|24|

216 15 0
                                    

Dari diang hingga mau magrib Maryam belum pulang ke rumah, ia keluar bersama Cinta, ntah kemana mereka berdua pergi. Arkana yang di rumah dari tadi menelfon istrinya tetapi tidak mendapatkan balasan.

"Sayang kamu kemana sih? Di telfon engga ngangkat" ucap Arkana yang dari tadi mondar-mandir.

"Cinta juga! Dari tadi di telfon engga di angkat" ucap Arkana.

Usai mengucapkan kata itu Arkana langsung mengingat tempat yang Cinta dan istrinya sering kunjungi. "Gua langsung ke tempat yang sering mereka kunjungi" ucapnya langsung menemui motor nya di luar pekarangan rumah.

Arkana pun mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi karena ia takut kalau istrinya terjadi sesuatu. Sesampainya di tempat yang Arkana bilang Arkana langsung mendapat istrinya berduaan bersama laki-laki yang Arkana tidak tau. Arkana pun langsung saja menghampiri istrinya dengan keadaan marah.

"Oh jadi ini yang buat kamu telat pulangnya!" Ucap Arkana dengan nada sedang.

Saat Maryam mau mengucapkan satu kata, Arkana langsung menutup mulut 🤫 istrinya dan berkata. "Jangan bicara" ucap Arkana langsung menarik tangan istrinya dan membawanya ke belakang tubuhnya.

"Lo ngapain berduaan sama istri gua? Lo engga tau kalau dia itu sudah punya suami!" Ucap Arkana menatap marah laki-laki tersebut.

"Sayang! Kamu salah paham" ucap Maryam.

"Aku bilang engga usah diam" ucapan Arkana membuat Maryam berkaca-kaca tetapi Maryam tidak ingin meneteskan air matanya di tempat yang sangat ramai.

"Engga usah ngegas bro!" ucap laki-laki tersebut.

"Ka! Kita pulang aja" ucap Maryam menarik narik tangan suaminya.

"Kamu kenapa sih? Aku engga mau yah ada laki-laki yang dekat-dekat sama kamu! Oh aku tau, kamu suka kan di dekatin cowok lain" ucap Arkana.

"Arka! Kamu itu salah paham, kita selesaikan di rumah" ucap Maryam langsung menarik tangan suaminya untuk keluar dari cafe.

Di perjalan Arkana tidak pernah mengeluarkan sepeser kata pun, itu membuat Maryam semakin takut. Tak terasa mereka berdua sudah sampai, Arkana langsung saja turun dari motor tanpa melirik dan berbicara dengan istrinya.

"Ka! Jangan gini dong, aku takut" ucap Maryam yang sedang duduk bersebelahan dengan suaminya di atas kasur.

"Ka!"

"Ka!"

"Ka! Kamu dengar engga sih?" Ucap Maryam begitu keras langsung mendapat tatapan tajam dari suaminya.

"Coba tatap mata aku, kamu lihat kan di mata aku kalau aku kecewa" ucap Arkana memegang kedua pundak istrinya.

"Jangan marah dulu aku mau jelasin" ucap Maryam seketika menangis.

"Mau jelasin kalau kamu sengaja engga pulang-pergi" ucap Arkana dengan mata melotot menatap istrinya.

"Engga gitu! Dia itu teman SD nya Cinta, tadi Cinta ke WC eh engga balik-balik, kan engga enak ninggalin orang sendirian" ucap Maryam menjelaskan sambil menangis.

"Oh engga enak ninggalin orang sendirian! Trus kenapa suaminya di tinggal sendirian di rumah?" Ucap Arkana.

"Aku minta maaf, lain kali aku engga kayak gini aku janji" ucap Maryam tetapi amarah Arkana belum luntur.

"Aku capek mau istirahat" ucap Arkana langsung membaringkan tubuhnya dan membelakangi istrinya.

"Jangan gitu dong! Aku minta maaf kok engga di maafin" ucap Maryam menggoyangkan tubuh suaminya.

ARKANA ELANG PUTRA (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang