Happy Reading !!!
***
Saga tidak pernah membayangkan hal ini sebelumnya, berbelanja kebutuhan dapur dan sebagainya bersama perempuan yang berstatus istrinya. Padahal biasanya ia selalu malas ketika sang mama meminta di antar untuk melakukan hal ini. Berbeda dengan sekarang. Saga langsung mengajukan diri untuk ikut begitu Latisha pamit akan pergi ke supermarket.
Saga sendiri tidak mengerti kenapa ia harus seribet ini hanya untuk pergi bersama Latisha. Ia yang biasanya asal tarik pakaian dan siap pergi, hari ini begitu di pusingkan dengan hal itu. Saga yang biasanya selalu percaya diri dengan apa pun yang dikenakannya berubah jadi insecure. Jika di ingat kembali Saga merasa geli dengan dirinya sendiri.
"Mau udang apa cumi?" suara Latisha menarik Saga dari lamunanya. Membuat laki-laki itu segera mengerjap dan langsung menunjuk sesuatu di tangan sebelah kiri istrinya.
"Ini kok belanjaan kamu semua, Sha?" tunjuk Saga ke dalam troli yang sejak tadi di dorongnya. Hampir semua isinya kebutuhan Latisha, mulai dari shampo, sabun mandi, sikat gigi, pencuci wajah, pasta gigi, pembalut dan lainnya. Tidak ada satu pun milik Saga di sana.
"Kamu dari tadi aku tawarin geleng kepala terus. Ya, aku kira produk yang biasa kamu pakai gak ada di supermarket ini," jawabnya seraya mengedikkan bahu. Lalu melanjutkan langkah menyusuri bagian daging.
Mendengus demi merutuki diri sendiri, Saga akhirnya meminta Latisha untuk putat balik ke rak bagian persabunan sambil menjelaskan kepada Latisha merek apa-apa saja yang biasa dirinya gunakan. Makanan apa yang disukainya dan camilan apa yang menjadi favoritenya. Sekaligus Saga juga memberi tahu ukuran berapa celana dalam yang digunakannya. Membuat sontak saja wajah Latisha memerah dan satu cubitan dilayangkannya di perut Saga.
"Ngapain jelasin yang kayak gitu sih, Sa? Mana di tempat umum lagi! Malu-maluin tau gak!" dengus Latisha seraya melirik kanan kirinya, memastikan bahwa tidak ada orang yang usil mendengarkan.
"Ya gak apa-apa dong, Sha. Kita kan suami istri," ringan Saga menjawab.
"Ya iya, tapi gak di tempat umum juga!"
"Terus dimana dong, di ranjang?" ujar Saga berbisik di depan wajah Latisha yang semakin memerah.
Merasa berhasil menggoda istrinya, Saga tertawa begitu lepas, hingga membuat beberapa orang di supermarket menoleh ke arah mereka dengan penasaran. Menambah rasa malu Latisha yang lagi-lagi melayangkan cubitan seraya menutup mulut suaminya yang benar-benar meresahkan.
"Ngeselin banget sih, Sa!"
"Abis aku suka setiap liat wajah kamu yang memerah. Makin cantik. Bikin gemas!" ujar Saga begitu berhasil melepaskan tangan Latisha dari mulutnya. Kedipan genit Saga layangkan dan kembali menghadirkan semburat kemerahan di wajah istrinya itu.
Tidak ingin terus-terusan di goda oleh suami brondongnya, Latisha mengayun langkah kembali mencari barang yang belum masuk ke dalam keranjang belanjaannya, tanpa menghiraukan panggilan Saga.
"Selesai dari sini mau ke mana lagi?" tanya Saga begitu berhasil kembali mengikuti langkah Latisha.
"Pulang."
"Kok--"
"Mama sama Papa mau main ke rumah," sela Latisha cepat seraya memasukan beberapa macam sayuran yang baru selesai di timbang ke dalam troli yang masih setia Saga dorong. "Nanti kamu bantu aku masak, ya?"
"Beli aja lah, Sha, mumpung kita lagi di luar."
Latisha tidak lagi menanggapi, memilih melihat catatan untuk mengecek kelengkapan belanjaannya. Dan setelah dirasa semuanya selesai barulah kakinya melangkah menuju kasir untuk membayar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brondong Husband
General FictionLatisha tidak pernah menyangka bahwa calon suaminya akan melarikan diri di hari pernikahannya, membuat Saga yang seharusnya menjadi adik ipar, mengambil alih tanggung jawab kakaknya. Sejujurnya Latisha lebih memilih batal menikah, sebab menikahi seo...