6 bulan kemudian.
"Tokyo, Taiwan, Hongkong, Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, Indonesia, Australia, Berlin, Paris, London, Amsterdam, dan Roma. Tour dunia Im Nayeon di benua Asia dan Eropa baru saja ia rampungkan. Penyanyi solo kebanggan Korea yang berhasil menjual seluruh tiket di seluruh konser pada tour dunianya itu sekarang akan melanjutkan konsernya ke benua Amerika, dimana 3 hari lagi konsernya yang diadakan di Los Angels akan dilaksanakan." Berita di televisi memenuhi kamar hotel Nayeon.
"Nayeon, bersiaplah. Sebentar lagi kita akan melakukan konfrensi pers." Ucap sang mamager.
"Baiklah." Angguk Nayeon.
Di lain kamar, seorang gadis yang sudah semakin dewasa itu baru saja selesai mandi. Ia memakai bathrobenya dan berjalan keluar menuju balkon kamar hotelnya. Jeongyeon mengambil sebatang rokok dan menyalakannya. Ia menghisap perlahan dan menghela napasnya.
*Tok tok tok.
Belum sempat diberi ijin, Nayeon sudah masuk begitu saja ke kamar Jeongyeon.
"Hey, ayo siap siap." Ajak Nayeon.
"Kemana?" Tanya Jeongyeon sebelum kembali menghisap rokoknya.
"Kau merokok lagi??" Tanya Nayeon sambil menghampiri Jeongyeon.
"Astaga, sudah kubilang kau lebih baik minum alkohol daripada merokok!" Omel Nayeon sambil membuang puntung rokok yang ada di tangan Jeongyeon.
"Baiklah." Jeongyeon menurut.
Nayeon menggeleng gelengkan kepalanya sambil melihat Jeongyeon.
"Berapa umurmu sekarang?" Tanya Nayeon.
"25." Jawab Jeongyeon.
"Kau sudah banyak berubah dari sejak awal kita bertemu." Ucap Nayeon.
"Lihatlah tanganmu yang penuh tatto itu. Bagaimana gadis gadis remaja tidak tergila gila padamu. Kau terlalu keren untuk dipanggil cantik." Ucap Nayeon.
"Cih." Jeongyeon terkekeh.
"Aku cantik dengan caraku sendiri, tau." Lanjutnya.
"Orang orang belum mengetahui namamu saja kau sudah memiliki banyak penggemar. Coba bayangkan jika mereka mengetahu namamu dan kau akan selalu di panggil." Ucap Nayeon sambil menaruh kepalanya di pundak Jeongyeon.
"Apakah kau yakin akan mengungkapkan namaku?" Tanya Jeongyeon.
"Ayo ikut aku ke konfrensi pers. Kau bisa mengungkapkan sendiri identitasmu." Jawab Nayeon sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Jeongyeon.
"Semua orang selalu memanggilmu Smiley karna kamu punya wajah yang dingin namun senyummu begitu manis. Tapi apakah kamu tak mau mereka memanggilmu dengan nama aslimu?" Tanya Nayeon sambil mengelus pipi Jeongyeon.
"Baiklah, ayo lakukan ini." Angguk Jeongyeon.
Hari itupun keduanya pergi untuk menghadiri konfrensi pers. Seluruh awak media yang berada di sana benar benar terkejut karena melihat Jeongyeon yang ikut berada di situ.
"Selamat siang semuanya, terima kasih kepada teman teman media sekalian yang sudah datang kesini. Untuk konfrensi pers kali ini diharapkan untuk teman media tidak menanyakan hal hal yang sensitif dan menyinggung. Juga diharapkan untuk bertanya sesuai nomor urut yang sudah diberikan. Silakan untuk nomor urut 1." Ucap sang MC.
"Selamat siang, saya dari MTV, saya ingin bertanya apa saja persiapan untuk penampilan Nayeon di konser 3 hari lagi?" Tanya seorang reporter.
"Terima kasih atas pertanyaannya, eum.. Untuk konser selanjutnya kami mempersiapkan yang terbaik tentunya untuk teman teman di Los Angels." Jawab Nayeon.
"Selamat siang, saya dari Holipop News. Berhubung Smiley ada disini, saya ingin bertanya bagaimanakah awal mula bisa mengenal Nayeon?" Tanya repoter lain.
"Terima kasih atas pertanyaannya. Namun sebelum saya menjawab, saya ingin menyangkal bahwa nama saya bukan Smiley. Itu bukan nama saya, jadi tolong panggil saya Jeongyeon. Nama saya Yoo Jeongyeon, bukan smiley." Ucapan Jeongyeon berhasil membuat para reporter disana kaget dan begitu senang karena berhasil mendapatkan berita yang begitu mengejutkan dari Jeongyeon.
"Nona Yoo, apakah anda tau betapa sulitnya kami mencari tahu nama anda selama ini? Dan sekarang anda memberitahukanya begitu saja tanpa kami minta." Ucapan seorang reporter membuat seluruh orang disitu tertawa.
"Ah.. Aku minta maaf." Ucapan Jeongyeon kembali mengundang tawa semua orang.
"Jeongyeon, apakah benar kalian berdua berpacaran?" Tanya reporter lain.
Pertanyaan itu membuat Nayeon tertawa dan Jeongyeon juga ikut tersenyum sambil menggeleng geleng.
"Sebelumnya terima kasih kepada teman teman yang sudah berharap akan hal itu. Tapi sayangnya aku harus mengatakan bahwa kami tidak memiliki hubungan spesial apapun selain rekan kerja. Jika kalian kecewa, silakan salahkan selera Nayeon yang terlalu tinggi." Jawaban Jeongyeon kembali mengundang gelak tawa orang orang disana.
Nayeon pun memukul pundak Jeongyeon dan ikut tertawa.
"Aku hanyalah tempatnya memukul jika dia sedang tertawa." Lanjut Jeongyeon sambil terkekeh.
"Mengingat Jeongyeon sudah memiliki banyak fans saat ini. Apakah Jeongyeon memiliki rencana untuk debut solo?" Tanya reporter lain.
Baru akan menjawab, Nayeon sudah lebih dulu berbicara.
"Ya, Jeongyeon akan debut solo dalam beberapa waktu kedepan." Ucapan Nayeon membuat Jeongyeon begitu terkejut.
"Apa yang kau katakan??" Bisik Jeongyeon.
"Shht." Nayeon mengisyaratkan Jeongyeon untuk diam.
.
.
."Debut solo? Apa apaan Nayeon??" Tanya Jeongyeon begitu mereka berada di mobil.
"Jangan melawan! Aku tau kamu banyak menulis lagukan?" Tanya Nayeon.
"Yeah, tapi itu semua lagu ballad." Jawab Jeongyeon.
"Itu tetap saja sebuah lagu." Sangkal Nayeon.
"Tapi aku tidak memiliki agensi yang menaungiku." Balas Jeongyeon.
"Kau ingat kontrakku akan habis setelah tour ini selesai?? Aku berencana untuk tidak memperpanjang kontrak lagi dan membuat agensi sendiri." Ucap Nayeon.
"Kau ingin aku menjadi artis di agensimu?" Tanya Jeongyeon.
"Tentu." Angguk Nayeon.
"Tapi itu terlalu lama jika harus menunggu aku membuat agensi baru. Untuk sekarang jika kau mau debut, debutlah dulu tanpa agensi." Lanjut Nayeon.
"Aku takkan bisa bertahan di dunia hiburan jika begitu caranya." Ucap Jeongyeon.
"Kita bicarakan ini setelah sampai di hotel. Aku lapar, ayo makan." Ajak Nayeon sambil turun dari mobil yang baru saja sampai ke sebuah restoran.
Hallo semuanyaaaaa!
Special aniversary Twice, hari ini aku triple up yaaa! Enjoy!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower
FanfictionFull Chapter Love is easy. I love you, you love me, then let's live happily.