"Mengapa kau putus dengan mantan pacarmu yang terakhir?" Tanya sang Host.
Nayeon pun terkekeh mendengar pertanyaan itu.
"Apakah kau akan menjawab? Atau memakan mandu?" Tanya sang Host.
"Ini tidak begitu sulit untuk dijawab." Ucap Nayeon.
"Baik, silakan." Ucap sang Host.
"Sejujurnya saat itu kami sudah merasa kurang cocok dan karena kesibukan kami masing masing, kami pun memutuskan untuk berpisah." Jawab Nayeon.
"Baik, jadi begitulah jawaban dari Nayeon." Host itu mengangguk angguk.
"Ok, selanjutnya pertanyaan untuk Jeongyeon." Lanjut sang Host.
"Ne." Jeongyeon mengangguk.
"Apakah benar dulu kamu adalah seorang office girl dan kamu juga pernah bekerja sebagai pengantat susu?" Tanya Host itu.
Jeongyeon tersenyum dan sedikit tertawa.
"Darimana kalian mengetahui ini??" Tanya Jeongyeon.
"Hahaha." Host itu tertawa.
"Benarkah?" Tanya Nayeon.
"Ne." Angguk Jeongyeon.
"Ahh, jadi memang benar ya? Bisa diceritakan bagaimana kehidupan anda sebelum menjadi seterkenal sekarang?" Tanya Host itu.
"Ah.. Sebenarnya dulu aku memiliki banyak pekerjaan. Jadi setiap pagi aku bekerja mengantarkan susu ke sekitar distrik tempat aku tinggal, lalu setelah itu aku akan pergi untuk bekerja sebagai office girl di sebuah perusahaan yang cukup besar, dan saat pulang dari situ aku akan pergi ke sebuah cafe untuk bernyanyi disana." Cerita Jeongyeon.
"Kau memiliki 3 pekerjaan??" Kaget host itu.
"Ne." Angguk Jeongyeon.
"Kau menjalani itu setiap hari??" Tanyanya lagi.
"Ne, setiap hari kecuali hari sabtu minggu karena perkantoran libur, jadi aku hanya bekerja mengantar susu dan bernyanyi di cafe. Tapi biasanya aku juga sering diajak busking oleh beberapa teman di komunitas street music yang aku ikuti." Jawab Jeongyeon.
"Heol." Kagum Nayeon.
"Nayeon, apakah kau tidak mengetahui tentang ini?" Tanya sang Host.
"Aniyo, dia tidak pernah menceritakan apapun tentang kehidupannya dulu." Jawab Nayeon.
"Memang luar biasa sekali perjalanan hidup Jeongyeon." Host itu memberi tepuk tangan sementara Jeongyeon terkekeh malu malu.
"Oh iya, berarti setiap hari kau selalu naik bus atau kereta?" Tanya Host itu.
"Aniyo." Jeongyron menggeleng.
"Aku tidak naik apa apa." Lanjutnya yang semakin membuat Host itu terkejut.
"Kau jalan kaki?" Tanya Nayeon.
"Ne." Angguk Jeongyeon.
"Tidak mungkin." Host itu menggeleng geleng.
"Serius, aku tidak berbohong. Dulu aku memang begitu pelit pada diriku sendiri sehingga aku enggan menggunakan uang untuk transportasi." Jeongyeon menjelaskan.
"Berapa jarak rumah ke tempat kerjamu yang di perkantoran itu?" Tanyanya lagi.
"Aku tidak tau pasti jaraknya, namun dengan berjalan kaki biasanya aku akan memakan waktu hingga 1 jam." Jawab Jeongyeon dengan santai.
"1 jam?! Setiap hari??" Kaget sang Host.
"Ne." Jeongyeon mengangguk.
"Lalu sekarang apa yang kau gunakan untuk bepergian, Jeongyeon?" Tanyanya.
"Sekarang aku memakai mobil." Jawab Jeongyeon.
"Maserati yang ada di tempat parkir itu ya?" Pertanyaan sang Host membuat Jeongyeon terkekeh sambil mengangguk angguk.
"Spesial thanks to Nayeon." Ucap Jeongyeon yang mendapat senyuman dari Nayeon.
"Ternyata setelah bekerja bersama Nayeon kehidupanmu benar benar membaik ya. Baik, pertanyaan selanjutnya untuk Nayeon. Pertanyaan ini sedang hangat hangatnya dikalangan penggemar. Apakah kau akan memperpanjang kontrakmu dengan Starlight Entertaiment?" Tanya Host itu.
Nayeon pun tersenyum seakan enggan menjawabnya.
"Bagaimana? Ingin menjawab atau makan?" Tanya host itu lagi.
Nayeon pun mengangkat sumpitnya dan mengambil sepotong mandu yang terlihat merah itu.
"Woahh ternyata Nayeon memilih untuk memakannya!" Seru Host itu.
Nayeon pun memakan mandu itu dan terlihat wajahnya yang merasa kepedasan.
"Apakah sangat pedas?" Tanya Jeongyeon yang diangguki Nayeon.
"Apakah ada minum??" Tanya Nayeon.
"Aniyo, kalian hanya boleh minum setelah selesai interview." Jawab sang Host.
Wajah Nayeon pun berkeringat setelah selesai mengunyah mandu itu.
"Astaga ini sangat menakutkan." Jeongyeon menggeleng geleng.
"Baik, pertanyaan selanjutnya untuk Jeongyeon. Pertanyaan ini juga pertanyaan yang begitu sering dipertanyakan oleh banyak orang. Apakah Jeongyeon punya pacar atau pernah punya pacar? Wanita atau pria?" Tanya Host itu.
Jeongyeon pun tersenyum.
"Sekarang aku tidak punya pacar, tapi dulu aku pernah berpacaran sekali." Jawab Jeongyeon.
"Apakah mantan pacarmu wanita atau pria?" Tanya host itu lagi.
Jeongyeon pun menghela napasnya dan mengangkat sumpitnya.
"Woaaa kau tidak ingin menjawabnya!!" Seru Host itu saat Jeongyeon memasukan mandu pedas ke dalam mulutnya.
"Huahhh! Apa ini?!!" Tanya Jeongyeon yang begitu kepedasan.
"Hahahaha tampaknya Jeongyeon begitu kepedasan." Tawa Host itu.
"Astaga dia terlihat begitu menderita." Nayeon terkekeh.
"Baiklah, Jeongyeon bisakah kau ceritakan bagaimana masa pacaranmu dulu?" Tanya sang Host.
"Ne, huahh.." Jeongyeon pun masih berusaha menahan pedas di mulutnya
"Shhh astaga.." Ia masih berusaha mengontrol dirinya.
"Ne, dulu aku berkencan dengan seseorang. Saat itu aku sangat mencintainya hingga rela melakukan banyak hal kepadanya." Cerita Jeongyeon.
"Contohnya?" Tanya Nayeon.
"Karena dulu aku tidak pernah menggunakan transportasi umum, aku selalu pergi ke rumah pacarku yang berjarak 1 jam dari rumahku. Itu selalu aku lakukan kapanpun waktunya. Pagi, siang, sore, atau malam, kapanpun ia merindukanku, aku akan berjalan kaki ke sana." Jawab Jeonggeon.
"Woaaaaaaa!!!" Nayeon dan Host disitu pun menyoraki Jeongyeon.
"Pasti fans fans mu akan semakin ingin menjadi pacarmu ya." Host itu terkekeh.
Jeongyeon pun mengangguk angguk sambil tanpa sadar kembali mengambil mandu di depannya lalu kembali memakannya.
"Huuuhh pedas!" Keluh Jeongyeon.
"Apa yang kau lakukan??" Tanya Nayeon.
"Oh iya! Untuk apa aku makan ini?? Ahh sial!" Perbuatan Jeongyeon menimbulkan gelak tawa semua orang di studio.
"Dia memang sering begini." Ucap Nayeon disela sela tawanya.
See you tomorrow
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower
FanfictionFull Chapter Love is easy. I love you, you love me, then let's live happily.