena Maryam tingginya berjauhan dengan Arkana.
"Capek yah lama lama ngomong sama orang kayak kamu" ucap Maryam meninggalkan Arkana di depan pagar sendiri.
"Ntar Lo sayang, cinta sama gua, tunggu aja May" ucap Arkana menyusul Maryam masuk ke dalam. Sesampainya di dalam Arkana langsung duduk di samping Maryam.
"Bisa engga sih? Sehari aja engga usah dekatin aku, sehari doang KA!" Ucap Maryam yang begitu risi.
"Sejam aja gua engga bisa pisah sama Lo, apa lagi sehari! Mungkin gua udah pingsan tuh" ucap Arkana yang begitu manja.
"Sehari doang KA!" Ucap Maryam.
"Oh. Gua tau, pasti Lo lagi dapat kan? Jadi Lo kek gitu sama gua" ucap Arkana menunjuk Maryam.
"Iya!"
"Aku mau minta tolong nih, mau engga kamu bantu?" Tanya Maryam memperbaiki duduknya.
"Minta tolong apa? Selagi gua masih bisa, gua akan tetap bantu Lo" ucap Arkana.
"Temanin aku ke Alfamart, mau engga?" Tanya Maryam.
"Mau mau aja sih! Emangnya Lo mau beli apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA ELANG PUTRA (Ending)
Teen FictionSedang masa revisi Saquel dari cerita "SELAMANYA" Bagaimana jadinya kalau kita menikah dengan anak tunggal, kaya raya + ganteng dan pintar? Arkana Elang Putra anak satu-satunya dari sepasang suami istri bernama Farel David Akbar dan Aqilla Arabella...