Do You Still Love Me Too?

816 143 17
                                    

"Jeongyeon." Panggil Mina saat wanita itu hendak menyusul manager dan staffnya yang lain untuk menuju lift.

"Ne?" Jeongyeon menoleh.

"Bisa kita bicara sebentar?" Tanya Mina.

"Ada apa?" Jeongyeon balik bertanya karena enggan untuk berhubungan secara pribadi lagi dengan Mina.

"Kumohon.. Sebentar saja, diruanganku." Pinta Mina.

Jeongyeon pun menghela napasnya dan mengangguk. Setelah itu Mina mengarahkan wanita itu untuk pergi ke ruangannya.

"Silakan duduk dulu." Mina mempersilakan.

Jeongyeon menoleh ke arah sofa, namun ia tidak tertarik untuk duduk disitu.

"Aku tidak akan lama lama. Tolong lekas katakan saja apa yang mau kau katakan." Pinta Jeongyeon.

"A-ahh ne." Mina pun kembali berjalan mendekati Jeongyeon.

"Sudah lama aku tidak bertemu denganmu." Mina sedikit terkekeh.

"Eum.. Sesungguhnya aku hanya ingin bertanya." Ucap Mina.

"Apa?" Tanya Jeongyeon.

"Anu.. Apakah lagu yang kau nanyikan tadi, kau tulis sendiri liriknya?" Tanya Mina.

"Ne." Angguk Jeongyeon.

"Apakah.. Apakah itu berdasarkan kejadian waktu itu?" Tanya Mina.

"Berdasarkan hubungan kita dulu? Ne, aku menulisnya setelah kita berpisah." Jawab Jeongyeon.

"Aku mendengarkan liriknya. Kalau tidak salah kau menulis "I still love you". Apakah itu-" Pertanyaan Mina terpotong.

"Aniyo." Ucap Jeongyeon.

"Ne?" Bingung Mina.

"Aku menulis lagu itu beberapa saat ketika kita putus dan aku menuliskan liriknya sesuai dengan perasaanku saat itu. Bukan perasaanku saat ini." Jelas Jeongyeon.

"A-ah.." Mina sedikit menunduk karena kecewa.

"Apa maksudmu menanyakan pertanyaan ini?" Tanya Jeongyeon.

"Kau pasti tau betul apa maksudku." Jawab Mina sambil menunduk.

"Kau masih sama sekali belum berubah." Ucap Jeongyeon sambil menggeleng geleng.

"Aniyo. Aku sudah bukan diriku yang lama lagi." Bela Mina.

"Saat ini aku sudah mengetahui kesaalahanku, dan aku tau siapa yang seharusnya aku pilih." Lanjutnya.

"Kau sudah tidak bisa memilih, Mina. Kau sudah terikat janji." Balas Jeongyeon.

Mina menggeleng.

"Aku sudah menceraikannya." Jawab Mina.

"Pria itu.. Dia hanya memanfaatkan hartaku untuk memajukan perusahaannya. Dia tidak mencintaiku, dia sudah berkeluarga, bahkan sebelum menikah denganku. Dia sudah memiliki seorang istri dan 2 anak." Cerita Mina.

Jeongyeon pun terkekeh.

"Mina.. Aku tidak tau apakah kau masih mencintaiku atau apa, tapi sesungguhnya saat ini aku sudah tidak peduli lagi. Tolong pahamilah jika sekarang hubungan kita hanya sebatas hubungan bisnis." Ucap Jeongyeon.

"Tidak bisakah kau berikan aku satu kesempatan lagi, Jeongyeon?" Tanya Mina.

Jeongyeon menggeleng.

"Aku tidak perlu menusukan jariku lagi ke duri mawar untuk mengetahui apakah duri itu tajam atau tidak, karena sebelumnya aku sudah paham rasa sakit karena terluka. Aku tidak ingin mengulanginya lagi." Jawab Jeongyeon.

"Tapi aku manusia, Jeongyeon.. Aku bisa merubah sifatku, aku bukan mawar." Bela Mina.

"Yeah.. Aku tau kau bukan mawar. Karena rasa sakit yang kau berikan padaku jauh lebih besar dari pada terkena duri mawar. Bila terkena duri, aku masih bisa sembuh. Tapi saat kau menyakitiku, hingga saat ini luka yang kau tanamkam bahkan tak berkurang sedikitpun." Ucap Jeongyeon sebelum membalikan tubuhnya.

"Aku takkan menyerah!" Ucapan Mina membuat langkah Jeongyeon terhenti.

"Selama beberapa bulan kedepan, selama masa kontrak kerja sama kita berjalan, aku akan berusaha untuk kembali meyakinkanmu." Lanjutnya.

"Aku akan membuktikan bahwa kau masih mencintaiku." Yakin Mina.

"Kalau begitu semoga beruntung." Balas Jeongyeon.

"Karna berkat luka yang kau akibatkan, hingga saat ini aku tak percaya cinta." Lanjut Jeongyeon sebelum ia melangkah keluar dari ruangan Mina.

Mina menggigit bibir bagian bawah sambil menahan tangis. Cara itu pun sia sia karena air matanya tetap tak tertahankan. Jeongyeon sungguh tidak segan segan untuk berbicara frontal. Wanita itu benar benar sudah tidak peduli dengan perasaan Mina.



.
.
.





*2 bulan kemudian..

"Jeongyeon!! Jeongyeon tolong lihat kesini!!" Suara para reporter dan cahaya flash kamera mendampingi perjalanannya begitu ia keluar dari pintu kedatangan.

Hari ini, akhirnya Tour dunia Nayeon telah selesai, begitu juga dengan pekerjaan Jeongyeon bersama Nayeon. Namun itu tidak menyelesaikan pekerjaannya, karena jadwal debut Jeongyeon sudah di tentukan. Selain menyiapkan debutnya, Jeongyeon juga banyak memiliki jadwal untuk pergi ke kantor perusahaan Mina untuk melakukan pemotretan dan pengambilan video untuk iklan ketiga brand yang bekerja sama dengan Jeongyeon.

"Fiuh.." Jeongyeon menghela napasnya seletah akhirnya bisa masuk ke dalam mobil.

"Kamu jadi menginap di rumahku?" Tanya Nayeon.

"Aku ada jadwal pemotretan setelah ini. Nanti malam saja ya aku ke rumahmu?" Tawar Jeongyeon.

"Ne, gwenchanhayo." Nayeon mengangguk.

Jeongyeon pun diantarkan menuju gedung perusahaan Mina. Disana ia langsung di sambut, dan di antarkan untuk bersiap pada pemotretannya. Saat pengambilan gambar, Mina pun hadir di ruangan itu untuk melihat Jeongyeon.

"Kau sangat keren hari ini." Puji Mina sambil duduk di sofa yang sama dengan Jeongyeon.

"Terima kasih." Ucap Jeongyeon.

"Bagaimana USA?" Tanya Mina.

"Melelahkan." Jawab Jeongyeon.

"Kenapa kau memilih jadwal pemotretan di tanggal yang sama dengan tanggal kepulanganmu? Kau pasti lelah." Khawatir Mina.

"Aku baik baik saja." Ucap Jeongyeon yang sesungguhnya merasa pusing.

"Apakah kau sudah makan?" Tanya Mina.

Jeongyeon pun menoleh dan menatap Mina. Ia mencoba untuk memfokuskan pandangannya karena sedikit kabur. Ia tidak mengerti kenapa, tapi perutnya terasa begitu perih.

"Jeongyeon? Kau baik baik saja?" Mina menyentuh pundak Jeongyeon.

"Huh.. Huh.. Huh.." Suara napas Jeongyeon terdengar tak beraturan.

*greb.

Jeongyeon memegang lengan Mina yang berada di depannya karena merasa dirinya akan limbung kedepan.

"Mina.." Lirih Jeongyeon sebelum akhirnya ia kehilangan kesadarannya.




































THANK YOU FOR 500 FOLLOWERS!!!
Akhirnya setelah 3 tahun lebih di dunia per-wattpad-an ini, ada pencapaian yang bisa dibanggakan wkwkwkwkwk

Ayo yang belum follow jangan lupa follow yaa biar ga ketinggalan updatean dari saya!

SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang