Bagian 29

65.5K 4K 76
                                    

Happy Reading !!!

***

Siang ini Saga membawa istrinya ke Dufan untuk bersenang-senang. Terkesan kekanakan memang. Tapi nyatanya Dufan bukan hanya tempat untuk anak-anak, karena nyatanya orang dewasa lebih mendominasi taman hiburan dengan bermacam permainan ini.

“Seumur hidup, baru pertama kali ini aku menginjakkan kaki di tempat ini.”

Mata Latisha berbinar menatap sekeliling taman bermain yang terlihat cukup ramai di hari minggu ini. Sepertinya orang-orang menggunakan waktu lenggang mereka untuk bermain, mencari hiburan dengan berbagai permainan yang terlihat begitu mengasyikkan, membuat Latisha tak sabar untuk segera mencobanya. Latisha bahkan tanpa sadar meraih tangan Saga untuk di tarik ke salah satu permainan yang mencuri perhatiannya.

Saga sendiri hanya menggelengkan kepala melihat keantusiasan istrinya yang terlihat amat jauh dari hari-hari biasanya. Sekarang Saga jadi ragu mengenai usia Latisha yang nyaris kepala tiga. Di matanya Latisha bagai anak kecil berusia tujuh tahun. Begitu menggemaskan.

“Kamu yakin mau naik itu?” tunjuk Saga pada permainan di depannya.

Dan sebuah anggukan tanpa keraguan di berikan oleh Latisha yang kembali menarik tangan suaminya untuk ikut mengantre dengan pengunjung lain. Sampai tak berapa lama mereka duduk di kursi-kursi yang tersedia. Tapi sebelumnya Saga membantu Latisha memasangkan sabuk pengamannya. Meskipun tahu akan ada petugas yang datang untuk melakukannya, tetap saja Saga ingin memastikan sendiri keamanan istrinya. Selesai dengan itu barulah Saga mengambil duduk di kursi sebelah istrinya, meraih satu tangan Latisha untuk di genggamnya.

“Kenapa, kamu takut?” tanya Latisha melirik sekilas ke arah tangannya dan tangan Saga yang bertaut.

Saga menggelengkan kepalanya singkat. “Aku cuma pengen terus pegang tangan kamu untuk meyakinkan diri bahwa kamu memang milik aku,”

“Saga—”

I Love you, Latisha.”

Bertepatan dengan kalimat itu, permainan yang mereka naiki bergerak cepat, naik menuju ujung menara, lalu turun dengan gerakan cepat pula, mengejutkan semua orang yang menaikinya, termasuk Latisha dan Saga yang sama sekali enggan melepaskan genggaman satu sama lain.

Permainan yang di beri nama hysteria itu terus naik dan turun dengan gerakan pelan kemudian cepat, sampai saat di jatuhkan dengan kecepatan luar biasa yang membuat mereka seakan terbang, teriakan cinta Saga menggelegar terbawa angin kencang, bersatu dengan jeritan-jeritan orang-orang yang menjadi penumpang di permainan tersebut.

Latisha yang berada tepat di samping Saga mendengar jelas kalimat yang suaminya itu teriakan, membuatnya sontak menoleh dan mendapati senyum Saga yang terukir begitu tulus dan manis.

Latisha terpaku saking terpesona sekaligus terkejut dengan kalimat Saga yang tidak pernah dirinya sangka-sangka. Jujur saja Latisha enggan percaya, namun …

I love you, Latisha Arshavina.” Kalimat tersebut kembali di ulang oleh Saga dengan sebuah bisikan mesra, dan kali ini laki-laki itu mengakhirinya dengan kecupan ringan di bibir istrinya. Menyadarkan lamunan Latisha yang tidak menyadari bahwa permainan sudah selesai, dan beberapa orang yang naik satu per satu turun termasuk Saga. Yang bahkan laki-laki itu sudah berada tepat di depannya. Sudah berhasil meloloskan sabuk pengaman Latisha.

“Sa—”

“Turun, Sayang. Atau kamu pengen sekali lagi?” selanya menatap lembut sosok Latisha yang terlihat linglung. Entah karena permainan yang dinaikinya atau akibat kecupan dan kalimat cinta Saga. Yang jelas Latisha terlihat menggemaskan sekarang.

My Brondong HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang