Keesokan harinya. Lisa tampak sangat senang, karena hari ini ia akan pulang ke mansion keluarga barunya.
Sementara semua abangnya hanya terkekeh melihat adik mereka sesemangat itu. Lisa membuka kulkas lalu mengambil 2 buah es krim.
"Rein Oppa aku makan es krim boleh?" Tanya Lisa.
"Nee. Ingat ya, jangan kebanyakan!!" Ucap Reinhard.
"Oke." Ucap Lisa.Ia memakan es krim itu, sambil berjalan keluar rumkit di ikuti oleh Louvint Boys.
Oke skip!! Mansion keluarga Louvint~
Mereka semua masuk, dan di sambut oleh Zerina dan Gio. Lisa berlari dan memeluk mama nya. Udah lama nggak ngerasain pelukan seorang eomma! Batin Lalisa.
"Aduh.. anak ini." Ucap Zerina terkekeh.
"Hehe.. Aku kangen banget sama eomma" Ucap Lisa manja.
"Kalau appa?"
"Hihi.. tentu saja appa juga." Ucap Lalisa, lalu memeluk appa nya.(Aku ganti jadi Korea aja oke. Ya karena mereka orang Korea.. Lalisa kan bukan orang asli Korea, jadi anggap aja dia asli dari Korea oke.)
Setelah selesai aksi berpelukan nya, mereka semua saat ini tengah bercanda gurau di ruang keluarga. Hati Lisa menghangat, ia sungguh merindukan perasaan ini. Ingin sekali menangis haru, tapi ia tahan. Ia akan menumpahkan semua nya di dalam kamar milik nya.
Mereka berbincang bincang hingga hari telah malam. Lalisa pamit ke kamar nya, untuk menggosok gigi nya, dan mengganti pakaian. Karena mereka belum makan malam, jadi mereka nggak boleh tidur dulu.
Sesampainya di kamar. Lalisa segera mengunci pintu itu, lalu berlari ke kasur empuk nya.
"Hiks.. hiks.." Pecah sudah.
Lisa menangis, dan terus menerus berterima kasih kepada tuhan dan juga Lalisa asli. Sungguh!! Jika saja Lalisa asli masih hidup, mungkin saja dia akan menjadi pengawal Lalisa. Dan selalu melindungi gadis itu.
Lisa pergi ke balkon, lalu menatap bulan. Ia tersenyum sangaaat manis, membuat semua orang yang melihat nya akan diabetes.
"Hiks.. terima kasih Lalisa. Aku, Vanisa Glen Fredly, akan berjanji untuk menjaga keluarga mu selama lamanya. Hiks.. aku sungguh berterima kasih kepada mu hiks.. terima kasih." Ucap nya, lalu masuk kedalam.
Ia tidak tau kalau sedari tadi, ada seseorang yang mendengar semua itu. Dan tentu saja orang itu tidak percaya dengan yang ia dengar kan.
"Lalisa adalah Vanisa? Hah? Maksudnya apa? Ck.. gw harus tanya Lisa kalau ketemu!!" Batin orang itu, lalu pergi.
Lisa membasuh wajahnya, lalu menatap cermin. Terlihat kalau wajahnya bengkak, habis menangis. Hal itu membuat nya pusing, bagaimana cara agar bengkak ini tertutupi?
"Huh.. seharusnya gw tahan. Ck!! Kalo gini kan gw bingung!!" Batin Lisa frustasi.
Tok tok tok
"Dek.. ayo makan malam." Ucap Ash.
"E eh.. iya oppa, sebentar!!" Teriak Lisa.Ia semakin panik, dan segera mungkin ia memikirkan alasan!! Ah iya!! Drakor!! Sungguh pemikiran yang berfaedah ya.. bilang saja ia habis menonton drakor sedih.
Lisa segera keluar, dan membuka pintu. Terlihat wajah terkejut milik Ash. Ya karena, Ash melihat mata bengkak milik Lisa.
"Apa kamu habis menangis? Kenapa?" Tanya Ash.
"Hehe.. bukan apa apa oppa. Adek habis liat drakor tadi, jadi adek nangis lah. Kasihan kakeknya, harus mati hiks.." Ucap Lisa mendrama.
"Hahaha.. kamu ini ada ada aja. Ayo turun, kita udah di tungguin." Ucap Ash.Lisa mengangguk, lalu pergi bersama dengan Ash di sebelahnya. Sesampainya di meja makan, sesuai perkiraan Lisa. Ia akan di tanyakan hal yang sama dengan pertanyaan Ash tadi. Dan tentu saja ia akan menjawab seperti tadi, cuman kata kasihan kakeknya harus mati hiks.. tidak ia ucapkan.
Skip!! Keesokan harinya..
Bangoooonnn!! Bangoooonnn!! Udah pagi!! Waktunya bangoonn!!~~
(Alarm btw :v)Lisa bangun, lalu meregangkan otot tubuhnya. Ia melihat jam, dan ternyata udah jam 05.45.
"Huh.. hari yang melelahkan sudah di mulai!! Gw harus mikir nih.. nanti gw bakal ngapain ya? Sekarang kan hari Minggu, pasti nya oppa bakal libur. Hmm.. gw bakal berusaha buat masuk.." Ucap Lisa di jeda.
"Ni anak kan umur nya 16 tahun nih, jadi di umur segitu biasa nya masuk.. SMA? Oh oke, harap aja Appa ngebolehin gw masuk school!!" Ucap Lisa.Lisa berjalan ke kamar mandi, lalu membersihkan diri nya. Setelah selesai, ia memakai pakaian simple. Seperti baju kaos, dan celana selutut. Ya pokoknya pakaian untuk di rumah gitu.
Selesai memakai baju, Lisa turun dan melihat Zerina tengah memasak. Ia berlari, lalu memeluk Zerina. Membuat sang empu hampir jatuh.
"Haduh.. Lisa, untung aja eomma nggak jatuh." Ucap Zerina.
"Hehe.. mian eomma." Ucap Lisa nyengir.
"Tumben bangun jam segini? Biasa nya kamu kalo hari Minggu selalu bangun jam 7 an." Ucap Zerina.
"Nggak tau. Mungkin karena aku nggak liat drakor, langsung tidur." Ucap Lisa.
"Ah iya eomma!! Aku bantu ya masak nya." Lanjut nya.
"Haha.. nggak usah. Kamu bantu eomma buat bangunin yang lain aja." Ucap Zerina.
"Oke." Ucap Lisa, lalu pergi ke atas.Saat sudah berada di depan pintu kamar duo V, Lisa segera mengetuk pintu. Tapi tidak ada jawaban. Oh, seperti nya Lisa tau!! Gadis itu segera masuk, lalu melihat kedua oppa nya tengah tidur sangat nyenyak.
"Vano Oppa!!Vino Oppa!! Ayo bangun.. oppa!! Udah pagi nih." Ucap Lisa membangun kan mereka.
"Hmm…" Cuma di bales hmm doang.
"Oppa ayo bangun!! Kalian nggak bangun apa? Udah jam 6 loh!!" Ucap Lisa kesal.
"Iya iya, oppa bangun dek." Ucap Vano terduduk dengan mata nya yang masih menutup.
"Vino Oppa ish.. kebo ih." Ucap Lisa kesal!!
"Hoaaam!!! Kamu pergi aja dek, biar oppa yang bangunin." Ucap Vano. (Aneh njirr.. gw juga nguap pas baca si Vano nguap :b)
"Oh oke." Lisa pergi menuju kamar selanjutnya.Pintu selanjutnya adalah pintu kamar milik oppa nya yang paling ceria. Mm.. paling ramah sama orang yang lebih tua. Kalo yang lain cuma sopan aja, gak ada ramah nya. Siapa lagi kalo bukan si William!! Dia cita cita nya pengen jadi dokter, jadi ia harus ramah dong Ama pasien. Sekarang ia kuliah di universitas kedokteran.
Eh tapi kalo duo V itu, mereka bobrok ya.
Lisa mengetuk pintu sedikit keras.
"Oppa!! Bangun, ini sudah jam 6 pagi loh." Ucap Lisa.
Ceklek..
Terlihat William sudah rapi dengan seragam nya. Wait what? Seragam? Lah Napa si William pake seragam?
"Oppa udah bangun kok dek." Ucap William.
"Lah.. oppa. Kenapa oppa memakai seragam dokter oppa?" Ucap Lisa. Yap.. William memakai seragam dokter.
"Haha.. oppa ada pelajaran mendadak. Jadi oppa harus pakai seragam lah sayang.." Ucap William lembut.
"Berangkat jam berapa?" Tanya Lisa.
"Jam 7.. masih 1 jam lagi, jadi ayo ke bawah." Ucap William.
"Eh.. oppa aja duluan. Adek mau bangunin yang lain." Ucap Lisa.William mengangguk, lalu pergi ke bawah, dan Lisa pergi ke target selanjutnya. Oppa nya yang dingin, nggak terlalu dingin sih. Tapi irit ngomong, kadang juga nggak pernah ngomong. Sekali nya ngomong, semua pada kicep. Siapa lagi jika bukan Ash, oppa nya yang dingin.
-bersambung-
Hehe.. lanjut part 2 ye.. tapi tunggu aja. Eh iya, gw ganti William itu anak ke 3, and Ash itu anak ke 2 oke. Pokoknya mereka gw ganti gitu.
Reinhard -nak pertama-
Ash -nak kedua-
William -nak ketiga-
Vano and Vino -nak ke empat and lima.
Lalisa -nak keenam-Oke.. paham kan? Kalo nggak nasib .. bye tunggu part 2 nya okee~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queen Psikopat (End)
FantasyApa jadinya, jika seorang psikopat bertransmigrasi ke tubuh seorang culun. Walau ia culun, semua keluarga nya tetap menyayangi diri nya. Apakah ia akan berpura pura menjadi culun? Atau tetap menjadi diri nya sendiri? Lihat saja¯\_( ͡° ͜ʖ ͡°)_/¯