"Kami sangat menyesal atas ketidakberhasilan kami untuk menghubungkan Paradis dengan dunia." Ucap Azumabito dengan wajah muram di pertemuan kedua mereka ini. "Sayangnya dunia masih belum mau membuka diri untuk Paradis. Mereka tidak tahu kalau kalian menginginkan perdam--"
"Apa benar begitu?" Potong (Y/n). Semua hadirin rapat yang merupakan para petinggi militer pun meliriknya. Azumabito seperti baru menyadari kehadiran (Y/n) karena sejak pertemuan pertama, gadis itu hanya diam menyimak dan baru kali ini ia bicara.
"Apa anda benar-benar sudah mencoba berkomunikasi dengan negara lain tentang kami?" Tanya (Y/n) dengan tatapan tajam.
"Tentu saja," jawab Azumabito. "Kami sudah berusaha, tapi kami juga melihat kalau sama sekali tidak ada kesempatan--"
"Itu benar." Lagi-lagi (Y/n) memotong. "Karena anda tahu tidak ada kesempatan makanya anda tidak mencobanya kan?" Kiyomi Azumabito terlihat terkejut dengan perkataan (Y/n).
"Seharusnya kami tahu sejak awal, Hizuru adalah negara yang telah tersingkir sejak perang besar titan. Dengan kata lain, negara anda sendiri pun tidak memiliki hubungan baik semacam itu dengan negara-negara lain. Lalu, bagaimana mungkin negara yang sudah tersingkir seperti Hizuru ini mau membantu kami untuk berhubungan dengan dunia?" Lanjut (Y/n). "Sejak awal tidak ada yang namanya bantuan semacam itu."
"Maafkan saya, tapi siapakah anda? Karena saya pikir bicara anda sangat lancang." Ekspresi Azumabito terlihat kesal. Hanji pun melirik (Y/n) dengan gelisah.
"Sersan [Fullname] dari Pasukan Pengintai." Jawab (Y/n) santai.
"Sersan?" Kiyomi Azumabito menaikkan sebelah alisnya.
"Bukankah sejak awal tujuan Hizuru datang ke sini hanya demi sumber daya kami?" Perkataan (Y/n) lagi-lagi membuat mata Azumabito melotot begitupun para ajudannya.
"Hizuru pasti sangat frustasi dengan ketertinggalan negaranya dan ingin cepat-cepat bangkit kembali. Melihat adanya sumber daya yang setara dengan logam mulia di pulau ini bukankah sangat menggiurkan?" Lanjut (Y/n), kali ini menyeringai. "Dengan menawarkan bantuan pada kami-- membantu jalannya rencana Zeke dan memajukan militer Paradis-- anda menginginkan sumber daya kami sebagai balasan. Anda mungkin berpikir bisa meyakinkan kami kalau kesepakatan ini menguntungkan kedua belah pihak. Tapi, apa kalian menganggap kami bodoh? Kalian hanya ingin memonopoli sumber daya kami! Apa saya salah?"
Mulut Hanji terbuka lebar tak habis pikir dengan kenekatan (Y/n). Azumabito dan pihaknya masih membelalakkan mata mereka sementara Komandan Pixis justru tersenyum.
"(Y/N) BENAR-BENAR SUDAH GILA!" Seru Hanji sambil mengacak rambutnya sendiri frustasi.
"Kau mengatakan itu pada mereka?" Armin juga terlihat terkejut. Ia dan teman-temannya menunggu di salah satu koridor istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find My Way 2 [Armin X Reader]
FanfictionDua setengah tahun telah berlalu sejak kudeta dan (Y/n) menyerahkan diri. Setelah pembebasannya dari penjara, (Y/n) akhirnya kembali bergabung dengan pasukan pengintai. Keadaan dan sudut pandang terhadap dunia berubah sejak terungkapnya rahasia ruan...