|10|

369 28 0
                                    

Satu Minggu di rumah sakit akhirnya Maryam sudah di bolehkan pulang meski belum sembuh total, "mulai besok aku sudah tidak tinggal di sini ya, dan mulai besok juga aku sudah tidak ikut pulang sekolah sama kamu" ucap Maryam yang sedang duduk bersampingan dengan Arkana.

"Engga boleh! Lo harus tetap di sini, dan pulang bareng gua, atau engga Lo engga nyaman di sini? Di rumah Oma gua aja gimana?" Ucap Arkana memegang pundak Maryam dua-duanya.

"Tidak usah! Aku tinggal di kosan aja, yang di sewain sama guru" ucap Maryam melepas tangan Arkana di pundak nya.

"Engga! Lo harus tetap di sini, ntar Lo sakit atau apa di kosan, kan engga ada yang bantuin Lo" ucap  Arkana tidak mau di tantang.

"Terserah kamu aja, pokoknya nanti Sore aku akan ambil barang aku dan pindah ke kosan" ucap Maryam meninggalkan Arkana sendirian di taman pesantren.

***

Sore sudah tiba, Maryam di sibukkan dengan barang yang mau di pindahkan ke kosan, "kak Maya! Engga usah pindah, di sini aja, aku sama Fahmi sama kembar nantinya kangen" ucap Fatimah melarang Maryam untuk pergi.

"Kalau kamu bosan, kamu bisa ke kosan kakak, main main di sana" ucap Maryam menyamaratakan tingginya dengan Fatimah yang tingginya beda sedikit.

"Tapikan beda kak!" Ucap Fatimah menangis sedih.

"Kapan-kapan kakak ke sini jalan jalan" ucap Maryam senyum dan langsung memeluk Fatimah.

"Janji ya kak?" Ucap Fatimah yang masih memeluk Maryam.

"Janji dek, yaudah deh kakak mau siap siap nih, taksi nya sudah menunggu di depan" ucap Maryam melepaskan pelukannya.

Maryam pun meninggalkan Fatimah di kamar yang masih menangis, saat berjalan mendekati taksi Arkana memanggil Maryam, "May! Baik-baik di sana ya!" Ucap Arkana menyusul Maryam.

"Aku tidak pergi jauh kok, di sekolah kita juga ketemu" ucap Maryam menertawakan Arkana yang menangis seperti anak kecil.

"Tapikan beda" ucap Arkana yang memegang pergelangan tangan Maryam.

"Tidak usah nangis, aku masuk ke mobil dulu ya, besok aku akan ke sini jalan-jalan kok" ucap Maryam melepas genggaman tangan Arkana.

Usai itu Maryam pun masuk ke dalam mobil meski tak enak hati meninggalkan pesantren. "Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa dengan mereka semua" ucap Maryam dari dalam hati.

Tak terasa di perjalanan Maryam sudah sampai di kosan barunya, "pak ini uangnya" ucap Maryam menyerahkan uangnya ke pak taksi.

***

"Malam ini sunyi sekali, dulu di pesantren Fatimah selalu mongel, sekarang sudah tidak ada" ucap Maryam duduk di depan kosan sambil menatap bintang dan bulan tampil cerah.

"Mau telfon tapi tidak punya handphone" ucap Maryam masih dengan posisi yang sama.

Saat Maryam mau masuk ke dalam kosannya, Arkana dan tiga makhluk astral itu datang tanpa angin dan tanpa hujan.

"May" teriakan Arkana yang meneriaki Maryam yang sudah sampai di depan pintu.

"Kalian ke sini buat apa? Ini sudah malam" ucap Maryam yang berjalan menghampiri mereka di halaman kosan.

"Mau ketemu sama Lo" ucap Rafael yang memarkirkan motornya di samping motor Arkana.

"Engga boleh ke kosan cewek, lagi pula aku sendiri di dalam" ucap Maryam mendudukkan bokong nya di Sampai pintu.

"Engga boleh ke kosan cewek, lagi pula aku sendiri di dalam" ucap Maryam mendudukkan bokong nya di Sampai pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARKANA ELANG PUTRA (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang