Author POV
(Y/n) sampai di rumah adiknya. Tahun lalu Martha membeli rumah baru yang cukup besar, dengan tiga kamar tidur. Stan membukakan pintu dan mempersilahkan kedua anak gadisnya masuk lebih dulu.
Setelah sampai di dalam, (Y/n) melihat ke sekeliling. Walaupun rumah itu cukup besar, namun perabotannya sederhana dan suasananya sangat hangat. Suasana inilah yang sangat dirindukannya.
"Selamat datang di rumah, Nee-san," Ucap Martha. Kemudian dia mengambil tas kakaknya dan menunjukkan kamar lalu membantu membereskan barang-barang kakaknya.
(Y/n) melihat-lihat kamar tidur yang akan dia tempati. "Wah, rapi sekali," komentarnya.
"Tentu saja," Jawab Martha ceria. "Sekarang ayo kita makan. Kau pasti lapar kan?"
(Y/n) mengangguk antusias. Ia sangat merindukan masakan adiknya.
Mereka pun duduk bersama di meja makan. Martha menyajikan makanan yang telah ia siapkan.
"Ittadakimasu"
Mata (Y/n) langsung membesar begitu satu suapan masuk ke mulutnya. "Hmm... Ini enak sekali!" Martha hanya tersenyum senang.
"Habiskanlah," Sahut Stan.
Hanya dengan makan bersama seperti ini, rasanya sudah sangat membahagiakan bagi (Y/n). Akhirnya ia bisa merasakan bagaimana keluarga yang sesungguhnya.
"Omong-omong, Nee-san, tidak ada niatan menikah?"
(Y/n) yang saat itu sedang meminum segelas air putih setelah menghabiskan makanannya tersedak. "Ohok... Uhuk.. uhuk... K-kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Nee-san kan sudah tua," kata Martha seenaknya.
"Tua apanya?! Umurku baru 24 tahun.."
"Sudah waktunya menikah!" Kata Martha bersemangat. "Ya kan ayah?"
"Y-yah..." Stan tampak bingung harus menjawab apa. "Itu kan terserah keputusan (Y/n),"
"Kau dengar itu. Lagipula memangnya ada yang mau menikah denganku?"
"Ada!" Ucap Martha.
'TOK TOK TOK'
Terdengar suara ketukan di pintu depan.
"Nah itu dia," Kata Martha lagi.
"Apa?" Bingung (Y/n).
"Calon suamimu."
"HAH?" (Y/n) semakin bingung, namun pipinya memerah. Tiba-tiba seseorang terbayang di pikirannya. "A-- Apa-apaan bayangan ini?!" Ia mengibaskan tangannya di depan wajahnya untuk mengusir pikiran anehnya itu.
"Cepat buka pintunya," Martha menarik (Y/n) berdiri dan mendorongnya ke pintu. (Y/n) merasa sedikit kesal namun akhirnya ia membuka pintu.
"Ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Find My Way 2 [Armin X Reader]
FanfictionDua setengah tahun telah berlalu sejak kudeta dan (Y/n) menyerahkan diri. Setelah pembebasannya dari penjara, (Y/n) akhirnya kembali bergabung dengan pasukan pengintai. Keadaan dan sudut pandang terhadap dunia berubah sejak terungkapnya rahasia ruan...