Bagian 26

48.1K 4.3K 84
                                    

P.O My Brondong husband sudah berlangsung sejak kemarin ya.
Yang mau punya buku fisiknya kalian bisa langsung pesan di penerbit Teori Kata publisher di nomor ini +62 877-5202-0061
Bisa juga pesan lewat shopee. Link ada di bio

jangan sampai ketinggalan guys!! Buku tersedia hanya selama P.O berlangsung.

Happy Reading !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading !!!

***

“Besok malam ada live music di café. Mau nonton gak?” tanya Saga begitu mereka mengambil duduk di sofa ruang tengah setelah membersihkan diri masing-masing sepulangnya dari café.

“Aku gak terlalu suka yang kayak gitu,” selama ini Latisha lebih suka mengurung diri di rumah, mengerjakan sesuatu yang bermanfaat. Bahkan bisa di hitung jari ia kencan selama lima tahun berpacaran dengan Gyan. Ya, ia memang sekaku itu. Keadaan rumah yang sepi dan dingin tidak membuat Latisha ingin menghabiskan waktu di luar. Baginya kamar adalah tempat ternyamannya. Bahkan banyak ajakan Gyan yang tidak Latisha penuhi karena terlalu malas keluar.

“Tapi kalau kamu memang mau nonton, boleh,” lanjut Latisha, berhasil menarik Saga yang beberapa saat sudah sempat merasa kecewa.

“Boleh ajak kamu?” Saga memastikan, karena jawaban yang Latisha berikan kurang jelas. Dan betapa senangnya Saga ketika sebuah anggukan yang diiringi senyum lembut Latisha berikan, membuatnya refleks menarik perempuan itu ke dalam pelukan dan melayangkan kecupan bertubi-tubi di sepanjang wajah istrinya itu. Mengejutkan Latisha yang kini justru terpaku. Cukup terkejut dengan serangan Saga yang tiba-tiba.

“Sa …” gumamnya pelan dengan cengkeraman kuat di lengan Saga yang masih belum juga sadar akan tindakan refleks-nya. Sampai kemudian Saga tersadar dan menggaruk kepalanya salah tingkah.

Sorry Sha, refleks,” ucapnya seraya menarik diri sedikit menjauh. “Tapi gak apa-apa ‘kan ya? Kan udah halal,” cengirnya polos. Membuat semburat merah menghiasi wajah cantik Latisha yang masih di landa keterkejutan.

Usianya boleh dewasa, tapi pengalamannya begitu minim. Ciuman Saga memang biasa, tapi efeknya yang luar biasa untuk Latisha. Tindakan refleks Saga belum pernah Latisha dapatkan dari siapa pun sebelumnya, jadi maklum jika dirinya begitu terkejut.

“Kamu … marah?” tanya Saga takut-takut karena detik-detik berlalu belum juga ada kata yang Latisha keluarkan. Membuat Saga takut bahwa akibat tindakannya barusan membuat istrinya itu marah. Ia memang tidak keterlaluan, tidak pula berlebihan tapi siapa tahu kan, Latisha tidak menyukainya?

Saga hanya tidak mau karena hal ini membuat hubungannya dengan Latisha jadi canggung. Ia sedang berusaha meluluhkan, dan ia tidak ingin membuat usahanya selama ini sia-sia. Pelan-pelan. Itu yang ingin Saga lakukan, tapi gara-gara dirinya yang terlalu ekspresif dan juga bibirnya yang suka sekali nyosor membuat Saga selalu saja lepas kendali. Tapi ya gimana, memang harus Saga akui bahwa ia gemas akan sang istri.

My Brondong HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang