13

410 67 5
                                    

Wajah Nari memerah. Daritadi ia digoda oleh Sunhee dan Mina--Dua volunteer senior yang tinggal bersamanya di asrama. Hujan masih turun hingga malam sehingga mereka tidak bisa kembali ke rumah mereka yang berada di Pusat Kota Aewol. Sedangkan Somin daritadi asyik memasak Ramyeon di dapur, sesekali gadis itu juga ikut menggoda Nari--paling semangat pula.

"Kalian serius tidak balikan?" Tanya Sunhee penasaran. Kedua bola matanya melebar, badannya sedikit maju agar bisa lebih dekat dengan Nari yang duduk bersila di atas kursi dekat meja makan.

"Tidak, Kak!"

"Terus kalau tidak balikan, apa? Jangan-jangan kalian tidak putus?" Kali ini Mina yang bertanya tapi Nari menggelengkan kepala kuat-kuat.

"Tidak tidak... kami seriusan sudah putus!"

"Sudah putus tapi masih punya perasaan satu sama lain." Somin nimbrung, membawa satu panci berisi Ramyeon yang sudah dimasaknya untuk makan malam mereka.

Sunhee dan Mina menepuk tangan sedangkan Nari hanya bisa menggelengkan kepala, ia sengaja berdiri, mengambil peralatan makan di dapur untuk Sunhee, Mina, Somin serta dirinya sendiri. Harapannya agar forum tidak berbicara tentang dirinya, tapi begitu ia duduk di kursi, pembicaraan tentang Joshua dan dirinya kembali dilanjutkan.

"Aku seperti menonton drama tadi. Kalian benar-benar sooo sweeet." Puji Sunhee sambil memegang dadanya. Mina mengamini sedangkan Somin mendecakkan lidah.

"Kalau Nari tidak mengelak perasaannya sendiri, sih, so sweet, Kak. Masalahnya dia selalu merasa kalau Kak Joshua hanya kaget bertemu dengannya setelah sekian lama." Jelas Somin sedikit dongkol. Ia memeletkan lidah saat Nari mendelik tajam ke arahnya.

"Memangnya kalian sudah tidak bertemu sejak kapan?" Mina melempar tanya setelah menyeruput ramyeon dari mangkuknya.

Tangan Nari yang ingin menyumpitkan Ramyeon-nya terhenti di udara. Ia berpikir sesaat. "Aku lupa tepatnya... empat tahun? Pokoknya tidak lama setelah dia lulus, begitu dia pindah ke LA kami tidak pernah bertemu lagi."

"Wow... itu waktu yang lama." Komentar Sunhee.

"Memang."

"Dan perasaan mereka tidak berubah." Ujar Somin sambil memutar kedua bola mata.

Nari mendesah. "Kau tidak pernah tahu isi hati Kak Jis--Joshua yang sebenarnya, kan?"

Joshua. Nama yang masih asing bagi Nari meski kini ia mendengar semua orang memanggilnya seperti itu. Entah sudah berapa kali lidahnya terpeleset saat menyebut nama Joshua. Yang ia kenal hanya Jisoo. Hong Jisoo.

"Matanya beda!" Sunhee menyahut. "Setiap melihatmu seperti ada binar-binar permata... Bukannya aku lebay--memang lebay, sih--tapi sumpah, Nari! Kakak melihatnya seperti itu."

"Kak..." Nari meringis.

"Joshua juga tidak seperti pria brengsek." Kata Mina sambil menganggukkan kepala, mengingat-ngingat perawakan Joshua. "Dia seperti pria baik-baik."

"Kau benar!" Seru Sunhee.

"Lagipula kalau Kak Joshua bukan orang baik, tidak mungkin Kak Jeonghan bersikeras ingin mereka balikan." Somin menambahkan hingga membuat Nari mendesis. Tidak ada hubungannya dengan Jeonghan pikir Nari, tapi tentu saja, Somin berkata begitu karena ia sedang kasmaran dengan Jeonghan.

~~~

Jeonghan tertawa cekikikan, kedua matanya tidak bisa lepas dari Joshua yang tampak malu duduk bersandar di sofa hadapannya. Pria itu masih saja menggoda sahabatnya yang tadi siang mempertontonkan drama romantis di depan semua orang. Drama yang diperankan secara langsung oleh Joshua Hong dan Kim Nari. Pemandangan yang membuat semua orang menahan napas dan cuitan agar tidak membuat pemandangan itu cepat usai.

Start Again [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang