Bagian 28

48.3K 3.8K 47
                                    

P.O untuk Buku My Brondong Husband tinggal 5 hari lagi!!
Yang belum pesan ayo buruan.
Buku hanya tersedia selama P.O berlangsung Aja loh. Jangan sampai nyesel gak memiliki bukunya.
Pembelian bisa melalui shopee. Bisa COD. Link nya ada di bio ku atau bisa juga hubungi penerbitnya langsung di kontak yang tertera

 Link nya ada di bio ku atau bisa juga hubungi penerbitnya langsung di kontak yang tertera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading !!!!

***

"Wow, siapa nih yang gue temuin?" seruan takjub itu berasal dari Agni yang datang tepat ketika lagu pertama di lantunkan. "Sumpah Sha, ini benar-benar lo 'kan? Latisha, si kaku dan membosankan. Teman gue yang selalu susah di ajak jalan ke tempat seramai ini, apalagi malam minggu?"

Latisha memutar bola mata jengah mendapati reaksi berlebihan Agni. Temannya satu itu benar-benar sialan, menyebalkan, dan juga meresahkan. Latisha memang sudah mengira bahwa sahabatnya akan datang mengingat Agni baru mulai pendekatan dengan si pemilik café, tapi ia tidak menyangka bahwa mereka akan berakhir duduk di meja yang sama dan mendapat tatapan tak percaya sekaligus takjub Agni yang terkesan meledeknya.

"Lo kasih jampi-jampi apa, Ga, sampai penghuni gua mau di ajak malam mingguan?" tanyanya beralih pada Saga yang terlihat geli melihat kekesalan istrinya.

"Lo kira suami gue Mbah dukung pake jampi-jampi segala!" deliknya sebal.

"Cie, cie ngakuin suami. Uluh-uluh, Sha, sumpah, lo kenapa lucu banget sih, hah?!" ujar Agni dengan nada gemas yang di buat-buat, membuat Latisha semakin mendengus dan menyumpah serapahi temannya itu di dalam hati. Ya, karena Latisha tidak biasa meloloskan serapah atau makian secara langsung. Ia selalu menjaga kalimatnya, terlebih di depan banyak orang. Bukan berarti pencitraan, tapi memang itu sudah menjadi kebiasaan. Latisha tidak suka blak-blakan sebagaimana Agni.

"Gue gak pernah gak ngakuin!"

"Iya Sha, iya. Saga kan ganteng, brondong lagi, ya kali gak di akuin," satu kedipan Agni lemparkan untuk menggoda sahabatnya itu. "Gue aja pengen, Sha," lanjutnya cengengesan, seraya melempar kedipan genit ke arah Saga yang duduk di seberangnya. "Tukeran yuk," katanya yang sontak mendapat tendangan di bawah meja dari Latisha. Membuat Agni mengaduh dan melayangkan tatapan tajam ke arah sahabatnya itu, tapi jelas saja Agni kalah, karena nyatanya tatapan Latisha lebih tajam walau raut wajahnya terlihat tenang.

Dan, akhirnya Agni hanya mengomel pelan dengan delikan-delikan yang berkali-kali di layangkan untuk sosok sang teman yang terlihat santai menikmati sajian music di depan. Hal yang membuat Agni diam-diam menarik senyum senang sekaligus lega, sebab sahabatnya yang selama ini ia kenal bagai tak beraga, kini lebih berwarna. Latisha yang biasanya selalu terlihat tak nyaman duduk di tengah keramaian kini terlihat lebih santai. Sebuah kemajuan yang membuat Agni bangga pada sosok laki-laki remaja yang kini duduk di depannya, bersampingan dengan Latisha.

"Sha, mau aku nyanyiin gak?" bisik Saga tepat di depan telinga Latisha, yang sukses membuat perempuan itu menoleh refleks sampai berakhir dengan wajah mereka yang nyaris bersentuhan.

My Brondong HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang