|6|

397 28 2
                                    

Pagi ini Maryam sangat sibuk untuk mempersiapkan perlengkapan sekolah nya sebab Maryam sudah di bolehkan masuk sekolah. "Aku udah telat ini, sudah setengah tujuh" ucap Maryam yang sibuk merapikan baju dan buku buku yang harus ia bawah ke sekolah. Saat mau keluar dari kamar Fatimah, Maryam di kagetkan kedatangan Arkana. "Bikin kaget kaget saja kamu" ucap Maryam memukul kecil lengan Arkana.

"Gua udah telat nih, gara gara gua di suruh jemput Lo" ucap Arkana menarik paksa tangan Maryam.

"Siapa yang suruh jemput?" Tanya Maryam melepas paksa genggam tangan Arkana.

"Ayah gua, buruan kita udah telat nih" ucap Arkana menarik tangan Maryam sampai parkiran pesantren.

Saat sudah sampai di parkiran pesantren Maryam langsung melepas genggaman tangan Arkana sebab lengannya sangat sakit. "Pegang tangan cewek kayak pegang besi, kuat sekali" ucap Maryam mengelus lembut lengan nya.

"Kalau gua engga genggam tangan Lo itu pasti Lo bakalan jalan keong" ucap Arkana langsung menaiki motornya dan di susul oleh Maryam.

Mereka berdua pun akhirnya berangkat ke sekolah meski ujung ujungnya mereka juga sudah terlambat. "Kalau sampai di sekolah engga usah centil ya! Gua bakalan awasin Lo dari jauh" ucap Arkana melirik Maryam dari kaca spion.

"Anda siapa ngatur ngatur saya?" Ucap Maryam jijik terhadap ucapan yang di keluarkan oleh Arkana tadi.

"Pokoknya Lo di sekolah cuman bisa makan, belajar dan ke WC, yang lain harus sama gua!" Ucap Arkana yang tidak mau di bantah oleh Maryam.

"Baik pak bos" ucap Maryam tersenyum manis menatap Arkana dari balik kaca spion.

Tak terasa mereka berdua sudah sampai di sekolah tetapi sayang mereka berdua terlambat gerbang sekolah sudah tertutup rapat hanya saja pak satpam yang ada di sana menjaga, "pak kasih masuk dong pak, nanti gua teraktir bakso di depan situ deh pak" ucap Arkana menunjuk penjual bakso yang ada di depan sekolah.

"Saya bakalan kasih masuk Kelian asalkan kalian kasih saya uang tutup mulut" ucap pak satpam sekolah.

"Lebih baik saya telat masuk dari pada saya sogok bapak" ucap Maryam langsung menerobos masuk kedalam sambil menarik tangan Arkana.

"Wah, Lo jago juga ya May!" Ucap Arkana saat sampai di koridor sekolah.

"Jago apanya, otak kamu itu bodoh, kalau kamu sring kasih pak satpam yang tadi uang, rugi kamu" ucap Maryam memaki maki Arkana di koridor sekolah.

"Itu cuma seberapa, harta gua engga bakalan habis tujuh turunan" ucap Arkana sombong dan langsung di tinggal sendiri di koridor sekolah.

"Wah sih Maya ngambek" ucap Arkana menatap punggung gadis itu semakin jauh.

***

Assalamualaikum semuanya anak anak, ibu bawa murid baru di sekolah, nak silahkan masuk" ucap ibu Khadijah.

"Silahkan nak perkenalkan nama kamu" ucap ibu Khadijah mempersilahkan Maryam memperkenalkan dirinya.

"Hallo! Nama aku Maryam Nur Abidah, asal dari sulawesi selatan---" ucapan Maryam terpotong sebab ada salah satu murid yang langsung berbicara.

"Kok Lo terlempar ke sini sih?" Ucap salah satu murid di dalam kelas.

"Biarkan saya bicara dulu! Saya terlempar ke sini gara-gara guru saya yang ada di sulawesi, katanya biar pendidikan saya lanjut sampai kuliah" ucap Maryam menjelaskan panjang lebar.

"Kalau gitu silakan duduk di sampai Arkana ya nak" ucap ibu Khadijah memperbolehkan Maryam untuk duduk.

"Awas Lo macem macem gua tabok tu muka" ucap Arkana memperingati Maryam untuk tidak melakukan sesuatu yang tidak disukainya.

ARKANA ELANG PUTRA (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang