|14|

202 22 0
                                    

Arkana dan sahabatnya sedang makan bersama di rumah Aliza. Aliza memasak banyak untuk mereka semua. "Makan yang banyak yah!" Ucap Aliza kepada mereka semua.

"Iya Tante" ucapnya mereka semua.

"Tante kok dari kemarin aku engga pernah lihat anak Tante?" Tanya Arkana mencari keberadaan anak Aliza.

"Oh, anak Tante lagi di pondok! Om sama Tante masukkan dia ke pondok sebab maunya sendiri" ucap Aliza menjelaskan.

"Kalau engga salah ayah pernah bilang, kalau anak Tante Aliza dua? Yang satunya ke mana?" Tanya Arkana bertanya kembali.

"Anak pertama Tante ada di rumah om nya yang kedua ada di pondok" ucap Aliza.

"Kapan kapan Tante main ke rumah ya! Umi sama Abi kangen sama Tante" ucap Arkana yang selesai makan.

"Insyaallah!" Ucapnya tersenyum.

Selesai makan mereka semua langsung pamit pulang takutnya mereka sampai malam. Karena mereka semua harus masuk sekolah.

"Tante kalau gitu aku sama yang lain pamit dulu, salam untuk anak Tante" ucap Arkana mencium tangan Aliza dan suaminya, begitu pulang dengan sahabat dan adiknya.

"Hati-hati di jalan nak, kabari kalau sudah sampai di rumah" ucap Aliza. Merekapun masuk ke dalam mobil.

Arkana pun menyalakan mobil dan mengendarainya dengan pelan-pelan. Di tengah perjalan ketiga jamet tidak pernah mengeluarkan sepeser kata pun membuat orang yang ada di mobil bosan.

"Met! Kok Lo engga ngomong sih? Kan kita semua bosan" ucap Agung menyenggol lengan Fahmi.

"Aku engga tau mulai dari mana, topik aku habis" ucap Fahmi yang memasang wajah suram.

"Engga usah di paksa mungkin mereka semua kecapean" ucap Maryam yang duduk berdua di belakang bersama Fatimah.

"Iya engga usah di paksa! Kita sebentar lagi nyampe, dari pada bengong engga jelas mending Lo semua tidur deh, biar gua fokus nyetirnya" ucap Arkana duduk berdua di depan bersama dengan Rafael. Sedangkan 3 jamet dan 2 Sahabat Arkana duduk di kursi tengah dengan keadaan sempit.

30 menit Arkana melewati jalan akhirnya sampai di rumah Amel dengan selamat. Semua yang ada di mobil tidur kecuali Arkana. Mau di bilang mereka capek engga juga, tidurnya kayak engga punya beban.

"Eh bangun, sudah sampai nih, bangun" ucap Arkana menggoyangkan badan mereka satu-persatu.

"Kok bentar banget sih? Kan gua masih ngantuk" ucap Ervan yang sedang mengucek matanya.

"Kalau mau tidur mending di dalam aja, di mobil panas bego" ucap Arkana masih menggoyangkan tubuh adik dan sahabatnya.

"Yaudah gua masuk ke dalam dulu, gua masih ngantuk nih" ucap Rafael langsung masuk tanpa membawa barang sedikitpun.

"May bangun May" ucap Arkana membangunkan Maryam yang setengah sadar.

"Bagaimana mau bangun! Kalau kursi di depan belum bangun" ucap Maryam memperbaiki duduknya.

"Woy bangun bangke orang di belakang juga mau bangun" ucap Arkana menjewer telinga Ervan dan Agung seketika duduk tegak.

"Iya iya! Gua bagun nih" ucapnya langsung turun dari mobil meninggalkan tiga jamet yang masih tidur di dalam mobil.

Arkana pun mengendong satu persatu adiknya masuk ke dalam rumah, selesai mengendong adiknya, Arkana kembali ke mobil untuk menurunkan barang nya.

"Biar aku bantu" ucap Maryam mengambil tas milik Ervan yang begitu berat, seketika Arkana langsung mengambil tas yang beratnya dua air galon itu

ARKANA ELANG PUTRA (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang