Transmigrasi

10.4K 662 13
                                    

Di suatu tempat, tepatnya di akhirat. Seorang gadis berusia 20 an tengah menatap bingung, dia dimana? Hanya itu yang ada di pikiran nya.

"Ini gw dimana anjing!! Bentar.. gw pas itu ke injek bianglala kan? Berarti gw penyet dong? Mm.. kalo penyet, gw.. HAH!! GW MATI DONG!! Yaah.. padahal gw udah janji bakal balik." Ucap gadis itu, yang ternyata adalah Vanisa.

Dia menghela nafas panjang. Ternyata begitu ya, kehidupan nya sudah berakhir. Ia menatap langit cerah itu dengan tatapan sendu, dan sebuah air mata jatuh dari mata Vanisa.

"Huh.. nggak apa apa, mereka pasti bisa tanpa adanya gw. Dan.. marga Fredly pasti akan menjadi sebuah keluarga terkenal, dan keluarga tersukses. Gw yakin itu.. tapi hiks.. gw pengen liat itu langsung hiks.." Isak Vanisa.
"Hei.." Sebuah suara mengejutkan Vanisa.
"Si siapa?" Tanya Vanisa mencari sumber suara.
"Aku disini, di belakang mu." Ucap suara itu, dan Vanisa menoleh ke belakang.

Ia melihat seorang gadis cantik, dan wajahnya yang sangat imut. Membuat nya mempesona dengan kecantikan gadis itu. Hingga suara gadis itu keluar, menyadarkan Vanisa dari lamunan.

"Mm.. halo?" Gadis itu melambai kan tangannya ke arah wajah Vanisa.
"E eh? Ah iya ada apa?" Tanya Vanisa sopan.
"Huh.. apa kamu ingin hidup kembali?" Tanya gadis itu, membuat Vanisa tertegun.
"Hah? Mana mungkin gw bisa balik lagi hiks.. gw kan udah mati hiks.." Isakan Vanisa terdengar lagi.
"Sshh.. sudah jangan menangis oke, aku kesini untuk memberimu kesempatan kedua untuk hidup." Ucapnya mengelus rambut Vanisa.
"Hiks.. ke kenapa? Hiks.. Lo juga udah mati kan? Gimana cara nya Lo mau beri gw kesempatan kedua? Ng nggak mungkin!!" Ucap Vanisa membantah.
"Bisa kok, hanya saja. Kamu bakal masuk ke tubuh aku. Kayak di novel novel, transmigrasi gitu. Tubuh kamu kan udah rusak, dan nggak berbentuk lagi karena di injak oleh bianglala itu. Jadi tubuh kamu mati, tapi jiwa kamu belum. Sementara aku, tubuh aku belum mati, tapi jiwa aku sudah mati." Jelas gadis itu panjang lebar kali tinggi.
"Jadi, gw bakal gantiin posisi Lo? Nggak mau ah, nanti malah kayak yang novel, keluarga mu benci Ama gw. Gak kuat gw malahan." Ucap Vanisa.

Gadis itu tersenyum manis, membuat Vanisa terpesona lagi. Oh no!! Gadis itu terlalu cantik, sampe sampe Vanisa sang Psikopat aja terpesona Ama dia.

"Nggak akan kok, keluarga aku semuanya sayang sama aku. Kamu lihat di dua sungai ini? Di sebelah kiri, adalah punya ku, di sebelah kanan adalah punya mu." Ucap gadis itu.

Ia melangkah maju, lalu menyentuh air tersebut. Tiba tiba saja, sungai tersebut memperlihatkan sebuah rumah sakit, disana ada tubuh gadis itu!! Dan disana banyak sekali orang yang menangis. Vanisa melihat nya menjadi terharu.

"Jadi mereka itu keluarga Lo?" Tanya Vanisa.
"Iya.. kamu lihat kan? Papa, mama, Abang Abang ku ada disana. Menangis tersedu-sedu, meminta ku untuk bangun. Itu artinya mereka sangat menyayangi ku. Aku tau, kamu sangat ingin merasakan kasih sayang keluarga kan?" Tanya gadis itu lembut.
"Iya sih, cuman kan. Gw punya Abang angkat gw, bang Varo Ama pacarnya kak Ana. Walau pun bukan keluarga kandung, tetep aja mereka adalah Abang and kakak gw." Ucap Vanisa.
"Kamu bisa bertemu dengan mereka loh. Kan dunia kita masih sama, bumi. Jadi kalian masih bisa bertemu. Dan kamu terserah mau ngapain. Entah mau jadikan mereka Abang angkat mu, terserah kamu. Dan tubuh ku juga akan menjadi milik mu. Jadi jika kamu masih ingin melanjutkan karir mu sebagai CEO bisa, karena kamu menutupi wajah dan nama aslimu bukan. Jika kamu ingin melanjutkan karir mu sebagai psikopat.. mm.. i itu juga boleh. Tapi berjanji lah, kamu hanya membunuh orang jahat, bukan orang yang tidak bersalah." Ucap nya panjang lebar.

Vanisa mengangguk, ia benar benar bersyukur bertemu dengan gadis ini. Vanisa lalu teringat akan sungai milik nya, ia ingin melihat Abang dan kakak nya. Apakah mereka baik baik saja? Vanisa menatap gadis itu, dan mendapatkan anggukan dari gadis itu.

Transmigrasi Queen Psikopat (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang