Beberapa saat kemudian
Kyaaa!!!!
-------------
Mereka semua naik, dan melihat pipi Cia membiru. Gadis itu juga duduk di lantai, sementara Lisa dan Jennie berdiri dengan tatapan tajam.
"Ada apa ini!!" Ucap Reinhard.
Lisa, Jennie dan Cia menoleh. Terlihat semua keluarga nya sudah ada disana, Ash dan William ada di kamarnya.
"Loh dek, kenapa ini?" Tanya Ash yang baru tiba.
"Kenapa dek?" Ucap William.
"Kamu!! Apa yang kamu lakukan Lisa!! Jennie!!" Teriak Vano.
"Hah!! Kalian nyalahin kami?! Jelas² bukan kami yang salah!!" Ucap Lisa mengelak.
"Udah dek, jawab dulu. Gimana tadi penjelasan nya." Ucap Ash.
"Tadi dia jelek jelekin keluarga kita oppa!! Dia juga ngancam bakal bunuh kalian, kalo gw gak diem." Ucap Lisa.
"Itu bener oppa!! Ini bukan salah kami. Dia jelek jelekin kalian, ya memang benar kami menampar nya. Tapi kan, dia yang menyulut emosi kami!!" Ucap Jennie.
"Cia gak bakal bilang gitu Lisa, Jennie." Ucap Raisa tegas.
"Jadi.. kalian nyalahin kami lagi gitu? Iya? Jawab!! Salah in aja terus." Ucap Lisa emosi.
"Gw sama Lisa gak salah!! Justru yang salah itu dia!!" Ucap Jennie menunjuk Cia.
"Jennie!! Jaga sikapmu!!" Ucap Gio dingin.
"Ck.. kalian udah buta ya? Ha? Kalian gak lihat di lehernya itu, ada merah²? Ya sih, di tutupi sama Make up, tapi kan masih kelihatan jelas!!" Ucap Lisa.
"Apa!! Kenapa mereka tau!! Ck.." Batin Cia.
"Eonni, kalau kalian hiks.. gak suka sama Cia hiks.. ya udah gak usah pedulikan Cia hiks.. Cia kan gak salah apa apa." Ucap Cia menangis buaya.
"Elah, udah jan ngeles Lo!! Gw denger sendiri dari telinga gw!! Lo nge jelekin keluarga gw, dan ngancem gw kan!! Jawab!!" Ucap Lisa.
"LISA!!" Bentak Reinhard.Lisa dan Jennie terdiam. Oke, mereka gak kuat kalo di bentak. Ash dan William segera menghampiri Lisa dan Jennie, lalu memeluk mereka.
"Hyung, Lo kalo marah gak usah bentak. Lo kan udah tau, mental mereka itu lemah!! Lo tau kan mereka gak boleh di bentak!!" Ucap William datar.
"..." Reinhard gak jawab.
"Ck.. kalian terlalu buta akan kepolosan buatan itu." Ucap Ash.
"Oppa. Lisa mau pergi aja ya." Ucap Lisa membuat semua orang menegang.
"Di sini kan Lisa selalu salah. Jadi Lisa pergi aja." Ucap Lisa senyum.
"Ta Tapi dek!!" Ucap William.
"Gw ikut Lo aja Lis. Males tinggal di sini. Salah Mulu." Ucap Jennie.
"Oppa gak usah ikut Lisa sama Nini. Tapi kalo mau telpon juga gak papa, tapi jangan cari ya." Ucap Lisa.Lisa dan Jennie mundur, menuju jendela. Mereka membuka nya, lalu tersenyum ke arah Ash dan William.
"Jennie!! Lisa!! Jangan pergi kalian!! Jennie hiks.. Lisa hiks.." Ucap Raisa menangis.
"BUAT APA GW SAMA EONNI DI SINI, KALO KALIAN NYALAHIN KAMI TERUS!!" Bentak Lisa.
"Ck.. ayo dek." Ucap Jennie.Lisa mengangguk. Mereka naik ke atas jendela, lalu melompat ke bawah. Semua orang berlari ke arah Jendela, dan tidak melihat keberadaan Lisa dan Jennie. Mereka seperti hilang di telan bumi.
"Kalo gitu, gw juga pergi. Bye." Ucap Ash lalu pergi.
"Eh Hyung, gw ikut." Ucap William.Mereka berdua pergi ke kamar, lalu merapikan pakaian lalu membawa semua uang celengan mereka. Dan membawa kartu ATM milik mereka sendiri. Kalo yang milik keluarga nya, gak dia bawa.
Raisa dan Zerina mencegah mereka. Tapi mereka tetap kekeuh pergi meninggalkan mansion penuh dosa itu.
Zerina menangis sejadi jadi nya. Kenapa malah begini? Kenapa? Kedua berlian mereka pergi, lalu kedua prince mereka juga pergi. Disana hanya tinggal kenangan manis+pahit yang ada.
Sementara di sisi Lisa, Jennie.
Mereka menelpon Rose dan Jisoo. Mereka akan pergi ke kota Seoul Korea Selatan, kota dimana banyaknya artis KPop berada. Kota dimana semua terasa sangat damai. Kota impian mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queen Psikopat (End)
FantasíaApa jadinya, jika seorang psikopat bertransmigrasi ke tubuh seorang culun. Walau ia culun, semua keluarga nya tetap menyayangi diri nya. Apakah ia akan berpura pura menjadi culun? Atau tetap menjadi diri nya sendiri? Lihat saja¯\_( ͡° ͜ʖ ͡°)_/¯