Bagian 20

55.1K 4.7K 55
                                    

Mau mengingatkan lagi, tanggal 21 juni 2023 P.O My Brondong Husband akan di buka. Jangan lupa nabung dari sekarang ya, karena kalian wajib banget beli bukunya.

Seriusan deh!!

Happy Reading !!!

***

"Lo mau ke mana, Sha?" Agni berdiri di depan pintu, menghalangi Latisha yang hendak keluar dari ruang guru dengan wajah kesal sekaligus cemas.

"Gue pulang duluan, Ni, mau ke sekolah Saga," jawab Latisha seadanya, lalu menggeser sahabatnya itu untuk segera memberi jalan.

Latisha tidak lagi menoleh meskipun Agni memanggil. Ia ingin segera menghampiri Saga dan melihat keadaan suami brondongnya yang pihak sekolah kabarkan bahwa Saga berkelahi.

Jam istirahat yang baru selesai Latisha habiskan dengan guru-guru lain dikejutkan dengan kabar mengenai Saga. Membuat jantung Latisha berdebar tak karuan, terlebih ketika terdengar perdebatan beberapa suara dari seberang telepon yang salah satunya Latisha kenali sebagai Saga.

Cemas, marah, kesal bercampur menjadi satu. Latisha benar-benar tidak habis pikir dengan semua ini. Hidup tenang yang selama ini dirinya miliki terusik oleh Saga yang selalu membuat masalah. Belum genap satu bulan mereka menikah, sudah dua kali Latisha di panggil ke sekolah Saga untuk mengurus kenakalan laki-laki remaja itu.

"Gue kira jadi wali murid akan terjadi beberapa tahun lagi, nyatanya bisa secepat ini," keluh Latisha di tengah perjalanan menuju sekolah Saga. Sesekali Latisha memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Murid di sekolahnya sudah cukup membuat pusing, sekarang di tambah Saga. Latisha benar-benar tak habis pikir.

Kurang dari satu jam menempuh perjalanan, Latisha akhirnya sampai di parkiran sekolah Saga yang baru pagi tadi dirinya singgahi ketika mengantarkan suami brondongnya itu. Sekarang ia harus kembali dengan urusan yang berbeda meskipun sumbernya tetap Saga.

Koridor sekolah Saga terlihat sepi dengan pintu-pintu kelas yang tertutup, membuktikan bahwa jam mengajar sedang berlangsung. Namun ada beberapa orang yang berkeliaran di koridor entah di minta ke perpustakaan, atau sengaja keluar karena merasa bosan berada di kelas. Latisha tidak begitu peduli karena sekarang yang dirinya cemaskan adalah Saga yang berada di ruang BK.

Tok ... tok ... tok.

"Permisi, Pak, Bu." Latisha membuka perlahan pintu yang tak sepenuhnya tertutup itu, menyapa sopan beberapa orang di dalam ruangan.

"Dengan Ibu?" salah satu orang berpakaian guru bertanya begitu Latisha masuk.

"Saya wali dari murid bernama Sagara," jawab Latisha singkat. Dan wanita berusia pertengahan tiga puluh yang barusan menyapa Latisha mengangguk paham lalu meminta Latisha untuk duduk di kursi yang kosong.

"Kita masih menunggu wali yang lain, apa tidak masalah menunggu sebentar?" tanya pria paruh baya yang pernah Latisha temui hari dimana ia juga datang ke tempat yang sama untuk menjadi wali dari suami brondongnya.

"Tidak apa-apa Pak," Latisha menjawab sekenanya, lalu melirik ke arah empat remaja yang berdiri di belakang kursi yang Latisha duduki, dan meringis ketika mendapati memar di wajah keempatnya.

Tatapan Latisha lama tertuju pada Saga yang terlihat menyembunyikan wajahnya, setelah itu Latisha kembali menatap ke depan, pada beberapa guru yang ada di balik meja.

Sambil menunggu wali yang lain datang, beberapa pertanyaan di lontarkan kepada Latisha. Terlebih mengenai pekerjaan Latisha yang sama seperti mereka, karena memang saat ini Latisha tengah menggunakan baju dinasnya. Lalu mengenai kenakalan para murid ikut mereka bahas, dan Latisha hanya menanggapi dengan senyum kecil, ia tidak begitu suka bergosip. Sampai akhirnya ...

My Brondong HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang