Mendengar itupun, Jeongyeon membuka kedua matanya dan menatap mata Mina.
"Ahh.. Kamu pasti merasa tidak nyaman dengan itu ya?" Tanya Jeongyeon.
"Tentu saja. Bagaimana aku bisa merasa nyaman saat melihat kau tinggal dengan seorang wanita yang memakai baju tidur super sexy itu?" Tanya Mina.
"Tidak perlu khawatir, sayang. Sana tidak akan menyukaiku, justru aku yang lebih sering merasa tidak nyaman karena dia sering pulang larut dan tiba tiba membawa pria ke kamarnya. Sebenarnya aku tak masalah dengan siapapun yang ia bawa, tapi.. Kadang Sana lupa kalau tembok kamarnya tipis." Cerita Jeongyeon.
"Apakah kau sering terbangun karena suaranya?" Tanya Mina.
"Asal kau tau, suara erangan Sana benar benar tak bisa dikondisikan." Jawab Jeongyeon.
"Hahahhaha kasian." Mina tertawa.
"Sudah, ayo cepat keringkan tubuhmu, nanti kamu kedinginan." Ucap Jeongyeon.
"Kamu kenapa malu malu begitu? Aku tak keberatan jika kamu melihat tubuhku kok." Ucap Mina sambil tersenyum menggoda.
"Haish kau ini benar benar." Wajah Jeongyeon semakin memerah.
"Kalau begitu aku tak mau memakai baju jika kau tidak memakaikannya." Ucap Mina sambil mengalungkan tangannya ke leher Jeongyeon.
"Sayang, sudah jangan main main begitu." Bujuk Jeongyeon.
"Ayo lekas." Pinta Mina.
"Huft..." Jeongyeon pun mengalah.
Ia meraih handuk yang tadi ia bawa dan membalutnya ke tubuh Mina. Ia mengeringkan tiap inci tubuh kekasihnya sambil berusaha menahan detak jantungnya yang sudah tak karuan.
"Wajahmu sudah seperti kepiting rebus. Sudahlah, jangan di tahan lagi jika tidak kuat." Goda Mina.
Mata Jeongyeon tertuju pada leher jenjang Mina yang terlihat begitu sexy. Pertahanan Jeongyeon perlahan runtuh saat bertatapan dengan Mina.
"Lakukan apa yang ingin kau lakukan." Ucap Mina sambil tersenyum.
*Cup.
Diciumnya dengan lembut leher jenjang Mina. Sedangkan yang dicium sudah merasa terbang jauh ntah kemana. Saat tangan Jeongyeon menggrayangi tubuhnya, Mina tak mau kalah, dan memilih untuk menelusupkan tangannya ke dalam sweater yang dipakai Jeongyeon.
"Sial! Aku benar benar tidak bisa berhenti!" Umpat Jeongyeon dalam hati.
Gadis itupun mengangkat Mina dan mendudukannya di samping tempat cuci tangan. Ciuman Jeongyeon perlahan turun ke perut rata Mina.
"Ughh." Mina pun memegangi kepala Jeongyeon dan mengelus rambut kekasihnya.
"Aku harus berhenti." Ucap Jeongyeon sambil kembali menatap Mina.
"Kenapa?" Tanya Mina.
"Tembok disini tipis, aku tidak mau Sana mendengar kita." Jawab Jeongyeon.
"Tapi berjanjilah untuk melanjutkannya saat kau menginap di tempatku." Pinta Mina.
"Tentu saja." Angguk Jeongyeon sambil melumat bibir Mina.
Setelah selesai, keduanya pun pergi ke kamar Jeongyeon dan berbaring. Mina memeluk tubuh Jeongyeon sambil memejamkan kedua matanya. Ia yang sudah begitu lelah setelah bekerja seharian pun tertidur lelap di pelukan kekasihnya.
"Cantik." Itu yang Jeongyeon pikirkan saat memandang Mina yang sedang tertidur.
Ia mengelus lembut rambut Mina hingga perlahan kantuk menyerangnya. Malam itu keduanya tidur sembari berbagi kehangatan satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower
FanfictionFull Chapter Love is easy. I love you, you love me, then let's live happily.