Bagian 22

52.2K 4.2K 31
                                    

Jangan lupa besok guys!!!
P.O My Brondong Husband akan di buka.
Buku tersedia selama P.O berlangsung aja ya..

Ah dan ya, tolong bantu aku pilih covernya ya

Ah dan ya, tolong bantu aku pilih covernya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading !!!

***

Begitu bel berbunyi, Saga bergegas membereskan alat-alat tulisnya, memasukannya ke dalam tas lalu berlari keluar dari kelas, meninggalkan ketiga temannya yang menatap kebingungan.

Saga tidak ingin memedulikan hal lain dulu untuk saat ini karena pikirannya selalu tertuju pada Latisha sejak beberapa jam yang lalu.

Inginnya Saga pergi sejak tadi, tapi sadar Latisha tidak akan menyukai jika dirinya bolos sekolah, jadi mau tidak mau Saga menahan keinginannya untuk pulang.

Saga tidak repot-repot membawa diri ke parkiran sebab ingat bahwa pagi tadi dirinya datang bersama Latisha, yang mana artinya motor kesayangannya tidak ikut pergi ke sekolah hari ini.

Saga pulang dengan ojek online, karena kendaraan itu yang bisa membawanya lebih cepat menuju rumah. Saga tak sabar ingin segera menemui istrinya. Dan kurang dari setengah jam, Saga sudah berdiri di depan mobil Latisha yang membuktikan bahwa perempuan itu ada di rumah meskipun tidak selalu. Tapi Saga tahu, Latisha tidak akan pergi tanpa mobilnya.

Menekan tuas pintu yang ternyata tidak terkunci, Saga melangkah masuk ke dalam rumah, mencari keberadaan istrinya yang ia khawatirkan keadaannya. Entah kenapa, tapi Saga merasa Latisha tidak baik-baik saja sekarang.

"Sha," panggil Saga seraya mengetuk pintu kamarnya yang tertutup rapat. Menunggu beberapa detik, tidak ada jawaban yang Saga dapatkan, sampai akhirnya satu lagi ketukan Saga berikan berikut dengan panggilannya, tapi tidak juga ada sahutan dari sosok yang di panggilnya, sampai akhirnya Saga menekan tuas pintu yang syukur tidak terkunci.

Sebenarnya sejak tadi Saga bisa saja langsung membuka pintu tersebut, toh itu kamarnya juga, tapi Saga tidak ingin kejadian beberapa minggu lalu terulang dan membuat Latisha malu.

Jadi, dari pada kecanggungan gara-gara itu terulang lagi, lebih aman ia mengetuk pintu lebih dulu. Namun karena tidak juga ada sahutan dan Saga semakin tak sabar bertemu istrinya, jangan salahkan jika nanti kejadian beberapa minggu lalu terjadi lagi. Tidak masalah 'kan? Mereka sudah menikah. Sah di mata hukum dan agama.

My Brondong HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang