27: ɪ ᴡᴏɴ'ᴛ ʟᴇᴛ ʏᴏᴜ ɢᴏ

840 79 5
                                    

"Floch?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Floch?!"

Mikasa segera bergerak. Menancapkan tali manuvernya ke tubuh Floch hingga ia tumbang. Hanji, (Y/n), Armin, Jean dan Connie pun segera menghampiri Floch yang sudah sekarat.

"Floch... Jangan-jangan dia berpegangan pada kapal sampai ke sini?" Kata Hanji.

"Dia gila..." Gumam (Y/n).

"Hanji-san! Tangki bahan bakarnya berlubang!" Kata Onyankopon membuat mereka semua terkejut dan panik.

"Tidak apa-apa, bisa ditambal," kata teknisi Azumabito yang terluka tadi. "Siapkan alat las!"

"Butuh waktu berapa lama?" Tanya Hanji.

"Mungkin sekitar satu jam."

Tiba-tiba tanah mulai bergetar. Reiner keluar untuk melihat keadaan. "Sudah datang..... Guncangan tanah sudah datang!"

"Jangan pergi...."

"Floch?" Hanji dan (Y/n) kembali melihat Floch.

"Kumohon... Semua orang di pulau akan dibunuh... Iblis kami.... Hanya itu harapan kami....." Lirihnya sebelum menghembuskan nafas terakhir.

"Dia sudah mati..." Hanji menutup kedua kelopak mata Floch. "Memang benar katamu, Floch. Tapi kami tidak bisa menyerah."

Para titan tembok mulai mendekat ke hangar. (Y/n) keluar hangar untuk melihat para titan itu, menghampiri Armin dan Mikasa yang berdiri mematung.

"Aku akan berubah dan menghambat mereka." Ucap Armin.

"Apa tidak ada cara lain?" Tanya Mikasa.

"Kau tidak boleh melakukannya, Armin. Kami membutuhkanmu!" Kata (Y/n) tegas.

"Itu benar. Biar aku saja." Kata Reiner.

"Kau juga tidak boleh!" Ucap Hanji. "Kita tidak boleh kehilangan kekuatan titan lagi. Akulah yang membawa kalian sejauh ini. Terus maju dan membunuh rekanku sendiri. Aku akan menebusnya."

Hanji mendekat pada mereka dan berhenti tepat di depan Armin. "Armin Arlert, aku menunjukmu sebagai Komandan Pasukan Pengintai ke-15. Sikap yang dituntut dari seorang Komandan Pasukan Pengintai adalah pantang menyerah untuk memahami. Aku percayakan padamu."

Hanji melirk (Y/n). "Maaf aku tidak menunjukmu, (Y/n). Tapi aku yakin kau pasti bisa mendampingi Armin dengan baik."

"Apa?" (Y/n) masih memproses perkataan Hanji.

"Kalau begitu, sampai jumpa semuanya! Oh ya, Levi dan pacarmu itu adalah bawahanmu sekarang, jadi jangan segan untuk memerintah mereka."

"Tunggu, Hanji!" (Y/n) mengejar Hanji, memegang pundaknya untuk menghentikannya. Mereka pun berhenti di dekat Levi.

"Saat ini aku sedang ingin beraksi sekeren-kerennya. Jadi jangan hentikan aku." Potong Hanji.

"Levi, hentikan dia! Dia bertindak gila lagi!" Ucap (Y/n) pada Levi. Namun Levi hanya diam.

Find My Way 2 [Armin X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang