"Sudah semua, ma?" Tanya Jeongyeon.
"Ne, bawa itu dulu saja." Angguk mamanya.
Jeongyeon pun pergi ke bawah untuk menaruh barang barang bawaan mamanya ke mobil Mina.
"Mina, mama mau bicara sebentar, boleh?" Tanya mama Jeongyeon.
"Ne, tentu saja." Mina mengangguk.
Keduanya pun duduk diatas sofa. Mina yang merasa sedikit gugup pun hanya terdiam.
"Jadi begini Mina.. Eumm.. Sebenarnya mama hanya mau menyampaikan terima kasih karena Mina mau datang ke kehidupan Jeongyeon. Jujur sebelum berpacaran dengan Mina, Jeongyeon begitu fokus untuk bekerja seperti tidak ada hari esok. Mama tau betul kalau Jeongyeon tidak makan makanan sehat setiap hari, maka dari itu mama sering berkunjung ke sini dan membawa banyak makanan untuk Jeongyeon. Mama juga paham kalau Jeongyeon selalu ingin terlihat mampu di depan mama dengan mengajak makan di restoran mahal atau berbelanja barang mahal. Mama tau itu semua tapi tidak ingin menolak semua pemberian anak mama, karena motivasi kerja Jeongyeon adalah keluarganya. Jeongyeon anak yang baik dan pekerja keras. Ia selalu mementingkan kepentingan orang lain diatas kepentingannya. Jadi, mama harap Mina bisa terus setia menemani Jeongyeon walau Jeongyeon masih bekerja keras untuk layak bersanding dengan Mina. Karena dari yang mama lihat, Jeongyeon begitu mencintai Mina sepenuh hatinya." Ucap mama Jeongyeon.
"Mama juga melihat rasa cinta itu dari kedua mata Mina saat menatap Jeongyeon. Jadi mama harap kalian akan selalu berbahagia kedepannya ya." Lanjut mama Jeongyeon.
"Ne, tentu saja, mama. Aku akan selalu bersama Jeongyeon sampai kapanpun." Angguk Mina sambil tersenyum.
.
.
."Sampai jumpa, mama! Hati hati!" Jeongyeon melambaikan tangan sambil menatap punggung mamanya yang berjalan memasuki stasiun.
"Wahh tidak terasa waktu begitu cepat saat bersama mama." Jeongyeon terkekeh sambil menatap Mina.
Mina pun tersenyum sambil memeluk tubuh Jeongyeon.
"Aku sangat mencintaimu." Ucap Mina.
"Eoh? Mengapa begitu tiba tiba?" Tanya Jeongyeon.
"Ayo pulang ke apartmentku." Ajak Mina.
"Baiklah, ayo." Jeongyeon pun mengangguk.
Keduanya pun pulang ke apartemen Mina. Sore itu keduanya banyak menghabiskan waktu berdua di kamar. Mereka saling bermanja dan bermadu kasih sore itu.
*Cup.
Jeongyeon mengecup bibir Mina.
"Aku ingin ke kamar mandi dulu." Jeongyeon pun berdiri dan berjalan menuju ke kamar mandi.
Setelah selesai menuntaskan urusannya, Jeongyeon pun berjalan kembali. Tubuh polos yang hanya di balut kemeja lengan panjang yang tidak di kancingi itu membuat Mina memperhatikan tubuh kekasihnya.
"Kenapa menatapku begitu intens? Memangnya kamu belum puas?" Tanya Jeongyeon.
"Hahaha." Mina tertawa.
"Aku tidak pernah puas tau." Mina pun bangkit dan merangkak mendekati Jeongyeon yang berdiri di ujung kasur.
*Cup.
Mina mencium perut datar Jeongyeon selagi gadis itu menenggak air putih.
*Glek glek.
Saat minum, ada setetes air yang mengalir ke leher Jeongyeon. Hal itu membuat libido Mina kian melonjak.
"Kau bahkan sexy saat sedang minum." Puji Mina.
"Benarkah?" Jeongyeon pun menaruh kembali botol air itu diatas meja dan kembali duduk di pinggir kasur sambil mengecek ponselnya.
"Eoh! Mama sudah sampai." Ucap Jeongyeon.
"Benarkah?" Tanya Mina.
"Ne, aku akan menelponnya." Jeongyeon pun menghubungi mamanya.
"Mama? Sudah sampai?" Sapa Jeongyeon.
"Sudah, sayang. Mama baru selesai mandi dan sekarang sedang beristirahat." Jawab mamanya.
"Ahh begitu ya." Jeongyeon mengangguk angguk.
Saat Jeongyeon sedang menelpon mamanya, otak jahil Mina mulai memikirkan ide ide lucu. Mina mendekati Jeongyeon dan memaksa untuk naik ke pangkuan gadis itu selagi Jeongyeon sibuk berbicara dengan mamanya. Tangan nakal Mina mulai mengrilya mulai dari leher jenjang Jeongyeon hingga ke perut gadis itu. Mina juga perlahan melepaskan kemeja putih yang Jeongyeon pakai sambil menciumi leher kekasihnya. Perlakuan Mina dan gesekan antara kedua kulit mereka membuat tubuh Jeongyeon menggelinjang sehingga ia kesusahan untuk fokus. Ia pun memutuskan untuk mengakhiri sambungan telpon dengan mamanya.
"Apa yang kau lakukan huh??" Tanya Jeongyeon.
"Mengerjaimu." Mina terkekeh.
"Dasar nakal." Jeongyeon pun mengangkat tubuh Mina dan menjatuhkannya ke atas kasur dan berbalik menindih tubub wanita itu sambil menciumi tubuh Mina.
Mulai dari leher hingga turun ke dada dan ke perut ratanya. Mina yang diperlakukan seperti itu hanya bisa menikmati sambil mengelus rambut Jeongyeon.
"Apakah kamu sangat suka denganku?" Tanya Jeongyeon sambil menatap Mina yang berada di bawahnya.
"Sangaaaaaaaaattt sangatttt suka!" Jawab Mina.
"Bagaimana denganmu?" Mina bertanya balik.
*Cup.
Jeongyeon mengecup bibir Mina.
"Aku tidak menyukaimu. Aku mencintaimu." Jawab Jeongyeon yang membuat Mina tersenyum lebar.
"Aku ingin terus bersamamu seperti ini." Ucap Mina.
"Aku takkan kemana mana." Balas Jeongyeon sambil kembali menciumi leher jenjang Mina.
"Tubuhmu mengapa begitu indah?" Tanya Mina.
"Seharusnya aku yang bertanya begitu kepadamu. Bagaimana bisa kamu begitu sempurna?" Tanya Jeongyeon sambil mengelus pinggang Mina.
"Ughh Jeongyeon.. Itu sangat geli." Mina terkekeh.
"Kalau begitu terima ini." Jeongyeon pun dengan sengaja mengelitiki tubuh Mina hingga sang empunya tubuh menggelinjang kegelian.
"Ahahahhaahaha Jeongyeon stop stop!" Mina berusaha menahan kedua tangan Jeongyeon namun Jeongyeon masih mengelitiki tubuhnya.
"Arghh Jeongyeon geli!!" Dengan sekuat tenaga Mina bangkit dan menahan tangan Jeongyeon.
Karena itu posisi mereka berakhir dengan begitu erotis. Dimana mereka yang sama sama tidak memakai pakaian berakhir dengan Mina yang duduk diatas tubuh Jeongyeon sambil menahan kedua tangan gadis itu ke atas.
"Posisi ini sangat berbahaya." Ucap Jeongyeon.
"Mengapa?" Tanya Mina yang pura pura tidak tau.
"Ntahlah, rasanya sangat aneh saat kau duduk diatas ku tanpa mengenakan apapun." Jawab Jeongyeon.
"Kau ingin aku memakai sesuatu dulu?" Goda Mina.
"Aniyo, baju semahal dan seindah apapun takkan bisa mengalahkan indahnya tubuhmu." Jawab Jeongyeon sebelum ia mendudukan dirinya dan mengalahkan tenaga Mina.
*Cup.
Jeongyeon kembali melumat bibir Mina sambil mengelus pinggang dan punggung wanita itu.
Uwww mantap
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower
FanfictionFull Chapter Love is easy. I love you, you love me, then let's live happily.