Ujian Nasional (UN) pun di mulai, di kelas Arkana tidak ada mengeluarkan suara sedikit pun, rata-rata di kelas ini pintar.
"Ya Allah. Mudah-mudahan nilai aku bagus-bagus" ucap Maryam yang sedang melihat kertas ujiannya.
"Kalian semua pasti bisa anak anak ibu!!" Ucap ibu Khadijah selaku wali kelas Arkana.
"Mudah-mudahan yah ibu" ucap si ketua kelas yang bernama Dimas Anggara.
Satu jam berlalu mereka kerjakan ujian dengan waktu sebanyak itu. "May Lo mah ke kantin engga?" Ucap Arkana yang baru saja mengumpulkan kertas ulangannya di meja guru.
"Sebentar" ucap Maryam berdiri dari duduknya dan berjalan ke depan untuk mengumpulkan hasil ulangannya.
Setelah mengumpulkan kertas ujian nya ke ibu Khadijah, Maryam langsung keluar begitu pula Arkana dan Rafael, mengikuti Maryam dari belakang.
"May!! Tunggu gua" ucap Arkana.
"Kalau jalan yang cepat dong, aku lapar nih" ucap Maryam berjalan di koridor sekolah.
Sesampainya di kantin Maryam langsung memesan nasi goreng, Arkana dan Rafael hanya memesan bakso bakar. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya pesanan mereka datang.
"KA. Aku mah ngomong nih" ucap Maryam yang sedang makan.
"Lo mau ngomong apa?" Tanya Arkana.
"Om Farel butuh engga jasa pemasak di pesantren? Aku mau kerja sampingan" ucap Maryam langsung mendapat Mata melotot dari Arkana.
"Lo mau ngapain kerja? Lo cuma tinggal di rumah gua, makan minum tidur. Lo engga usah kerja-kerja deh" ucap Arkana.
"Aku engga mau yah, di rumah kamu setiap hari, aku engga mau nyusain keluar kamu, aku mau cari kerja biar aku bisa makan" ucap Maryam.
"Pokoknya Lo engga usah kerja, nanti Lo ada apa lagi, gua yang dapat marah sama Oma" ucap Arkana.
"Engga usah KA! Aku engga mau nyusain kamu terus, aku malu sama keluarga kamu, yang baik banget sama aku" ucap Maryam menatap tajam mata Arkana.
"Engga usah, gua engga mau terjadi apa-apa sama Lo, Lo pinsang aja Oma gua marah nya engga main-main, apa lagi Lo masuk rumah sakit. Jangan yah" ucap Arkana memegang kedua pundak Maryam.
"Nanti pulang sekolah aku engga ikut sama kamu yah, aku mau pulang sendiri" ucap Maryam melanjutkan makannya.
"May! Lo bisa engga sih dengar apa kata gua? Gua ini khawatir sama Lo, gua sayang sama Lo" ucapnya Lang membuat semua orang di kantin bengong.
Setelah Arkana mengucapkan itu, Maryam langsung membayar nasi goreng nya yang belum seberapa ia makan. Ia langsung ke WC.
"Sama aku juga Ka! Tapi aku malu, aku ini dari keluarga yang sederhana, sedangkan kamu dari keluarga terpandang" ucap Maryam yang menatap dirinya di cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA ELANG PUTRA (Ending)
Teen FictionSedang masa revisi Saquel dari cerita "SELAMANYA" Bagaimana jadinya kalau kita menikah dengan anak tunggal, kaya raya + ganteng dan pintar? Arkana Elang Putra anak satu-satunya dari sepasang suami istri bernama Farel David Akbar dan Aqilla Arabella...