Malam ini Arkana mau membawa istri jalan-jalan, makan malam di luar. Tetapi Maryam menolaknya. "Sayang! Kita makan malamnya di luar yah" ucap Arkana berada di atas kasur sedangkan Maryam masih sibuk melipat baju.
"Engga usah deh, masakan aku sama masakan luar sama sama enak kok" ucap Maryam.
"Tapikan suasananya beda sayang" ucap Arkana mendekati istrinya.
"Engga usah! Panggil Fatimah sama saudara nya saja, aku kangen" ucap Maryam baru selesai melipat baju.
"Lebih baik aku tidur kalau gitu, dari pada ambil bocah jamet, lebay, sok keren itu" ucap Arkana langsung lompat membaringkan tubuhnya di atas kasur.
"Gitu dong! Aku juga mau istirahat nih, dari pagi sampai sekarang baru kelar beres-beres nya" ucap Maryam membaringkan tubuhnya di samping suaminya.
"Ngepet yuk!!" Ajakan Arkana.
"Harta kekayaan dari ayah, Oma sama Umi belum cukup untuk kamu?" Pertanyaan Maryam membuat Arkana tertawa terbahak-bahak.
"Malah ketawa!" Ucap Maryam cemberut.
"Ngepet kan menghasilkan uang! Kalau berdua sama kamu itu apa lagi di dalam kamar kayak gini, menghasilkan buah hati tau" ucapnya langsung mendapat cubitan tiga kali dari istrinya.
"Ihhhhh kamu nih! Tidur engga?" Ucap Maryam.
"Engga mau!" Ucapnya begitu manja ketika bersama istrinya.
"Aku bilang tidur!" Ucap Maryam.
"Peluk!" Ucapnya mengulurkan tangannya berbentuk 'U'
"Kok kamu yang manja sih? Seharusnya aku!" Ucap Maryam langsung mendapatkan pelukan hangat dari suaminya. Maryam pun menenggelamkan wajah imutnya di pelukan hangat suaminya.
"Aku bahagia banget bisa dapat kamu" ucap Arkana begitu erat saat memeluk istrinya, seakan-akan ia tidak mau melepaskan istrinya, kemana pun istrinya harus bersamanya.
"Jangan pernah ninggalin aku yah! Aku mau hidup menua bersama kamu" tutur Arkana.
"Kamu yang jangan ninggalin aku! Aku takut sendirian, aku juga takut kalau aku nanti janda" ucapan Maryam membuat Arkana langsung melepaskan pelukannya.
"Kamu tarik engga ucapan kamu itu" ucap Arkana.
"Engga kok, aku cuma bilang aja" ucapnya membuat hati Arkana luluh, Arkana pun memeluk kembali istrinya dengan keadaan baring.
•••
"Kita ke rumah ayah mau engga? Soalnya aku kangen sama dia" tanya Arkana ke istrinya.
"Yaudah, kamu mandi gih aku masakin ayah sup, ingat! Handuk nya jangan di taruh di atas kasur" ucapnya memperingati suaminya.
"Baik ibu bos" tutur Arkana mengecup kening istrinya dan berlari ke atas untuk cuci badan.
Maryam pun membuatkan mertuanya sup ayam. Hampir satu jam ia membuatnya akhirnya selesai, Maryam pun membereskan dapur nya yang kotor, meskipun kotornya tidak seberapa tetapi Maryam tetap membereskannya. Selesai itu Maryam pun masuk ke kamar mandi untuk cuci badannya.
"Sayang! Mandinya jangan lama, nanti ayah ke pesantren engga ketemu deh" ucap Arkana duduk di depan tempat make-up istrinya.
"Mandinya yang lama siapa? Kamu kan? Makanya kalau mandi engga usah lama" ucap Maryam berada di kamar mandi yang terletak di alam kamar mereka berdua.
Selesai mandi Maryam pakai baju nya di dalam kamar mandi, ia masih ragu untuk terbuka dengan suaminya. Beda dengan Arkana ia sangat terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA ELANG PUTRA (Ending)
JugendliteraturSedang masa revisi Saquel dari cerita "SELAMANYA" Bagaimana jadinya kalau kita menikah dengan anak tunggal, kaya raya + ganteng dan pintar? Arkana Elang Putra anak satu-satunya dari sepasang suami istri bernama Farel David Akbar dan Aqilla Arabella...