"Jenice, bersihkan ini!"
"Jenice, bukankah sebelah sini belum disapu?"
"Jenice, tolong antarkan dokumen ini, ya,"
"Jenice, kopiku tumpah. Bersihkan."
Gadis berambut hitam itu terus sibuk mondar mandir ke sana kemari, menyanggupi permintaan dan perintah para tentara ataupun karyawam di Fasilitas Militer Liberio.
Ia berjalan pelan dengan kain pel dan ember memenuhi kedua tangannya. Ia terhenti karena seseorang berbicara, "Benar-benar... saya tidak terima anda diperlakukan seperti ini, bos!"
Gadis itu menoleh ke arah seorang pria yang juga petugas kebersihan di lorong. "Bos? Siapa yang kau panggil bos?" Ucapnya lalu pergi begitu saja.
Pria itu kembali berkata, "Anda terlalu mendalami peran!"
"Ck!" decak gadis itu, lalu melirik tajam pria tadi. "Diamlah Carl. Kita semua harus mendalami peran agar rencana kita berhasil."
Carl terdiam. Lalu gadis itu menghampiri Carl dan berbisik di depan wajahnya, "Saat ini, aku bukan (Y/n) bosmu. Aku adalah Jenice Bridget, pesuruh di Fasilitas Militer ini. Dan kau bukan Carl Dazman, tapi Peter Olharf, tukang bersih-bersih di sini. Apa kau mengerti?"
Carl mengangguk, seketika merasa terintimidasi dengan (Y/n). Lalu (Y/n) pun pergi dari sana seolah tak terjadi apa-apa.
Bagaimana situasinya bisa jadi seperti ini? Beginilah ceritanya,
[Flashback]
"Kita akan merampok Fasilitas Militer Marley di Liberio." Ucap (Y/n).
"Apa? Bagaimana caranya? Kau sudah gila?" Ucap Alex.
"Caranya seperti saat dahulu. Permainan peran." Jawab (Y/n), membuat ketiga orang itu ingat.
Dahulu, saat mereka masih remaja, mereka pernah merampok sebuah toko perhiasan. Mereka mengincar satu set perhiasan yang dijual ayah (Y/n) ke toko itu. Satu set perhiasan yang sebenarnya adalah berlian langka.
Ayah (Y/n) mencuri berlian itu dari museum dan untuk menghindari kecurigaan, ia menyamarkan berlian itu, dan pada akhirnya ia tidak mendapat untung terlalu banyak. (Y/n) yang merasa tindakan ayahnya itu sangat bodoh, akhirnya memutuskan untuk mengambil kembali berlian itu.
Perampokan waktu itu dipimpin oleh (Y/n). Alex, Gideon, Neora serta Robin dan Nero juga terlibat di dalamnya. Mereka menjalankan rencana (Y/n) yang bernama 'Bermain peran'.
Pertama-tama, Neora datang ke toko itu dengan penuh emosi. Ia mengaku kalau ia adalah putri dari Lady Ophelia yang merupakan bangsawan di distrik Stohess. Tentu saja pemilik toko itu mengenal Lady Ophelia dan ia tahu bahwa Lady itu memang memiliki banyak putri meskipun ia belum pernah melihat mereka. Sementara Robin dan Gideon berperan sebagai pengawal Neora.
"A-ada apa ya? Mengapa anda emosi, Yang Mulia?" Tanya si pemilik toko.
Neora menunjuk satu set perhiasan dengan berlian berwarna merah dan berkata kalau itu adalah milik ibunya yang dicuri beberapa tahun lalu. "Akhirnya aku menemukannya! Jadi kau pencurinya?!"
Istri sang pemilik toko pun keluar karena mendengar ribut-ribut. Pemilik toko itu menjelaskan kalau ia tidak pernah mencuri dan perhiasan itu ia dapatkan dari seorang pria yang menjualnya ke toko itu.
Neora masih marah-marah. Ia berkata akan melaporkan hal itu pada Polisi Militer dan menuntut si pemilik toko. Robin dan Gideon pun mencoba menenangkannya sementara si pemilik toko dan istrinya kebingungan dan ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find My Way 2 [Armin X Reader]
أدب الهواةDua setengah tahun telah berlalu sejak kudeta dan (Y/n) menyerahkan diri. Setelah pembebasannya dari penjara, (Y/n) akhirnya kembali bergabung dengan pasukan pengintai. Keadaan dan sudut pandang terhadap dunia berubah sejak terungkapnya rahasia ruan...