Sudah sebulan semenjak ultah nya si Reinhard. Mereka menjadi semakin Possesive sama Lisa, bahkan saat Lisa ingin pergi ke mana gitu, si Rian harus nemeni dia. Dan juga harus di temani oleh 10 bodyguard.
Lisa hanya pasrah, toh dia juga gak keberatan. Kalo cuma sama Rian aja sih, kalo sama 10 bodyguard gak. Dia bener2 gak habis pikir sama keluarga nya itu, sebegitu khawatirnya kah mereka?
Saat ini, Lisa sedang duduk di kamarnya. Dia tertawa, karena dia sedang menonton film komedi, bisa di bilang scooby doby do itu loh.
Ceklek
Suara pintu terbuka, membuat Lisa menoleh. Ia melihat kakak pertama nya berjalan mendekat.
"Sedang apa princess?" Tanya Reinhard.
"Hehe.. adek lagi lihat scooby do nih oppa, lihat deh.. orangnya lucu hahaha.." Ucap Lisa tertawa saat melihat kartun.
"Seneng banget sih adek oppa ini." Ucap Reinhard terkekeh.
"Haha.. oh ya, oppa kenapa kok kesini?" Tanya Lisa menatap Reinhard.
"Kamu lupa? Sekarang sudah malam princess, waktunya makan malam." Ucap Reinhard lembut.
"Ooo.." Lalisa hanya manggut manggut.Lisa mematikan hp nya, lalu berdiri. Reinhard juga berdiri, mereka berdua berjalan menuju ke meja makan. Dimana semua keluarga menunggu mereka berdua.
Sesampai nya disana, semua keluarga Louvint menatap gemas Lisa. Gadis itu sekarang mengenakan pakaian kelinci, dengan wajah polos nan lugu nya itu.
"Malam all." Ucap Lisa.
"Too princess/sweetie/Caca." Ucap semua anggota.
"Kalian pasti nungguin Caca lama kan? Maaf, tadi Caca keasikan lihat film scooby do." Ucap Lisa polos.
"Iya ga papa princess, ayo makan." Ucap Zerina.
"Ah iya, kalian semua termasuk Caca emes ku, nanti kumpul ke ruang keluarga ya. Ada hal penting yang mau Nini omongin." Ucap Jennie membuat semua keluarga bingung.S
K
I
PSetelah selesai makan, keluarga Louvint berkumpul di ruang keluarga. Termasuk Caca. Gadis itu hanya diam, menatap Jennie dengan tatapan bingung.
"Nini mau ngomong apa?" Tanya Lisa.
"Huft.. oke, jadi.. Jennie mau kalian semua jujur!!" Ucap Jennie tegas.
"Jujur apa sayang?" Tanya Raisa lembut.
"Sebenarnya.. hal apa yang kalian sembunyikan dari ku dan Caca?" Tanya Jennie lirih.Lisa menatap keluarga nya, dan mereka malah diam dengan tatapan terkejut. Lalisa mendekati Jennie, lalu memeluknya.
"Nini.. eomma, appa, papa, mama, sama oppa beneran nyembunyiin sesuatu?" Tanya Lisa dan di angguki oleh Jennie.
"Kalian nyembunyiin apa emang?" Tanya Lisa menatap seluruh keluarganya.
"Kamu tau sejak kapan dek?" Tanya Ash.
"Jauh sebelum kejadian gak di inginkan itu terjadi. Sebelum gadis itu datang, aku dan Lisa sudah tau." Ucap Jennie lirih.
"Sebelumnya Lisa udah tau ya?" Tanya Lisa.
"Iya Ca, kita udah tau saat itu." Ucap Jennie lirih.Jennie dan Lisa menatap keluarga nya meminta penjelasan. Sementara mereka hanya diam sambil menunduk. Gio menghela nafas, memang ya. Rahasia jika di sembunyikan semakin lama, maka rahasia itu akan cepat terbongkar. Dan di sini lah mereka, rahasia yang selama ini mereka rahasiakan, terungkap begitu saja.
"Mungkin ini waktu nya kalian tau." Ucap Gio.
"Hyung, kau yakin?" Tanya Lio dan di angguki oleh Gio.
"Jadi?" Tanya Jennie.
"Sebenarnya.. keluarga kita memiliki sebuah MAFIA. Nama mafia kita adalah mafia terkejam nomor 2 di dunia. Kalian ta--" Ucap Gio terhenti saat melihat Jennie dan Lisa.Bukannya takut, kedua gadis itu malah berbinar. Wajah mereka seperti terlihat lega, mengetahui fakta dimana keluarga Louvint memiliki mafia. Dan itu adalah Mafia BlackWolf.. mafia kejam no 2 di dunia.
"Jadi cuma karena itu?" Tanya Jennie.
"Kalian nggak takut?" Tanya Revan heran.
"Nggak lah oppa, ngapain seorang Princess Psikopat like me takut?" Jawab Jennie santai.Semua orang melotot gak percaya. Termasuk Lisa. Kalian ingat kan, kalo dia amnesia permanen, dan hanya ingat Jati diri, Wajah, dan nama mereka yang di sayangnya. Jadi otomatis, dia gak tau kalau Jennie itu psikopat juga.
"Loh kok sama!! Hanya aja beda nya, Lisa itu Queen bukan Princess." Ucap Lisa dengan lugu nya.
Membuat semua orang yang tadi melotot tambah membelalakkan mata. WHAT!! REALLY!! JADI SELAMA INI, KEDUA PERMATA MEREKA INI PSIKOPAT!! Batin mereka.
"Haha.. Lisa seharusnya udah tau, tapi kan Lisa anemia.. jadi Lisa otomatis gak tau kan." Ucap Jennie.
"Ih, Nini mah typo mulu!! Yang bener tuh Amania Nini!!" Ucap Lisa mendelik.
"Lah, Caca juga Typo tuh. Yang bener tuh, Animalia." Ucap Vino.
"Kalian!!" Tekan Zerina jengah.
"Kalian ini ada ada aja sih, ketiganya salah. Yang benar itu tuh, Amamalia." Ucap Raisa.
"Mama kan juga salah!!" Ucap Jennie, Lisa dan Vino bersamaan.Semua orang tertawa melihat pertengkaran antara Vino, Jennie, Lisa, dan Raisa. Udah salah, nge gas lagi. Benar benar keluarga somplak.
Terutama untuk Reinhard. Dia benar benar menghangat ketika melihat tawa Lisa dan Jennie. Oke, sampai sekarang dia masih merasa bersalah. Tapi hal itu dia tutupi, gak guna bukan, mengingat kenangan bersama gadis gak tau diri itu.
"Udah udah!! Kalian ini, Raisa juga. Kamu ini bisa bisa nya ikutan Typo? Nanti malam, kita main oke." Ucap Lio menggoda Raisa yang udah blushhing.
"Main apa Pa?" Ucapan dari Lisa, membuat semua orang menegang seketika.Gio, Zerina, Raisa, Jennie dan Louvint Boys menatap Lio tajam.
"Ih kalian kenapa diam? Main apa Papa, kalo bisa Lisa ikut main." Ucapnya dengan tatapan lugu nan polos.
"Eee.. Lisa gak boleh tau. Itu urusan orang gede." Ucap Lio.
"Caca kan udah gede Papa. Masa Caca kurang gede sih?" Tanya Lisa cemberut.
"Caca mau coklat? Nini tadi beli." Ucap Jennie mengalihkan pembicaraan.
"Mau mau!!!" Ucap Lisa antusias melupakan masalah tadi.Mereka semua menghela nafas lega, lalu menatap Lio tajam. Lio yang di tatap pun hanya bisa meneguk ludah kasar. Sementara Lisa hanya diam sambil memandangi coklat yang di beri oleh Jennie.
"Appa, Caca boleh makan coklat sekarang?" Tanya Lisa menatap Gio.
"Nggak boleh. Nanti gigi Lisa sakit." Bukan Gio yang menjawab, melainkan William.
"Tuh kan, dokter William aja udah ngomong kalo nanti gigi Caca bakal sakit. Emang mau gigi nya sakit?" Tanya Gio tersenyum.
"Hmmpp.. padahal kan Lisa pingin." Ucap Lisa cemberut.
"Gigi nya bisa bolong loh. Nanti gigi Caca bolong, gara gara makan coklat di malam hari." Ucap William menakut nakuti.
"Mm.. Caca nggak mau punya gigi bolong." Ucap Lisa berkaca kaca.
"Mangkanya jangan suka makan coklat malam hari." Ucap Vano.
"Kalo gitu Caca pingin bunuh orang Oppa!! Tangan Caca gatel pengen potong orang." Ucap Lisa dengan polosnya.Semua orang disana melongo. Bahkan Jennis juga. Walau dia juga psikopat, dia tetap saja bisa menahan diri. Bahkan dia gak pernah tuh ngerasain tangan gatal ingin membunuh orang. Emang ya, Queen emang beda!!
"Caca tau loh, di bawah ada banyak orang jahat kan!! Jadi biarkan Lisa bunuh. Pweeisss!!" Ucap Lisa dengan tatapan puppy eyes nya.
"Iya deh iya. Ayo ke bawah, kita ke gudang. Kamu boleh bunuh orang, tapi kami ikut oke. Kami ingin lihat betapa sadisnya diri mu." Ucap Gio.Lisa mengangguk mengiyakan. Toh dia juga gak peduli. Mereka kan keluarga nya, jadi nggak apa apa kalo mereka ingin melihat acara membunuh milik Lalisa, Queen Vava.
Keluarga Louvint serta Lalisa sudah ada di gudang bawah tanah. Disana terlihat banyak sekali orang dengan keadaan yang sangat memprihatinkan. Lisa sampai di buat senyum merekah sama mereka. Karena Lisa akan tersenyum cerah ketika melhat mangsa nya dutemukan.
Lalisa mendekati seorang gadis. Ia memegang kedua dagu nya lembut. Gadis itu mendongak dan..
-bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queen Psikopat (End)
ФентезіApa jadinya, jika seorang psikopat bertransmigrasi ke tubuh seorang culun. Walau ia culun, semua keluarga nya tetap menyayangi diri nya. Apakah ia akan berpura pura menjadi culun? Atau tetap menjadi diri nya sendiri? Lihat saja¯\_( ͡° ͜ʖ ͡°)_/¯