Lalisa!!

3.3K 292 4
                                    

Hingga saat Lisa ingin membalas--

Tok tok tok

-- iya ada seseorang.

"Lisa. Kamu masih tidur?" Tanya Vano.
"Waduh gawat!! Ck .. gw harus cepet cepet nusuk si cupu!!" Batin Yuna panik.
"Huh .. ada ada aja lah!! Ck, terpaksa gw harus kena tusukan." Batin Lisa sebal.

JLEB

ARRGHHH!!!

Lalisa berteriak, yaa .. supaya akting nya seperti real gitu. Lalisa melihat Yuna akan kabur, lalu dia memegang tangannya.

BRAK

Vano dkk masuk, dan melihat tangan Lisa tertusuk pisau, dengan Yuna memegang pisau dan tangan Lisa.

"APA YANG LO LAKUIN KE ADEK GW!!" Bentak Vano.

Mereka menghampiri Lisa, lalu memeluk nya. Sementara Yuna, ia di dorong sampai dia terjatuh ke lantai. Lalisa senantiasa melakukan akting nya sebagai PPB. Yaah .. walau dia PPB, tapi kan dia melakukan hal ini untuk kebaikan. Bukan untuk kejahatan.

"Lisa, kamu nggak apa apa?" Tanya Rose.
"Hiks.. tangan ku, sakit hiks.." semua orang melihat tangan Lisa yang tertusuk.
"Maksud Lo apa hah!! Lo mau bunuh adek gw? Gitu?" Tanya Vino yang Murka.
"A aku.." Ucap Yuna terbata bata.
"Gk usah ngelak Lo!! Gimana pun Lo buat alasan, bukti nya tetep udah jelas. Lo mau celakai dedek emesshh gw!!" Ucap Abian sinis.
"Aku bisa jelasin!!" Ucap Yuna nge gass.
"Emang Lo mau ngejelasin apa hah? Udah jelas, di depan mata Lo yang salah. Masih nge lak lagi." Ucap Rose jengah.
"Hiks.. sakit hiks.. Eonni tangan Lisa sakit hiks.." Lisa tak henti hentinya menangis.
"Cup cup cup .. oppa, ayo bawa Lisa ke Rumkit. Luka nya ini dalem loh." Ucap Jennie.
"Ayo." Ucap Vano dingin.

Duo V dan Jennie menuntun Lisa pergi ke mobil. Lisa sesekali melirik ke arah Yuna yang sedang menatap nya tajam. Lisa menunjukkan smirk nya, membuat Yuna tertegun. Yang liat senyuman smirk itu cuma Yuna, yang lain nggak.

Sesampainya di rumkit, Abian berteriak. Dan tentu saja sang dokter dengan segera mengobati luka pasien nya.

Beberapa menit kemudian, luka tusukan Lisa sudah di jahit. Tinggal di kasih alkohol, maka luka nya selesai. Tapi sepertinya Lisa, MC kita takut dengan siraman jahanam itu deh🤣🤣

Lalisa a.k.a Vanisa, sangat takut jika luka nya di beri alkohol. Dia tidak pernah memberikan alkohol pada luka nya, hanya di jahit lalu di perban. Tidak pernah sekali pun di kasih alkohol. Karena ini pertama kali nya, Lalisa a.k.a Vanisa gemetaran. Gw yakin kalo dokter nya bakal tamat hari itu juga :")

"Kenapa dek?" Tanya Vano lembut.
"L Lica Ndak mau di kasi alkohol hiks.." Ucap Lisa gemetar.
"Iya sih, Nini juga gak bakal mau di kasih alkohol. Sakit!!" Ucap Jennie.
"Dok, gak usah di kasih alkohol bisa?" Tanya Yuta.
"Tidak bisa tuan, luka seperti itu memang harus di kasih alkohol jika mau cepat kering." Ucap dokter nya.
"Ta tapi hiks.. nanti cakit hiks.." Ucap Lisa dalam mode bayi!!
"Nona muda, jika anda ingin luka anda cepat kering, maka syarat nya harus di beri alkohol dahulu." Ucap dokter itu santai.
"Hiks.. hiks.. oppa hiks.. Lica takut." Ucap Lisa.

Jangan heran kok Lisa jadi kayak nak polos. Kan emang polos:v dia lagi mode bayi, jadi ya gitu, nangis terus kayak anak kecil yang manja. Hehe .. Jan heran yak😁

"Oppa, apa kita harus menelpon appa, eomma dan oppa yang lain?" Tanya Jennie.
"Kita harus beritau mereka. Kalo kita di marahi, yaa ga papa lah. Ini juga salah kita, lalai jaga Lisa." Ucap Vino.
"Wlee.. tapi Jennie gak bakal di marahi😝😝" Ucap Jennie.
"Huh.." Duo V hanya bisa menghela nafas.

Beberapa menit kemudian, datanglah Gio, Zerina, Lio, Raisa, Reinhard, Kyle, Ash, William, dan Revan. Mereka dengan terburu buru datang kesini, saat tau kondisi Lisa saat ini.

Zerina memeluk Lisa yang gemetaran. Sungguh, dia tidak sanggup kalo liat Lisa gemeratan kek gini.

"Eomma hiks.. Lica takut, ha harus di be beri alkohol hiks.." Ucap Lisa.
"Dok, apa harus ya?" Tanya William.
"Oh kamu kan William. Iya, ini harus. Kamu tau kan, luka dalam seperti ini harus di beri alkohol." Ucap sang dokter. (Btw ini ngarang Yee :))
"I iya sih. Tapi kan, kalau di biarkan, nanti kering sendiri." Ucap William.
"Baiklah, nona.. kemari kan tangan anda. Dan mm.. nyonya, saya mohon untuk menjauh sebentar." Ucap Dokter menghiraukan perkataan William.

Zerina dengan terpaksa harus melepas pelukan nya. Dan Lisa dengan gemetaran memperlihatkan luka nya yang sudah di jahit. Semua orang yang ada di sana hanya bisa menutup mata, sambil menahan perasaan mereka. Saat Dokter sudah siap, dokter segera menghampiri Lisa, lalu memegang tangan Lisa dan..

CSS!!

AARRGHHH!!!

Teriakan demi teriakan Lisa keluarkan. Semua keluarga, terutama Zerina dan Jennie menutup mata, telinga dan menangis sejadi jadi nya.

"Hiks.. sumpah demi apapun itu, sakit banget!!!!" Batin Lisa.
"Gw gak lagi berobat ke rumkit. BNGST LO DOKTER SIALAN!!!" Batin Lisa berteriak.
"Ini semua gegara si j@l*ng itu!! Dia malah pengen ngerasain neraka jalur VVIP ternyata. Awas lu, nanti Lo harus ngerasain hal ini juga!!!" Batin Lisa murka.

Saat selesai memberi alkohol, Lisa tidur dengan nafas ngos-ngosan. Dia sudah di penuhi dengan keringat² yang membuat baju nya kotor.

Semua keluarga langsung menghampiri, dan memeluk Lisa dengan hati². Tidak ingin Lisa merasakan sakit lagi. Tapi saat ini, rasa sakit itu masih ada, walau tidak sesakit tadi sih.

Mata nya memburam, lalu semua nya gelap. Tapi sebelum Lisa belum pingsan sepenuhnya, dia sempat membatin.

"Ternyata gini punya tubuh lemah kek Lisa. Gak cool banget sumpah!!" Batin Lisa lalu pingsan.

Sementara keadaan keluarga Louvint dan teman².

Mereka semua panik karena Lisa menutup kedua tangannya. Karena emosi, Reinhard memukul sang dokter.

"Gegara Lo!! Adek gw pingsan g0bl0k!!" Teriak Reinhard.
"E eh.. ta tapi, luka nya akan cepat kering kalau di be--" Ucap dokter itu terbata bata.
"Heh!! Lo tau kan kalo gw juga dokter!! Iya emang bener kalo luka tusukan itu bakal cepet kering kalo di beri alkohol, tapi ya .. Lo tau kan keadaan adek gw kek gimana hah!! Luka tusukan itu, hanya perlu di perban nanti juga kering sendiri!!" Teriak William.
"Kamu saya pecat!!" Ucap Gio.
"Ma maafkan saya tuan!! Saya cuma di suruh hiks.. maafkan saya tuan!! Saya terpaksa melakukan hal ini sa-" Ucap dokter lagi² di potong.
"MAKSUD LO DI SURUH APA HAH!! SIAPA YANG NYURUH!! Bentak Revan murka.

Sang dokter tidak menjawab, dia malah menunduk sambil gemetaran. Dia sangat menyesal telah berkhianat dengan majikan nya yang seperti iblis ini.

"JAWAB!! SIAPA YANG NYURUH LO!! DAN KENAPA LO TERIMA?!!" Bentak Gio.
"Sa saya di suruh untuk membuat nona muda menderita tuan hiks.. sa saya akan di beri uang 100 triliun tuan.. hiks.. tolong ampuni saya!!" Ucap sang dokter berteriak.
"Siapa. Orang. Itu?!!" Ucap Gio menekan semua perkataan nya.
"Seseorang bernama Raya tuan!!" Ucap sang dokter semakin ketakutan.

DEG

Siapa itu Raya!? Kenapa mereka seperti sangat kecewa dengan fakta itu? Entahlah, baca aja okeee..

-bersambung-

Transmigrasi Queen Psikopat (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang