PUNCAK AMARAH (3)

68 4 5
                                    

"Bukankah kata orang cinta itu indah ? Tapi mengapa ? Belajar mencintai bisa sesakit ini ? "

-RAJA IRSYAD-

AUTHOR POV

Putri meelus perut nya yang sudah besar , dia juga tersenyum manis sambil membuka kantong belanja yang isinya baju bayi dan perlengkapan bayi yang lucu membuat putri tidak berhenti tersenyum ketika melihat nya ,

"Sayang .. walau mamah gak mau ketemu sama om dewa , dan tidak pernah menerima pemberian dia , tetap aja memberikan baju bayi ini .."

Putri meelus perutnya yang sudah memasuki usia 7bulan , dia berusaha tegar menerima segala keadaan nya saat ini walau dia tau hanya dewa yang hampir tiap hari selama 7bulan ini yang menemui nya , dia berusaha baik baik saja dia tidak ingin anak nya juga merasakan perasaan yang sama didalam sana ,

Tiba tiba datang seorang polisi wanita membuka sel putri , putri terheran heran dan menghampiri polisi itu

"Ada apa ya bu.. "

"Selamat ya saudara putri, anda mendapat revisi besar karna berkelakuan baik dan hamil tua .."

Putri sujud syukur karena hari ini dia dinyatakan bebas ,

"Alhamdulillah , sayang kita bakal ketemu opa sama oma kamu ." Putri merasakan perutnya menendang seperti ikut merasakan perasaan bahagia putri

○○○○○○○

Putri hanya berjalan kaki dari penjara kerumah citra dan roy , dia tidak memiliki seperser pun uang untuk naik angkutan umum atau ojek .
Setelah perjalanan cukup jauh dengan langkah tertatih dia memasuki halaman rumah mamah dan papahnya perasaan putri sangat bahagia karena bisa berkumpul lagi bersama keluarganya yang begitu dirindukan nya saat dipenjara .

"Asalamualaikum , mahh ... pahh " sambil mengetuk putri meelus perutnya

"Kamu pasti senang ya ? Bisa ketemu sama opa dan oma kamu ," gumam putri

Kreet...

Pintu pun terbuka , dan ternyata itu clara

"Ada apa lo kesini ? "

"Clara .. ini kan rumah mama papah dan aku anak papah mamah , kenapa kamu bertanya untuk apa aku kesini ?"

"HAHAHAHA ,
Hey.. putri lo tau gak kalo papah mamah sudah melepas lo setelah menikah " ucap clara sinis sambil berkecak pinggang

Putri terdiam dan menahan air mata nya yang sedari tadi ingin jatuh .

"Apakah benar kata clara , kalo papah mamah tidak peduli lagi dengan ku " batin putri sambil menghapus airmata nya yang tanpa sadar telah menetes

"Ada apa ini ? " roy muncul dari belakang putri , dengan setelan kemeja hitam dan tas kerja ditangan nya

"Papah.."

"Putri ? Kamu udah keluar ?"

"Iyaa pahh , dan aku kangen banget sama papah " putri langsung memeluk papah nya .
dan sesaat kemudian citra muncul dari dalam rumah ,

"Putri.." panggilan citra membuat putri melepas peluka nya dengan roy dan memeluk citra tapi .. langsung ditepis citra , putri terkejut dan hanya terdiam

"Sebaiknya kamu pulang kerumah Raja , kamu bukan tanggung jawab kami lagi .. " ucap citra dingin

"Tapi .. mah" citra tidak memberikan putri bicara dan langsung berlalu

Roy menepuk pundak putri dan hanya meisyaratkan putri untuk kembali kerumah Raja .
Putri hanya terdiam , dia tidak menyangka dia benar benar dibuang keluarganya .
Clara tersenyum sinis dan mengikuti roy masuk kedalam rumah dan menghempas pintu didepan putri

Putri pun dengan jalan terseok dia tidak mengerti apa salahnya hingga dia diperlakukan seperti sampah oleh keluarganya sendiri , padahal kehamilan nya diluar nikah pun bukan keinginan nya bahkan dia meninggalkan satu satunya orang yang mencintainya yaitu Dewa hanya untuk menikah dengan pria yang menghancurkan hidupnya .

Kepalanya terasa sangat sakit dan pandangan nya pun buramm ,
Tiba tibaa....

Bruakk...

●●●●●●●●

Hati yang memilih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang