Bonus

3.4K 235 8
                                    

Di sebuah pantai, terdapat sebuah keluarga dengan sejuta senyuman di wajah mereka. Keluarga itu terlihat sangat bahagia, karena kedua gadis mereka sedang bercanda ria, seperti kejar kejaran dll.

Kalian semua sudah pasti tau, keluarga itu kan? Benar!! Keluarga Louvint. Kalian tau kan di episode sebelumnya, mereka perjalanan ke paris. Nah ini mereka masih di paris, karena Lisa dan Jennie yang sangat ingin tinggal lebih lama di sini.

Semua orang yang melihat kebahagiaan itu pasti iri. Keharmonisan mereka sangat erat.

Lisa dan Jennie saat ini main air di laut. Mereka juga kadang menangkap ikan, lalu melepaskan nya kembali.

"Hahaha.. Nini lihat, ikannya lucu." Ucap Lisa menghampiri Jennie.
"Hmm? Woah!! Ikannya lucu sekali, tapi Caca harus melepaskannya. Kasihan ikan nya, dia pasti punya keluarga kan." Ucap Jennie.
"Hehe.. iya² Eonni, Caca lepaskan." Ucap Lisa lalu melepaskan ikan itu.
"Good girl." Ucap Jennie tersenyum.

Lalisa mengangguk polos. Membuat Jennie gemas, ingin mengigit pipi nya, tapi nanti malah nangis. Huh.. tahan Jen, tahan, jangan sampe lepas kendali.

Saat kedua gadis itu sedang asik bermain, tiba² saja sebuah ombak besar datang. Saat hampir menabrak tubuh Jennie dan Lisa, Reinhard dan Kyle berhasil menggendong Lisa dan Jennie.

"Adek!! Kalian nggak apa²?" Tanya Kyle khawatir.
"Hah?! Eh adek ga papa Oppa." Ucap Jennie tersadar.
"Caca? Ca? Dek.." Ucap Reinhard khawatir.
"Caca!!Nini!!/Adek!!" Teriak semua anggota keluarga.
"Lisa.. Jennie.. kalian nggak apa² kan?" Tanya Zerina khawatir.
"Nini nggak papa Eomma. Tapi Lisa.." Ucap Jennie khawatir.
"Dek? Caca? Lalisa?" Panggil Vano.
"Eh?! Loh, kok Caca di sini? Tadi bukanya Caca di laut ya?" Tanya Lisa lugu.
"Caca nggak inget? Tadi ada ombak besar mau nubruk kita." Ucap Jennie.
"Ooh!! Jadi bayangan besar itu ombak ya? Mangkanya kok ada bayangan besar, terus tiba² ada yang narik Caca." Ucapnya polos.

Mereka semua gemas sendiri sama jawaban polos dari Lisa. Bagaimana bisa dia tenang, dengan keadaan yang hampir membuat nya dalam bahaya. Atau bisa aja kehilangan nyawa.

Reinhard memeluk Lisa erat, lalu mengecup pipi nya berkali kali. Lisa sendiri juga diam aja, toh dia udah terbiasa sama ini.

Kalo gw si kek nya masuk ugd ya.. siapa yang gak jantungan pas di cium COGAN woi😭😭 /-Author

"Ah iya, Oppa, Eonni, ayo main pasir. Mm.. Oppa Vino yang di kubur ya!!!" Ucapnya auntusias.

Semua nya mengangguk saja, kecuali Vino sih. Dia udah punya perasaan kagak enak soalnya.

Dan beberapa menit kemudian, perasaan nya terjawab sudah. Dia di kubur di pasir, dan pasirnya di bentuk jadi putri duyung. Tau kan maksudnya. Kalo kagak mampus.

Semua anggota keluarga menertawakan Vino yang tersiksa. Bahkan Vano memotret dan membagikannya ke grub Family.

"Hiks.. gini amat punya keluarga༎ຶ‿༎ຶ." Batin Vino mengsedih.

Setelah Vino, sekarang Vano. Dia di kubur, dekat dengan ombak. Kecil ya, ombaknya kecil, jan khawatir

Vano terus saja terkena air, oleh karna itu dia sedikit tersiksa. Dan Vino membalas dendam, dia memotret hal itu, lalu di kirim ke grub Family.

"Huwaa!! Airnya asin, mana kotor lagi, kalo gw kena penyakit gimanee!! haaa!! Helep mee(༎ຶ ෴ ༎ຶ)." Batin Vano depresoot.

Di sini yang tersiksa adalah Duo V. Lisa dan Jennie memang sedang mood untuk mengerjai kedua Oppa kembarnya itu.

"Huft.. ini lah happy day yang ku inginkan. Terima kasih sudah mau memberikan ku kebahagiaan." Batin Lisa dan Jennie.

-TAMAT-

YEEY.. akhirnya tamat juga. Oke bye, mungkin beberapa hari w bakal bikin novel lagi. Jadi liat aja yak. Bye( ╹▽╹ )

Transmigrasi Queen Psikopat (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang